Are you in pain?

8 1 0
                                    

Battle scars- Guy Sebastian
01:43 ━━━━●───── 03:50
⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻

©

Nandio sudah sejak beberapa menit yang lalu berdiri di luar kelas. Menatap teliti ke dalam ruangan yang berjarak beberapa gedung dari gedung jurusan nya itu. Ia bersender di pilar, memutar otak bagaimana ia bisa menerobos masuk kesana. Untung nya ia pintar. Ia langsung menemukan alasan begitu mau berpikir. Biasanya tidak mau. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu, agar terlihat sopan. Membuat guru yang mengajar di dalam kelas terheran heran dengan tingkah asing siswa brandal tingkat atas satu ini.

"Permisi ibu.."

Dio kemudian melangkah masuk membuat seluruh audiens yang merupakan siswa asli di kelas itu menatap nya. Jurusan Multimedia. Jurusan komputer yang menjadi salah satu jurusan dimana lumayan banyak perempuan nya di sekolah laki laki ini.

"Iya ada apa?"

Dio menghampiri meja guru, dengan senyum manis dan meyakinkan juga sedikit menunduk ia bicara dengan guru yang tengah mengajar.

"Begini bu, saya Jibril Nandio Pramuditya dari jurusan Perancangan dan Informasi Bangunan. Saya mohon maaf yang sebesar besar nya bu, karna selama ini di mata pelajaran ibu saya sering bolos tanpa keterangan. Saya sadar nilai dan presensi kehadiran saya banyak yang kosong. Jadi, setiap ada waktu saya selalu ingin mengganti nya di lain hari, eeeee... Jadi-- anu bu-- saya boleh ikut pelajaran ibu sekarang tidak?"

"Yang bener aja kamu? Sebulan saya ngajar sebulan kamu gak hadir. Kesambet apa tiba tiba ingin belajar? Ini jurusan Multimedia loh, bukan jurusan kamu."

"Tapi ini kan mata pelajaran umum bu."

"Tapi materi nya tetap berbeda dari jurusan PIB."

"Tidak apa apa bu. Saya akan menyimak dan berusaha menyesuaikan."

"Ah kamu! Aneh! Saya ngajar di jurusan kamu, kamu bolos. Sekarang malah minta ikut kelas jurusan lain. Ada ada aja emang. Yasudah! Duduk sana."

"Terimakasih bu..."
Dio beranjak untuk duduk, ia mengambil tempat di sebelah Vijendra yang tampak tidak menduga aksi penerobosan Dio itu. Sebagai orang yang baru saja menjadi pacar Dio selama belum genap sebulan, dirinya masih tidak terbiasa dengan tingkah aneh dan nyeleneh dari pacar nya itu. Bahkan dia cenderung merasa seolah Dio memang tidak ingin terbuka padanya, dilihat dari bagaimana sikap Dave dan Naren yang terkesan menutupi kehidupan Dio. Mereka bertiga seperti menyembunyikan rahasia dari orang orang, termasuk Vijendra yang merupakan pacar Dio sendiri. Terkadang Vijendra ingin bertanya pada Caramel tentang banyak hal. Tapi merasa gadis itu pun akan melakukan hal yang sama seperti dua teman kakak nya, Vijendra mengurung kan niat sebelum mencoba.

Dio, begitu duduk ia segera merampas buku dan pulpen Vijendra. Padahal Vijendra hanya membawa satu buku karna tubuhnya belum cukup kuat membawa banyak barang di tengah masa pemulihan. Apalagi dokter menyarankan untuk tidak terlalu banyak bergerak, tentu ia dengan inisiatif sendiri tidak akan memaksakan tubuhnya membawa buku seabrek dan membuat tas nya berat. Ia pun hanya bisa pasrah diam melongo melihat Dio mencatat materi dengan menggunakan buku satu satu nya yang ia bawa. Sambil sesekali memperhatikan penjelasan guru serta melepaskan bahu nya yang kadang tiba tiba nyeri dan kaku.

Kita tinggal kan dulu Nandio dan Vijendra. Kali ini kita menyeberang ke wilayah timur kota, ke Rajawali.

"Cara... Yuhuuu.. ayangkuhh..."

Untold: Animal Like Behavior With A Bit Of Humanity Where stories live. Discover now