8. Hurt

1.1K 93 8
                                    

Jisung melahap makanan dengan nikmat, jujur saja, dia sangat lapar, ini sudah tengah malam, akibat kegiatan panasnya bersama sang daddy mampu membuatnya kelaparan seperti orang belum makan berhari-hari.

Begitu menelahkan karena menghabiskan puluhan ronde, lemas, tentu saja!

Dia saja berjalan ke bawah dengan teratih-atih karena tak mau membangunkan daddynya, ia memilih merebus mie dan makan dengan hikmat sembari menonton drama tengah malam

Sekelebat bayangan masa lalu menghantui pikirannya

"echan~"

"Apa sayang?"

"Aku lapar~, boleh buatkan mie instan?"

"Apa?! ,tidak boleh!, kau terlalu sering memakan mie, tidak baik!"marah haechan berkacak pinggang

"Tapi aku lapar~"rengeknya bergelayut manja pada tangan sang kekasih

Haechan mengusap pelan rambut legam kesayangannya "Baiklah, aku masakin makanan dulu ya"finalnya

"Oke jwi bantu nontonin kamu masak aja!"serunya semangat

Haechan tertawa lebar, sebuah kehangatan bagi jisung.

Jisung tersenyum hambar, menatap mie yang belum habis, moodnya tiba saja hancur saat mengingat kenangan pahit tersebut.

Indah, tapi terkesan menyakitkan serta membekas.

Helaan nafas pasrah keluar, Jisung terserentak saat panggilan serak nan keras menyadarkan dari lamunan

"Jisung!"

"Huh? Ah daddy?, terbangun ya?"

Jaemin mendekat dan mendudukkn diri di bawah, tepatnya selonjoran pada karpet berbulu hangat "Aku tidak bisa tidur kalau dirimu pergi jauh dan tidak memelukku erat"gumam jaemin dan memejamkan matanya

"Maaf ya, jie lapar, jadinya makan mie, sebentar lagi makanannya habis kok, daddy sabar ya"jelas jisung, mengusap kepala jaemin lembut

Hanya anggukan yang jaemin berikan, jisung tersenyum tipis. Entahlah melihat wajah suaminya mampu menarik perhatian.

Jaemin beralih ke sofa panjang dan menidurkan dirinya dengan nyenyak.

Selesai makan, jisung menaruh mangkuk pada wastafel, mencucinya dan membasuh tangan, meneguk air putih lantas menghampiri daddynya yang tertidur pulas.

Dengan manjanya, ia mencoba menidurkan diri pada sofa tersebut, jaemin terganggu pun membuka matanya, terkekeh perlahan melihat wajah gemash istrinya, ia kecup bibir plum jisung

Jisung mendusal pada dada bidang sang daddy, tubuhnya di dekap erat.

"Daddy nggak mau punya debay? "tanya jisung tanpa menatap jaemin, dia masih menikmati aroma candu suaminya.

"Kamu siap?, babe, kalau mau punya debay harus ada persiapan dan pemikiran matang hum"

"Iya, jie pengen punya debay, nanti pasti lucu, jadinya kalau daddy ada tugas meski ke luar negri kan aku punya temen hng"jelasnya ,jaemin menahan gemash.

"Aku udah siap jadi seorang ayah, kalau kamu juga udah siap, kita usahain ya, bikin debay yang lucu kayak kamu"tak ada jawaban dari jisung, ternyata istri polosnya tersebut tertidur dengan dengkuran kecil. Sangat menggemaskan. Bayi ingin punya bayi huh?

 Bayi ingin punya bayi huh?

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Sugar daddy || JaemsungHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin