6. I Hate You

1.3K 97 7
                                    


Jaemin berdiri dari duduknya saat seorang sub masuk ke ruangan tanpa izin sedikit pun, dia tertegun dengan sosok yang lama terhindar dari kehidupam selama bertahun tahun. Sub itu tertawa pelan

"Ahh aku mengejutkan mu ya?, Maaf kalau begitu"ujarnya ingin mendekat tapi jaemin mengangkat tangannya tanda suruh berhenti

"Keluarlah, kehadiran mu tidak aku terima"entah apa penyebabnya kini emosi jaemin membludak seketika, seakan bertemu orang perusak kehidupan nya. "Kenapa? Aku adalah anak dari perusahaan JUNGcrop, aku tahu dirimu tidak akan menolak tawaran ini karena ingin bertemu denganku, kau tidak rindu? Jaem?"mata itu berkaca kaca

Ah tidak! Jaemim tidak boleh lagi tertipu dengan muslihat sub ini, dia benci, sangat benci, karena nya hidup dulu terasa hancur tak terkendali "Aku membatalkan kerja sama"jaemin menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya dengan yakin.

"Tidak bisa! Bahkan dirimu sudah tanda tangan di atas materai, dimana suatu hal tidk bisa kau batalkan se enaknya!"kesalnya dengan wajah kian memerah, rencananya tak boleh gagal kali ini.

Jaemin menghampiri dan tatapannya lebih tajam dari tadi, keduanya beradu pandangan, hingga saat sub itu mau memeluknya, jaemin mendorong secara paksa sampai terhuyung.

"jangan lewat batas! Kita hanya rekan kerja! Jeno!"peringatnya dengan wajah menahan amarah siap membludak kapanpun

Sub itu tertawa "Ayolah, dulu kau senang hati menerima pelukanku"ujarnya

"Itu dulu, sekarang! Aku akan menikah dengan seseorang aku cintai dengan tulus"

Wajah jeno tadi berseri kini berubah datar dan kecewa "Katanya, kau akan menungguku kan? Mana ucapanmu itu?"melas nya dengan mata berkaca kaca

"Seharusnya aku menagih janjimu, bukankah kau dulu berkata tidak akan mendua di Australia? Tapi kenyataan bahwa dirimu memilih dominan lain dan membuangku begitu saja!"

"Tapi, sekarang, aku kembali dan ingin memperbaiki semua nya"

"Hah! Tidak perlu! Kau hanya masa lalu! Hiduplah bersama dominan mu itu dan jauhi kehidupan ku!"

Bahkan sangking memendam amarah besar, nafas jaemin mengebu ngebu tak beraturan, entah kenapa emosinya selalu saja dia redakan, tidak pernah benar-benar meledak sampai parah.

Ting!

Pintu bergeser, haechan masuk dan hentikan langkah saat merasa bahwa suasana kini mencekam, ia lirik jaemin yang sedang mengatur nafas dengan Jeno berdiri diam ,raut muka kesal.

"Mending lo keluar, Jen"ketus Haechan mendekat, sebenarnya dia gak tega kalau sahabat nya jaemin jadi ingat masa lalu.

"Nggak, sebelum gue kerja sama dengan jaemin"

Haechan memutar bola matanya malas, sedikit jengah terhadap kehadiran sosok yang telah lama hilang dari kehidupan mereka, jujur saja. Haechan ikut membenci jeno karena melihat penderitaan jaemin di masa lalu.

"Keluar, Jung Jeno"tegas haechan menekan nama lengkap , jeno mendengus sebal dan akhirnya keluar ruangan.

"Lo gapapa, jaem?"haechan khawatir. Jaemin menggeleng dan terduduk pada asalnya dan usak rambut panjangnya frustasi. "Gue nggak nyangka yang bakal urus perusahaan Jung itu jeno, chan"pelannya

Dia sedikit syok melihat kehadiran seseorang yang menghancurkan pondasi hidup nya dulu. Hancur lebur tak tersisa sampai malas untuk berpijak pada dunia "Gue nggak mau kerja sama, g-gue, gue gak sanggup liat muka dia"bahkan kini suara jaemin bergetar.

Sesak membelenggu, memori dahulu selalu saja berputar kala ingat. "Jaemin, tenangkan dirimu, jangan di ingat!"peringat haechan ,ia usap punggung sahabatnya

Sugar daddy || JaemsungNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