1. Quarrel

71 5 0
                                    

"Kenapa?"

"Nggak mau aja."

"Kamu nggak suka sama aku?"

"Bukan gitu."

"Kamu bilang kamu juga suka sama aku kan?"

"Iya."

"Terus kenapa?"

"Aku cuma nggak mau Jooyeon!"

"Apa karena kamu lagi ujian? Aku bisa tunggu sampai kamu selesai."

"Bukan."

"Tapi kenapa?! Udah 2 tahun dan jawaban kamu masih sama, sedangkan aku tau kenyataannya kamu juga suka sama aku!"

Pria berambut gondrong bernama Jooyeon itu mengusak rambutnya hingga berantakan, sementara pria lain di depannya hanya memandang Jooyeon tanpa ekspresi di wajahnya.

"Kwak Jiseok, dengar!"Jooyeon mencengkram erat kedua pundak pria yang sedari tadi ia ajak bicara, Jiseok.

"Aku dari tadi dengerin kamu Jooyeon."

"Aku tanya sekali lagi, kenapa kamu nggak mau menjalin hubungan sama aku? Padahal aku juga tahu kamu nggak punya pacar kan?"

"Bukan urusan kamu."

"Hhh oke, kalau itu emang mau kamu! Aku pergi dulu, permisi."Jooyeon pergi meninggalkan Jiseok sendiri di kelas yang sudah sepi saat ini.

Jiseok tau, Jooyeon marah dan kecewa tapi itu juga bukan salahnya jika ia tidak menerima pernyataan cinta dari seseorang yang telah menemaninya 2 tahun terakhir ini.

"Sshh."Jiseok meringis saat merasakan sakit di pundaknya akibat cengkraman Jooyeon yang tidak main-main.

Ting!
Ting!

Bunyi notifikasi itu mengalihkan perhatian Jiseok.

"Kamu di mana?"
"Kakak udah di depan."

Jiseok buru-buru menyambar tasnya dan berlari keluar begitu membaca pesan tersebut.

Diam-diam, Jooyeon belum pergi meninggalkan Jiseok. Ia mengintip dari kaca kecil di pintu depan karena Jooyeon tau jika Jiseok akan keluar lewat pintu belakang. Jooyeon juga melihat bagaimana Jiseok yang kesakitan karenanya, Jooyeon dalam hati mengutuk dirinya sendiri karena telah melukai orang yang ia sayangi.

"Kamu dari mana? Maaf ya Kakak lama jemputnya."usapan rambut langsung Jiseok dapat begitu sampai di depan orang yang menjemputnya.

"Aku dari tadi di kelas kok. Kakak kenapa nunggu aku di luar, kan dingin."

"Nggak papa, gimana ujiannya?"tanya pria yang dipanggil Kakak itu sambil melepas jaket yang dipakainya menyisakan kaos pendek yang melekat di tubuh tingginya.

"Lancar, hhh tinggal besok Kak."

"Nggak papa, semangat!"katanya sambil memakaikan jaket miliknya kepada Jiseok.

"Eh?"

"Kamu kedinginan kan?"

"Emang aku aja yang ngerasa dingin?"tanya Jiseok sambil mengusapkan kedua telapak tangannya.

Pria tadi tersenyum.

"Mungkin. Enggak papa, ayo pulang Kakak akan masakin sup buat kamu biar hangat."ajaknya sambil mengusak rambut Jiseok lalu membukakan pintu mobil untuknya.

"Makasih Kak."

"Sama-sama."

Mobil hitam itu lalu melaju meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah sepi.

SEE YOU NEXT CHAPTER

Believe || JooSeokWhere stories live. Discover now