📌 ::: 06. hate at the first sight.

281 42 2
                                        

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Pertama kali [Name] dan Kaiser ketemu adalah ketika mereka nggak sengaja tabrakan di lorong stadium waktu ada turnamen besar antara Bastard München dan tim sepak bola lain. Kesan pertama [Name] ke Kaiser nggak sebaik yang kalian kira dan begitupun sebaliknya, karena waktu itu mereka nggak sengaja tabrakan dan Kaiser dengan segala sikap arogannya bikin [Name] mau ngehajar cowok itu.

Kira-kira, begini perbincangan mereka berdua;

"Kalau jalan tuh lihat-lihat."

"Lo kali yang jalannya harus lihat-lihat."

"Yang nabrak gue siapa coba?"

"Dasar cewek gila."

"Lo lah yang gila."

"HAH?!"

Kaiser pikir, [Name] adalah cewek pertama yang bisa setenang itu setelah menyumpahi dia kayak gitu, apalagi sorot nggak tertarik dan dingin itu adalah sesuatu yang nggak familiar buat Kaiser⸺dia udah biasa banget dipandang dengan sorot penuh cinta dan puja oleh para cewek.

Itu juga adalah pertama kalinya Kaiser nggak merasa tertarik sama seorang cewek yang memperlakukan dia berbeda; nggak, Kaiser rasanya benci banget sama [Name] waktu itu.

[Name]? Nggak usah ditanya, kalau dia bawa senjata tajam waktu itu, kayaknya Kaiser udah masuk rumah sakit dengan luka tusuk di tubuhnya, deh.

Banyak hal yang terjadi setelah itu karena [Name] selalu menemukan dirinya terus ketemu sama Kaiser dalam situasi dan kondisi apapun⸺dan itu sama sekali nggak baik karena nggak ada sekalipun mereka damai, pasti ada aja sumpah serapah yang keluar dari mulut mereka berdua.

Bahkan Erika yang jadi teman [Name] sejak SMP masih nggak menyangka kalau semua pertemuan nggak disengaja yang penuh sama sumpah serapah itu bakalan diakhiri dengan [Name] dan Kaiser yang tiba-tiba jadian.

Erika heboh.

Orang-orang kampus heboh.

Bastard München heboh.

Dunia sepak bola apalagi; heboh banget.

Sementara yang bikin heboh? Mereka sibuk mesra-mesraan dan nggak peduli sama dunia luar.

Emang ya, takdir nggak ada yang tahu.

.

.

.

.

.

𝗺𝗯𝗮𝗸 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿.Where stories live. Discover now