Sing menengok kearahnya. "Zayyan, can I help you?"

Zayyan menghela napas sambil melirik Sing. "Kompas ku rusak."

"Boleh kulihat?" pinta Sing. Lalu, Zayyan memberikan kompasnya pada Sing.

Sing mengambil kompas itu dan memperhatikan nya sejenak. "This is compass to find Qibla direction, right?" (Ini kompas untuk menemukan arah Kiblat?)

"Hei, bagaimana kau tau?"

"Tentu saja aku tau," Sing mengambil sebuah obeng kecil di laci, lalu mencoba memperbaiki kompas milik Zayyan menggunakan obeng itu. "Dulu saat masih di Hongkong, aku punya teman orang Arab. Dia juga memiliki kompas seperti ini."

"Oo, I see."

Beberapa menit kemudian, Sing sudah selesai memperbaiki. Lalu, ia mengembalikan kompas itu kepada Zayyan. "Coba periksa."

Zayyan mengambil kompas itu lalu memeriksa nya. Lalu, ia tersenyum. "Iya. Ini sudah kembali berfungsi. Thank you so much, Sing."

"It's okay."

Zayyan memperhatikan arah kiblat yang ditunjukkan kompas. Menghadap kearah dinding yang tertutup lemari, juga membelakangi kamar mandi dan pintu masuk. Subhanallah. Ternyata, desain interior dari kamar ini cocok dengan arah kiblat.

Usai mengambil wudhu dikamar mandi, Zayyan menggelar sajadah dan bersiap untuk sholat Dzuhur. Sedangkan, Sing duduk diranjang sambil main game online di ponselnya.

Sejenak, Zayyan duduk disamping nya. "Sing, kenapa kamu nggak langsung ke ruang latihan?"

"Aku akan menunggu kamu selesai beribadah. Biar kita bisa ke ruang latihan bersama."

Zayyan tersenyum. "Nggak perlu. Kamu duluan aja. Aku malah nggak tenang ibadahnya kalau ditungguin."

"Oo? Okay. Kalau gitu, aku duluan ya," Sing menepuk bahu Zayyan, lalu berjalan keluar kamar dan menutup pintu. Membiarkan Zayyan sendiri dikamar agar bisa sholat Dzuhur dengan tenang.


****


Kini, Zayyan sudah berada di ruang latihan. Di ruangan itu, para trainee cowok duduk berkeliling. Zayyan sebagai trainee baru, diminta maju ke tengah-tengah mereka untuk memperkenalkan diri.

"Annyonghaseo," dia membungkukkan badan. "Zayyan, nimida. Salam kenal. Aku trainee baru. Mohon bantuannya."

Ricky tersenyum melihat Zayyan. Ternyata, CEO mengabulkan saran darinya untuk merekrut Zayyan sebagai trainee baru di OCJ.

Selesai memperkenalkan diri, Zayyan hendak duduk dan bergabung dengan para trainee. Sama seperti saat di agensi sebelumnya, Zayyan memilih untuk duduk disamping Beomsoo.

Akhirnya, posisi duduk Zayyan berada ditengah-tengah Beomsoo dan Leo. Didekat Zayyan juga ada Wain, Sing, dan Ricky. Posisi duduk mereka seperti ini :

Wain - Beomsoo - Zayyan - Leo - Ricky - Sing.

"Zayyan, aku suka banget lihat video-videomu di youtube! Keren banget loh!" kata Leo.

Zayyan tersenyum. "Benarkah? Makasih ya."

"Oiya, Zayyan. Kamu tau nggak, siapa trainee yang merekomendasikan kamu kepada CEO, agar kamu direkrut jadi trainee disini?"

Zayyan tercengang. "Jadi... aku bisa ada disini, karena rekomendasi dari seorang trainee?"

"Iya. Ini orangnya, namanya Ricky," Leo merangkul bahu Ricky. Zayyan tercengang memandang Ricky, sedangkan Ricky hanya tersenyum.

"Hei, bro!" Zayyan menjabat tangan Ricky dan mengguncang-guncangkan nya cukup kuat. "Thank you so much! Aku berhutang budi padamu!"

Xodiac Punya CeritaWhere stories live. Discover now