[32]타이탄 TITAN 《CHANBAEK,MPREG,FANTASY AU》

TITAN■17

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Kim Suho bergegas menuju ke suatu tempat.

Ia tau saat ini dirinya tak bisa hanya diam dan menunggu sesuatu yang dia fikir tak menyelesaikan apapun.

Ide ini muncul begitu saja di kepalanya ketika tidak ada seorangpun yang ia anggap pantas dan layak untuk membantunya.

Kuda nya ia paksakan untuk terus melaju di tengah badai salju lebat di kala itu.

Tekad nya sudah begitu bulat dan tak terbendung lagi.

Lay, terus berada di sisi barisan tunggangan kuda mereka, tak sedetikpun pria itu berniat untuk meninggalkan lelakinya tersebut.

Keduanya masih di barisan terdepan memimpin pasukan mereka.

Daerah yang Kim Suho juga pasukannya lalui terus menanjak naik menuju ke dataran yang lebih terjal.

Halangan juga rintangan apapun, rasanya tidak memupuskan keinginan Kim Suho untuk bertemu dengan seseorang yang memang tidak pernah membaur dengan kehidupan Titan itu sendiri sejak lama, meski seseorang ini adalah bagian dari kaum mereka.

Beberapa kuda dalam pasukan Kim Suho berteriak karena kepayahan menaiki terjalnya kondisi perbukitan yang akan mereka lalui.

Tebing juga jurang adalah hal yang paling di takuti oleh kuda kuda pasukan tersebut.

Suara kencang dari Kim Suho seperti menyuarakan tak gentar, terus ia kumandangkan selama perjalanan mereka, menyemangati padukan juga kuda kuda tempur pemberani yang setia kepada tuan majikannya.

Hingga terlihat titik terang, ketika mulut goa pada wilayah tinggi tersebut nampak jelas, tidak di tutupi oleh awan awan tebal yang seharusnya takkan pernah bisa di temukan oleh siapapun kecuali sang pemilik yang tinggal di dalam sana, mengizinkan untuk mulut goa tersebut di perlihatkan.

Begitulah kiranya, tempat tinggal yang di pilih oleh seorang penyihir terbaik yang tak ingin tau lagi dengan dunia manapun selain dirinya yang menyepi sendiri.