perisiapan

335 50 6
                                    

"Barbara?? Dan kalian bertiga??" Jean menatap mereka berempat diam mematung.

"Siapapun tolong tenggelemin gue ke palung aja, malu bngt bjir" [Name] menutup mukanya.

"kita ga lagi dapet ilusi lagi kan?" Xiao berbisik ke arah mereka bertiga.

Mereka keliatan siaga 1, sedangkan yang lainnya menatap bingung.

"Woii kalian, kesini baris. Bu raiden lagi pidato!!" Gorou sebagai ketua kelas yang baik mengarahkan mereka kesana.

"kalian asli kan??" Albedo menatap waspada

"Bukan imitasi! Make nanya!! Kalian kenapa sih? Aneh" Gorou menatap jengkel, pasalnya ketiga mahkluk itu berada di kelas yang sama, kecuali Albedo.

"Kalian udah selesai dihukum, cepet banget. Padahal baru sehari. Tapi kenapa pakaian kalian compang camping kayak gelandangan?" Jean menatap aneh ketiga anak muridnya.

"Baru sehari??!!! Kita Udah lama banget!! Udah hampir semingguan kita disana dan random banget!! Ada penyusup, trus kalian jadi monster aneh!!" [Name] menjelaskan . Namun murid-murid malah tertawa.

"Kenapa kalian tertawa? Kalian pikir ini lucu apa??" Xiao menatap tajam, keadaan disana jadi sedikit sunyi.

"Albedo, Coba ceritakan secara detail"

Albedo mau tak mau pun menjelaskan dari awal sampai akhir, Jean yang mendengarnya pun mengerti.

"hmm baiklah, Mungkin aku akan turun tangan mengenai hal itu. Apa kalian baik-baik saja??" Jean menatap anak muridnya satu-persatu

Mereka menggeleng serempak, Tidak ada yang baik-baik saja. Albedo dan Xiao sama-sama punya sayatan kecil di bagian tangan maupun kaki. Mungkin ketika di semak-semak mereka tergores. Dan jangan lupakan Para penyusup, Albedo tergores bagian punggung, sedangkan Xiao bagian dahi. [Name] tidak bisa jalan karena kakinya bengkak, hanya barbara yang kondisinya masih bagus.

"Haahh kalian ke uks lah , nanti Akan ada perawat menghantarkan pakaian kalian bertiga. Sucrose dan Baizhu, tolong temani mereka" perintah Jean. Diangguki mereka

Xiao jongkok didepan [Name], para wanita pun teriak histeris. Mereka melihat keuwuan dua sejoli. Ada juga yang menatap jijik.

"Ngapain lu?"

"lo gabisa jalan kan? Sini naik punggung gue." Xiao menjelaskan.

Baru menggapai bahu Xiao, badan [Name] diangkat oleh Albedo. Digendong ala bridal style lagi. Membuat para penonton makin histeris, ada juga yang cengo.

"anjing lo budi!!" gumam Xiao

"Sialan lo bud!! Klo kayak gini image gue biaa hancur total!!! Turunin" teriak [Name]

"Diem atau gue banting sekalian?" Albedo mengancam,membuat nyali [Name] Ciut.

Mereka pun berjalan sampai UKS, disana Albedo ditangani oleh Baizhu. Sedangkan [Name] dan Xiao diurusi oleh sucrose.

"Hmm mungkin kau tidak bisa jalan untuk beberapa hari. Kau butuh kruk untuk alat bantu jalan. Ini ada salep dan obat pereda nyeri. Obatnya dimakan ketika kakimu merasa sangat sakit" Sucrose menaruh obat di samping [Name]

"Aku akan memeriksa Xiao, Kau bisa ganti baju setelah ini. Aku tutup tirainya"

"uumm tidak perlu, aku akan ke kamar mandi sekalian mandi. "

"Nanti salepnya luntur"

"Kan bisa dikasih lagi"

Sucrose menghela nafas lelah, ngeyel sekali orang satu ini.

"Baiklah, hati-hati kamar mandi licin"

"Yoi"

Skipppp

Setelah mandi, ia keluar dari kamar mandi. Di uks sudah penuh dengan wanita-wanita. Mungkin fans nya Xiao dan Albedo. Aihh jadi orang ganteng itu emang susah.

"[NAME]!! I MIS YU SO MUCH!! " Teriak Hutao langsung menubruk [Name] yang berjalan berpegangam tembok. Untung saja tidak jatuh.

