Dari bilik toilet yang berada disamping Leo, Zayyan keluar, lalu mencuci tangan di wastafel. Kemudian, Zayyan membasahi wajahnya, mengambil satu tube facial wash, mengeluarkan sedikit isinya, lalu membersihkan wajah dan membilasnya.

Tidak lama kemudian, Leo keluar,
lalu mencuci tangan di wastafel. Juga membasahi wajah dan matanya yang sudah banyak mengeluarkan airmata.

Zayyan yang sudah selesai mencuci muka, melihat Leo melalui cermin. Melihat mata Leo, Zayyan berpikir apakah Leo habis menangis?

"Leo, kau baik-baik saja?"

"Aku? Aku baik-baik saja," jawab Leo. Ia tersenyum kepada Zayyan, dan terlihat wajah Zayyan yang segar setelah dibersihkan.

Leo tidak ingin membicarakan isi hatinya yang galau. Ia ingin membicarakan hal lain agar bisa melupakan perasaannya. Saat Leo bernafas, hidung mancungnya menghirup aroma dari tubuh Zayyan. "Kamu wangi sekali, Zayyan."

"Benarkah?"

Leo mengangguk sambil tersenyum. "Pakai parfum apa? Dari wanginya, sepertinya parfum mahal?"

"Nggak juga. Nanti kamu main aja ke kamarku, kalau mau lihat parfumku."

Leo mengangguk sambil mengeringkan tangannya. Dari cermin, Zayyan memandangi wajah tampan Leo.

"Kadang-kadang, aku insecure melihat kalian," kata Zayyan.

"Insecure kenapa?"

Zayyan menghela napas. "Standar penampilan di Korea sangat tinggi, ya. Setiap kali aku melihat kamu, Sing, Beomsoo, dan trainee lainnya, aku pikir, 'wah, kalian sangat tampan'. Sedangkan aku..."

Tangan Leo memegang pipi Zayyan, lalu memperhatikan wajah Zayyan dengan seksama. Dari jarak dekat, bukan hanya wangi parfum Zayyan yang terhirup oleh Leo. Tapi juga aroma mint yang segar dari mulut Zayyan.

Sejenak, Leo jadi melupakan Hyunsik. "Zayyan, kau punya mata besar yang indah. Hidungmu bagus. Bibirmu juga indah. Bentuk rahang di wajahmu juga bagus. Begitupun dengan alismu yang tebal. Dan, kau tau? Warna kulitmu itu seksi."

Pipi Zayyan memerah mendengar pujian dari Leo.

"Kau tau, apalagi yang seksi dari dirimu? Itu adalah suaramu. Aku paling suka menonton video mu di youtube. Mendengar vokalmu yang serak, tapi unik dan merdu. Ketika kau berada disini, setiap kali kau berbicara dengan bahasa Inggris, suaramu terdengar seksi."

Leo tersenyum. "Kau ini pria yang tampan, Zayyan."

Zayyan tertawa kecil dan tertunduk mendengar semua pujian Leo. Lalu, Zayyan mengangkat kepalanya lagi. "Terima kasih atas semua pujian mu, Leo. Aku jadi lebih percaya diri sekarang. Oiya, ayo ke kamarku! Akan ku tunjukkan parfum yang kupakai."



Zayyan menarik tangan Leo dan membawanya hingga keluar dari toilet, berjalan melewati koridor, kemudian memasuki kamar yang ditempati Zayyan dan Sing. Karena Sing masih berada di ruang latihan, maka Zayyan hanya berdua dengan Leo dikamar itu.

Zayyan mengambil sebotol parfum diatas meja. Leo melihat merk yang tertera di botol parfum itu. Yaitu, Louis Vuitton : Les Sables Roses.
Leo tercengang.

Zayyan membuka tutup botol parfum. "Coba deh!"

"Jangan! Itu parfum mahal. Aku nggak mau," Leo sungkan dan hendak keluar dari kamar.

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now