kantin

333 52 7
                                    

Disisi meja bagian kanan

"wawww Ayato, Adikmu sudah besar ya" ucap thoma

"Waduh ada yang dapet calon adik ipar nih" ucap kaeya memanas-manasi

"kasian Ayato, kalah sama adiknya sendiri hahahaha!!" Ucap arataki itto

"diamlah kalian!!" Ucap Ayato sambil menatap tajam [Name]

"kau juga kenapa Childe, sepertinya suasana hatimu sedang gak bagus" ucap Zhongli melihat temannya melihat ke arah [Name] dengan tatapan sengit, sebenarnya yang dilihat childe adalah venti

Disisi Hu tao

"Wahh lihat mereka , cocok sekali" ucap Fischl

Sedangkan Hutao melihat mereka dengan murung dan ingin menangis

Xiao hanya menghela nafas pasrah, pasti dia yang akan diamuk Hu tao lagi

Kembali lagi ke sisi [Name], dia sudah menyelesaikan acara makan dan hendak pergi ke kelasnya , namun tiba-tiba ada sebotol minuman dingin menempel di pipi [Name] yang membuat sang empu terkejut

[Name] menoleh ke belakang dan mendapati Childe sedang tersenyum. "Tatang bangke!! Jangan ngagetin napa!" ucap [Name]

"Haha sorry sorry, nih buat lo " ucap Childe

"Seriusan? Lo ga lagi ngeprank kan?" ucap [Name] ragu,ia tau kalau Childe usil

"seriusan setan, cepet ambil nih mumpung gue lagi baik hati. Ohh ya jangan lupa nanti ke kamar gue ya" ucap Childe

"ngapain?" tanya [Name]

"Buat anak sayang" canda Childe

Plakk!!!
tamparan tepat berada di pipi childe

"bangsat mesum lo!! Jangan keluarin kata-kata kotor apalagi di depan gadis polos kayak ayaka" ucap [Name]

"hanya bercanda ya ampun"

"ga lucu, minggir sono, gua mau ke kelas " ujar [Name]

"jangan lupa nanti setelah kelas selesai,ya" teriak childe ketika [Name] sudah di koridor

[Name] Mengangguk lalu pergi dari kantin disusul oleh venti

"kau beneran mau kesana?? Mau aku temani??" ucap Venti

"tidak usah, biar aku sendiri saja. Lagian kau tidak sibuk??" ucap [Name]

"hehehe sebenarnya hari ini aku berencana bersembunyi dari Diluc, dia sedang rapat makannya aku berani di depan umum" ucap Venti

"Memangnya kau buat salah apalagi Venti? " tanya [Name]

"aku sering hutang uang ke diluc buat beli bir " ucap

"kau sering minum bir?"

"em... Itu... Tidak terlalu kok!! A-aku hanya minum paling tidak 2 botol sehari, tapi itu tidak banyak sungguh!!" ucap Venti

"lebih juga gapapa, itu kan hak mu. Aku tidak bisa melarangmu soalnya kau bukan siapa-siapaku" ucap [Name]

"kau suka orang yang sering mabuk??"

"tidak juga,jelas aku sukanya tipe cowok yang tidak mabukkan. Tapi bukan berarti tidak boleh minum bir"

"Mungkin aku bisa mencobanya"

"mencoba apa? Kau jangan aneh aneh ven-" belum menyelesaikan kalimat, suara melengking dari arah kantin terdengar bersamaan dengan wanita yang tidak lain adalah hu tao dengan Xiao disampingnya

"[NAME]!!!" ucap Hu tao sambil menampilkan wajah cerianya

Venti dan [Name] pun menoleh

"apalagi ini ya archon " gumam [Name] yang masih didengar venti, Venti yang mendengarnya pun tertawa pelan

"Ada apa?? Dan tolong jangan buat orang salah paham lagi Hu tao, aku tidak suka padamu okeyy" ucap [Name]

"Aku tahuuu, aku hanya bercanda hehe~" Jawab Hu tao dengan cengengesan

"Hahh baiklah, jangan memanggilku dengan sebutan cintamu itu. Sedikit menggelikan" Ucap [Name]. Setelah mengatakan itu, Hu tao tiba-tiba murung

"Oya?? Kau tidak suka ya??" ucap Hu tao

"jujur saya aku sedikit risih, maaf Hu tao" ucap [Name]

"o-ohh tidak apa-apa kok, aku juga minta maaf ya sering ganggu kamu. Aku pergi dulu" Kata Hu tao langsung pergi berjalan menjauh dari mereka berdua dengan kepala menunduk

"kau tidak mau mengejarnya? Sepertinya Dia sedih" ucap Venti melihat kepergian Hu tao

[Name] menggeleng, " Maaf venti, aku tidak bisa. Itu hanya akan memberi dia harapan palsu"

"Kau berencana begini agar dia ga mengejarmu lagi?" ucap Venti, dan Diangguki oleh [Name]

"Hahhh terserah kau saja lah"

"Hoii kalian berdua,ngapain diam disana?" ucap Pria dengan sedikit berteriak. [Name] & Venti menoleh

Mereka mendapati Aether yang sedang berjalan ke arah mereka berdua

"Ada apa Aether?" ucap [Name]

"Bukan apa-apa sih, hanya mau ikut ke kelas bareng" ucap Aether

"Memangnya rapatnya udah selesai??" tanya [Name] dan langsung di angguki oleh Aether

"APAA?!! SUDAH SELESAI??!! TIDAKK!!" teriak venti sambil berlari menjauh

"Kenapa bocah itu?? Mabuk lagi?" tanya Aether sambil menatap [Name]

"Katanya ga mau ketemu sama yang namanya diluc" ucap [Name]. Aether mengangguk mengerti, pasti soal hutang

•••

"ternyata tempat dudukmu tepat belakangku ya, [Name]" ucap Aether menghadap ke belakang

"Haha iya" ucap [Name] untuk berbasa-basi

"Ohh ya Heii kau, mau roti??" ucap [Name] , Menawari orang yang berada di belakangnya. Scaramouche

Scaramouche hanya memincingkan matanya, merasa aneh dengan orang yang berada di depannya. Bukannya orang itu pernah berdebat dengannya? Masa dia tidak dendam?

Scara yang tidak tahu harus berbuat apa, menerima roti itu dengan setengah hati. Iya setengah doang

"Harusnya setelah diberi kau berterimakasih, scara " ucap Aether

"Aku tidak memintanya, Aku juga tidak butuh!" ucap Scara melempar roti yang diberi [Name] ke sembarang arah

"kalau gamau jangan dibuang dong, kan mubazir" kata [Name]. Padahal niatnya baik.

[Name] memunggut roti yang dilempar scara. Rugi kalau ga dimakan.

Sepasang mata menatap [Name] dengan penuh kebencian, siapa dia?

ASRAMA GENSHIN IMPACTDonde viven las historias. Descúbrelo ahora