My Service

5 1 0
                                    

Hari ini hari kasih sayang.

Sejak kemarin aku terus memikirkan apa yang akan kulakukan untuknya di hari kasih sayang itu. Kalau dia, aku sudah bisa menebak dia pasti akan memberikan hadiah lagi. Memujiku seperti biasa. Dia selalu seperti itu.

Selama bersamanya aku kadang-kadang pernah berpikir aku ini orang yang kurang perhatian. Aku tidak percaya diri memberinya hadiah, ataupun aku cukup buruk dalam berkata-kata.

Bagaimana aku membalas perhatiannya itu kali ini?

Jadi pagi ini aku mencoba meneleponnya. Mengajaknya ketemuan di tempat biasa.

Aku memutuskan untuk menunggu lebih cepat dari biasanya berusaha memikirkan apa yang akan aku lakukan jika bertemu dengannya lagi.

"Senpai~ pagii"

Sebuah suara yang menyenangkan membuyarkan lamunanku. Dia sudah datang dengan senyumnya yang biasa. Senyum yang bikin silau itu.

"Pagi Ichi" kataku berusaha setenang mungkin.

Hmm...bagaimana kalau aku mencoba senyum kepadanya.

"..."

Aku menatapnya. Memastikan reaksi apa yang akan dia perlihatkan dari senyum yang berusaha kulatih sejak kemarin. Apa aku sudah melakukannya dengan benar?

"Senpai..."

Manik mata terangnya tampak membulat. Ada semburat merah menghiasi wajahnya. Dia tampak canggung.

"Senpai agak beda dari biasanya..." Katanya menutup wajahnya dengan sebelah tangan.

Aku mengenjap, apa senyumku salah ya?

"Ah...sorry. Aku hanya sedang mencoba menirumu" kataku garuk kepala merasa bersalah.

"Aku?" Tanyanya dengan tatapan tidak mengerti.

"... Hum kau selalu senyum menyenangkan. Jadi aku mencoba menirunya. Apa aku sudah melakukannya dengan benar?" Tanyaku ragu-ragu.

Dia tampak makin gelagapan.

"Ah eh...itu" dia garuk kepala.

"Jujur.... senpai jauh lebih manis karena barusan" pujinya.

"Ah..."

Sepertinya aku berhasil? Ternyata rasanya seperti itu. Entah kenapa membuatnya tampak gugup seperti itu membuat perasaanku...terasa lebih baik.

"Kalau begitu selanjutnya aku ingin kau memintaku melakukan sesuatu" kataku mencoba memulai tahap kedua rencanaku.

"Apa ada yang kau ingin aku lakukan?" Tanyaku mulai bersemangat.

"Itu..."

Dia tampak kebingungan menjawab pertanyaanku. Apa aku terlalu agresif. Apa aku salah langkah disini?

"Senpai..."

Dia memegang tanganku. Tersenyum dengan lembutnya.

"Senpai yang seperti biasa untukku sudah cukup kok" katanya akhirnya.

"Tapi yang tadi aku benar-benar suka sih. Senpai memang harus lebih sering tersenyum" katanya lagi.

"Pertahankan ya..."

=====

Day 14 : love language
Aku ragu ini Act of Service atau Gift.

Journey Where stories live. Discover now