Chapter 2

10 0 0
                                    

Dari jauh, tampak seseorang sedang duduk di atap istana Arendelle. Jika mendekat, tampak dia adalah lelaki yang baru menginjak usia dewasa awal. Berambut putih, kaki yang tidak beralas. Memakai ponco berwarna coklat agar tidak kedinginan. Kedinginan? Dia tidak pernah merasakan itu. Dia juga bingung kenapa ia memakainya. Ponco itu sudah ada sejak awal. Saat ia dibangunkan dari tidurnya oleh bulan.

"Hai teman, tahu nggak kenapa aku diusir?" Jack bertanya pada bulan. "Jangan diam saja, dong." Jack mengacak rambutnya karena kesal. Ia melihat tongkatnya yang berbaring disampingnya. "Apa aku pergi saja?" Jack menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau pergi semudah itu. Lagipun, banyak hal yang bisa dinikmati. Seperti pemandangannya, kulinernya, tradisinya, nyanyiannya, dan mungkin masih banyak lagi. Mungkin Elsa juga akan berubah. Dan mereka bertiga, yaitu Jack, Anna dan Elsa bisa berkumpul seperti dulu. Untuk menghabiskan waktu bersama lagi dan membuat manusia salju yang diberi nama "Olaf". Yang suka pelukan hangat. Pelukan hangat. Bagaimana ya rasanya? Sudah lama sekali Jack tidak merasakan sebuah pelukan. Kontak mata, bahkan sebuah sentuhan. Membuat Jack merinding. Karena merupakan hal yang jarang ia dapatkan dan juga hal yang ia nantikan.

***

Sementara di ruang pesta istana...

"Elsa-maksudku, Ratu Elsa." Anna tampak ceria kembali. Apa hal yang membuatnya begitu semangat?

"Perkenalkan, dia adalah Pangeran Hans dari Pulau Selatan." Sambung Anna.

"Kami meminta restumu untuk--"

"--Pernikahan kami." Ucap Anna dan Hans serentak.

"Apa?" Elsa kaget melihat kata pernikahan keluar dari mulut adiknya.

"Pernikahan? Anna, bisa kita bicara sebentar?"

"Nggak mau. Apapun yang mau kakak katakan. Katakan disini." Jawab Anna dengan nada kesal.

"Baiklah. Kamu nggak boleh menikah dengan pria yang baru kamu kenal."

"Boleh, kok. Kalau pria tersebut merupakan cinta sejatimu." Balas Anna sok tahu.

"Anna, memangnya kamu tahu cinta sejati seperti apa?"

"Melebihi kakak. Yang kakak tahu hanya mengabaikan orang!" Anna menjawab dengan nada yang sedikit tinggi. Membuat Elsa tidak mau merestui pernikahan mereka. Anna terus memohon kepada kakaknya. Dan Tanpa sengaja menarik sarung tangan Elsa. Membuat Elsa takut dan cemas. Anna kembali melontarkan pertanyaan yang membuat Elsa marah. Semua mata tertuju pada sang ratu dan adiknya, Anna.

"Cukup!!" Api kesabaran sudah padam. Namun diluar kehendak, kekuatan Elsa mengambil alih. Kekuatan es itu hampir melukai orang-orang yang berada diruangan tersebut. Sekarang semua rakyatnya tahu. "Monster" kata mereka. Suasana berubah. Yang tadi senang kini ketakutan. Elsa pun pergi meninggalkan Arendelle. Melewati lautan. Ia pun berlari. Hingga tidak terlihat. Langkah kakinya membekukan samudra. Membuat para tamu tidak bisa pulang ke rumah mereka malam ini.

.

.

.

Wanna Build A Snowman? (Jack Frost x Frozen story) (Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now