Chapter 14

316 46 0
                                    

"Kau terlalu berharga untuk merasa sedih hanya karena mereka tidak menyukaimu, Anne."

Kata-kata Harry malam itu terus terus terngiang dalam kepala Anne. Entah bagaimana seluruh beban dan ketakutan dalam dirinya jauh lebih ringan ketika ia mengingat kata-kata itu berulang kali. Pasalnya, setelah kejadian sihirnya yang gagal total di kelas Profesor Flitwick kala itu, Anne jadi langganan bulan-bulanan para penggemar Lockhart dan anak-anak Slytherin.

"Hei! Minggir! Ada Squib lewat!"

"Halo, Squib. Kau masih disini? Aku heran kenapa Profesor Dumbledore tidak mengeluarkanmu saja dari Hogwarts?"

"Untuk apa Squib belajar di Hogwarts? Apa dia berguru dengan Mr. Filch?"

Sekarang Anne sudah mulai terbiasa melewati semua ejekan itu dengan diam dan tenang, karena tidak mungkin ia meninju wajah orang-orang itu satu persatu. Yah, walaupun terkadang ia juga gatal ingin mengajak mereka berkelahi.

Ginny sekarang justru jadi pihak yang suka marah-marah. Ia sering mengejek balik orang yang mencibir Anne kalau ia sudah benar-benar tidak tahan, tidak peduli siapa dan murid tahun berapa. Tapi sesekali Ginny juga memarahi Anne karena temannya itu terlihat seperti orang yang tidak bisa bersikap.

"Kau yakin tidak keberatan dengan ejekan itu?" tanya Ginny pada Anne setelah mereka selesai dengan kelas Ramuan Snape yang super menjengkelkan, karena anak-anak Slytherin menggunakan waktu pelajaran kepala asramanya sendiri untuk mengejek Anne habis-habisan. "Kalau aku jadi kau, sudah kumasukkan kepala mereka ke dalam kuali yang mendidih."

"Ginny. Kau mengerikan," cicit Beth yang selalu ketakutan tiap kali Ginny mulai mengamuk. "Aku juga kasihan pada Anne, tapi melihatmu mengamuk seperti itu, aku takut umurmu semakin cepat berkurang."

Anne tersenyum jahil. "Sebaliknya, aku justru berharap Ginny berumur panjang agar bisa terus membelaku."

"Boleh saja. Asal bukan untuk membelamu karena kau terus-terusan dipanggil Squib!" raung Ginny saat mereka menaiki tangga dan pergi ke ruang rekreasi Gryffindor.

Anne jarang sekali menghabiskan waktu di ruang rekreasi Gryffindor yang ramai. Biasanya ia mencuri-curi kesempatan untuk menikmati ruang rekreasi yang sepi. Tapi berhubung dua hari lagi pertandingan Quidditch pertama Gryffindor akan dimulai, tiba-tiba saja ruang rekreasi menjadi super ramai dengan Fred, George, dan Lee Jordan yang berdiri di atas meja dan dikelilingi anak-anak lainnya seperti sedang menggelar konser.

"Gryffindor versus Ravenclaw! Gryffindor versus Ravenclaw! Siapa yang menurutmu akan menang?" tanya Fred lantang.

Seketika anak-anak Gryffindor serentak bersorak "GRYFFINDOR!"

"Tahun ini tim kita solid! Kita punya tiga Chaser paling tangguh! Katie Bell, Alicia Spinnet, dan Angelina Johnson!" seru Lee Jordan sambil menunjuk ke arah tiga orang gadis kelas empat, yang memilih duduk di sudut ruangan untuk menghindari keramaian.

"Oi! Kalian bertiga! Lambaikan tangan sebentar dong!" protes Fred pada ketiga gadis itu.

Lalu ketiganya melambai malas. Mereka kelihatannya tidak terlalu suka jadi sorotan. Sontak anak-anak Gryffindor ramai-ramai menyoraki mereka dan memberi dukungan semangat.

"Daaan kita juga punya Keeper sekaligus kapten tim Quidditch terbaik Gryffindor yang telah melatih tim kita setengah mati. Beri sorakan pada kapten kita! Oliver Wood!" lanjut Lee Jordan.

Berbeda dengan tiga gadis Chaser tadi, Oliver Wood dengan bangga berdiri dan melambaikan tangan dari tempat duduknya di sudut ruangan yang lain saat anak-anak Gryffindor bertepuk tangan riuh untuknya.

THE KEEPER (Harry Potter Fanfiction)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum