Tiba-tiba, Leo mengigau dan membuat Ricky jadi terbangun. Bukan hanya mulut Leo yang bergerak, melainkan kedua tangannya juga bergerak-gerak keatas seakan sedang memukul.

"Hiyat! Hiyat! Haiyyaaaahhh!" Leo masih mengigau sambil kedua tinjunya memukul-mukul keatas.

"Nih orang mimpi apa sih? Mimpi jadi Jackie Chan? Dasar bodoh," gumam Ricky.

"Watttaaaa...!!" seru Leo sambil mengarahkan tinjunya ke bibir Ricky.

Bug!

Oo my God. Bibir Ricky pun langsung bonyok. Setelah itu dengan tanpa dosa, Leo kembali tidur dengan normal tanpa gerakan yang aneh maupun mengigau.

Ricky pun hampir membalas pukulan, tapi tidak jadi karena tidak tega sama Leo. Ricky pun hanya bisa menangis. "Ya Tuhan, hamba teraniaya. Punya roommate kok gini amat?"

Flashback End.



Pagi ini, Leo masih heran. "Hah? Aku? Aku yang memukulmu?"

Ricky hanya mengangguk, dengan wajah kesal dan bibir jontor.

Leo hanya bisa nyengir. "Hehe... Maafkan aku, ya. Aku juga nggak inget, semalem mimpi apa. Sumpah! Aku nggak sadar sudah memukulmu. Yuk, aku antar kamu ke klinik. Biar kamu diobati."

(Btw, ini kisah nyata lho, guys. Ricky sendiri yang cerita).

"Nggak usah! Ini aku baru pulang dari klinik untuk mengobati bibirku!"

"Oo. Hehehe... Maaf ya. Please. Maafkan aku," Leo pun memeluk Ricky, meski ekspresi wajah Ricky masih bete banget.

"Leo, apakah semua orang ganteng itu bodoh sepertimu?"


****


Di ruang latihan.

Dua ekor panda sedang duduk sambil meminum Ice Americano untuk menghilangkan ngantuk. Setelah meminum beberapa teguk, dua ekor panda itupun kembali ke wujud aslinya, yaitu dua manusia tampan Zayyan dan Sing. Dengan bagian bawah mata yang masih menghitam.

Disitu juga ada Leo dan Ricky. Posisi duduk mereka seperti ini :

Sing - Zayyan - Ricky - Leo.

Disamping Zayyan, ada Ricky dengan bibirnya yang jontor. Zayyan dan Sing sudah mendengar cerita tentang kenapa bibir Ricky seperti itu.

Sing geleng-geleng kepala. "Pagi ini, diantara kita berempat, cuma Leo yang mukanya normal. Tanpa mata panda dan bibir jontor."

"Hehehe... Maafkan aku, Ricky. Please," Leo merangkul bahu Ricky, tapi Ricky tetap bete.

Lalu, Ricky menengok kearah Sing. "Menurut mu, apa aku boleh membalas dengan memukul Leo?"

Sing menggeleng. "Jangan. Kalau kau ingin membalas, pukul aku saja."

Kemudian, Beomsoo yang sedang merangkul Wain memasuki ruang latihan. Beomsoo terlihat akrab dengan Wain, dengan senyuman cerah di wajah tampannya. Zayyan lalu berdiri dan menghampiri sahabat lamanya itu.

"Annyeong, Beomsoo," sapa Zayyan. "Bisa ajari aku latihan dance? Dulu kan, kau sering mengajari ku."

Beomsoo tersenyum kepada Zayyan, tapi sorot matanya terlihat malas. "Lain waktu aja ya, Zayyan. Aku mau ngajarin Wain dulu."

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now