"Haishh Hutao, jangan berlebihan. Ayo ke kasurku agar lebih nyaman ngobrol" [Name] memijit keningnya, jujur saja ia pusing. Mendingan sendiri ini mah.

"Aku bantu ya" Hutao memapah [Name] pelan-pelan

"Makasih"

Setelah sampai di kasurnya, ternyata disana Ada Aether dan Ayaka yang ikut menunggu.

"Ohh kalian juga kesini? Padahal aku tidak menyuruh kalian" [Name] berbasa-basi

"Harusnya kau terimakasih, payah" Aether memalingkan wajahnya, sepertinya ia marah.

[Name] hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia bersyukur,Setidaknya ada orang yang peduli dengannya. "Terimakasih ya"

"Hm" balas Aether, sedangkan kedua wanita hanya mengangguk. [Name] duduk di kasurnya.

"Apa yang kau rasakan waktu disana?" Tanya Aether membuka topik

"tidak ada yang bagus.... Aneh. Kau tau, mau tidur aja susah. Mau keluar darisana juga engga bisa. Ada rantai yang keluar jika kita keluar pagar satu inci saja"

"sudahlah aku tidak mau mengingatnya. Dan tadi kalian ngapain kok kumpul diluar??" Tanya [Name]

"Katanya ada kemah tahunan, kita bakalan ke hutan 1 bulan lagi. Jadi kita akan diberi kebebasan untuk keluar asrama beli perlengkapan" Aether menjelaskan

"Berkelompok?"

Aether mengangguk " Untuk kelompok tidur sesuai gender 8 orang , untuk game nanti diusahakan Cowok cewek gabung"

"Acak?"

"Iya, campur. Bahkan Anak kecil seperti klee saja ikut" Aether melipat tangannya.

"Semoga saja kita sekelompok!! aku akan senang kalau kita sekelompok. Nanti aku dan [Name] bakalan date disana. " Ucap Hutao dengan blink-blink di sekitarnya.

"Hei aku juga mau, gantian dong!!" Ayaka teriak tak terima

"kau sama Aether saja, lagian Aether belum laku tuh. nanti kita double date. Ya gak??" hutao menaik turunkan alisnya.

"Dih kamu aja yang sama Aether sana!!" Ayaka Menolak mentah-mentah

"Pfttt!!" [Name] menahan tawa, disusul Hutao dan albedo yang ngakak. Albedo diam-diam menyimak mereka.

"Kenapa kalian ketawa?" Tanya Aether yang tidak konek. Sepertinya ia tidak paham kalau ia baru saja ditolak ayaka.

Albedo dan Hutao sudah ngakak lepas sampai guling-guling. Sampe diliat orang lain. Xiao yang liat aja malu, padahal bukan dia yang ngelakuin.

"Hoi Hutao Bud udah atuh, kasian yang diketawain enggak paham" [Name] mencoba menahan tawanya.

"oke-oke hahaha!! Haduhh polos banget. Gapernah punya hubungan sama cewek ya ther??" Albedo menatap Aether. Hanya dibalas tatapan sinis oleh Aether.

"hoii sudah!! Rencana beli perlengkapan kalian kapan??" Tanya [Name] mengalihkan topik.

"Mungkin minggu belakang, kau mau ikut??" Tawar Aether.

"Oke-Oke aja sih gua, lu ikut ga bud?" tanya [Name] menatap albedo

"Ikut, sekalian"

"Hoi hoi!! Aku dan Ayaka juga ikut dong!! " Hutao tak mau kalah

"Oke, kendaraan?"

"Rencana pake mobil, Tapi ada yang nebeng. Mungkin hanya kesisa satu kursi" Aether berpikir, ia menatap tajam Albedo. Sengaja bilang biar albedo ga ikut.

"Ohh gue ada motor kok, [Name] bisa bonceng gua" Albedo ikutan menatap tajam Aether. Entah apa alasannya.

"Yang cewek ada kendaraan??" Tanya [Name], keduanya menggeleng.

"Bisa naik motor??" Keduanya menggeleng lagi.

"Hahh baiklah, Mungkin besok Hutao dan ayaka bisa milih nebeng Albedo atau Aether. Nanti aku akan motoran sendiri" [Name] menatap mereka satu-persatu

"Loh gabisa gitu dong, kan kakimu sakit. Kalau jatuh gimana?" Aether menolak

ASRAMA GENSHIN IMPACTWhere stories live. Discover now