Shimai - 22

4K 568 115
                                    

.
.
.
.
.


Christy mengerjapkan mata sambil mengerutkan kening kala tengah malam ia merasakan pergerakan dari orang di sebelahnya, alias siapa lagi kalau bukan si Azizi Azizi itu.

"Zoy?" Tanya Christy dengan mata yang belum terbuka sempurna,

"Hiks sakit hiks takut hiks hiks"

"Zoya?"

"hiks hiks kakak, cici hiks, takut hiks"

Christy membuka matanya lebar kala mendengar rintihan suara Azizi, terlihat Azizi menangis dalam tidurnya sambil satu tangan memegang kepalanya sendiri serta satu tangannya lagi terlihat meremas perut.

"Zoya, are you okay?"

"takut hiks, zizi gak salah hiks jangan marah"

Azizi masih terus merintih tanpa membuka matanya, karena panik Christy pun mencoba membangunkan Azizi dengan cara menepuk pelan pipi saudaranya itu.

"Zoya, bangun hei! ada aku disini"

Setelah beberapa kali berusaha, akhirnya perjuangan Christy tidak sia sia, Azizi mulai membuka mata meskipun masih sedikit terisak.

"Kamu kenapa Zoya? Ada yang sakit?" Tanya Christy dengan nada khawatir yang terdengar jelas disana,

Azizi terlihat mengangguk kecil, "perut aku sakit banget toy, kepalaku juga" Raut wajahnya Azizi sudah dibasahi oleh keringat dingin,

"Aku panggil cici sama kakak dulu ya zoy"

Christy beranjak dari duduknya, ia berniat memanggil Chika, Shani dan Gracia supaya melihat kondisi Azizi, namun belum sempat ia berjalan, tangannya sudah dicekal oleh saudaranya tersebut.

"Jangan toy" Ucap Azizi

"Tapi zoy, aku takut kamu kenapa kenapa"

Azizi menggeleng, "aku gapapa kok, sakitnya masih bisa ditahan, lagian ini udah malem banget aku gak mau ganggu waktu mereka istirahat" Ucap Azizi dengan nada yang lemah

"Zoyaaa"

"Jangan toy, plissssss, besok aja"

Akhirnya Christy pun pasrah pada permintaan Azizi, "yaudah aku ambil air anget dulu buat kamu sebentar, biar perutnya enakan"

"Tapi beneran jangan bilang mereka ya, kalau kamu bilang nanti aku marah sama kamu"

"Iyaaa bawel"

Christy pun beranjak keluar dari kamar Azizi dan pergi menuju dapur untuk mengambil segelas air hangat, ia harap itu bisa meredakan sakit perut yang Azizi rasakan, setidaknya sampai besok, seperti yang Azizi minta.

Pokoknya kalau besok zoya-nya itu belum sembuh, ia akan nekat memberi tahu cici dan kakaknya, biarkan saja zoya marah, karena itu demi kebaikannya.

"Dek"

"Astaga!" Christy yanng sedang melamun pun terkejut kala mendengar ada yang memanggilnya dari belakang, ia pun menoleh

"Cici bikin kaget aja ih" Orang yang memanggil Christy tadi ternyata adalah Shani,

"Lagian kamu ngapain dini hari gini malah ngelamun di dapur? Ngigo ya?"

"Eum itu, a-aku h-haus, iya haus hehe"

Shani memicingkan mata seperti curiga dengan jawaban Christy yang terbata bata, "beneran cuman haus?"

Christy mengangguk, "yaudah ci, aku duluan ya, masih ngantuk"

Tanpa menunggu jawaban dari Shani, Christy langsung kabur kembali menuju kamar, karena takut jika Azizi menunggunya terlalu lama. Saat Christy membuka pintu, terlihat Azizi yang duduk menyandarkan diri di headboard sambil terus memegang kepalanya.

Shimai (END) Where stories live. Discover now