"Baiklah pernikahannya akan diadakan dalam waktu dekat. Aku harap kau sudah siap untuk pernikahan ini Anne"

Kalimat itulah yang membuat dirinya kecewa. Aku sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia pasti tidak akan menerima pinangan itu.

Aku melihat bagaimana matanya menahan air mata kecewa. Ia lantas berdiri dihadapan kami semua.

Aku yakin ia ingin mengeluarkan pendapatnya, yang sudah pasti takkan menyetujui hal ini.

"Jangan membantah! Ayah sudah menjodohkanmu dengannya sejak kau masih kecil"

Kalimat yang keluar dari mulut ayahnya membuat gadis itu menatap kecewa dan berakhir pergi meninggalkan kami semua.

Aku tahu, dia sangat kecewa dan marah, mungkin juga bersedih.

"Seharusnya anda memberitahukan hal itu kepadanya sejak lama Cedric, sekarang lihatlah dia menangis"

Ayahku berkata demikian pada Mr. Cedric, ayah dari Anne.

Ia menghela nafasnya dan menatap kami semua dengan perasaan bersalah yang dalam.

"Tolong maafkan putriku. Ini semua salahku karena tidak memberi tahunya lebih dulu"

"Tak apa, aku harap pernikahan ini akan berjalan dengan sesuai rencana"

Hanya percakapan itu yang aku dengar dari kedua pria paruh baya dihadapanku ini, karena aku hanya menatap dan sesekali mendengarkan saja apa yang dibahasnya.

"Peter, coba temui Anne dan ajak dia berbicara. Mungkin dia akan menerima hal ini dengan baik"

"Bukankah seharusnya anda juga melakukannya Mr. Eddelwise. Dia putri anda dan anda adalah ayahnya, sudah seharusnya anda juga memberi nasihat untuknya"

Aku berdiri dari kursiku dan berjalan menuju kamar gadis itu. Mencoba untuk berbicara dengannya dan mungkin pendekatan sebelum pernikahan dimulai?

Berdiri dihadapan pintu kamarnya dan menghela nafasku. Aku mulai mengetuk pintunya perlahan berharap pintu ini segera dibuka oleh dirinya.

Seorang gadis membuka pintunya dan menatapku dengan mata sembab. Dia pasti telah menangis karena hal ini.

"Ada apa?"

"Hanya ingin bicara denganmu"

"Pergilah, aku sedang tak ingin bertemu atau bicara pada siapapun"

"Aku memaksa ingin bicara padamu"

"Jika aku menolak lagi?"

"Akan kunikahi kau hari ini"

Dia membelalakan matanya terkejut dengan ucapan terakhirku. Lucu sebenarnya saat melihat ekspresinya. Tapi aku tak bisa tertawa disini, dihadapannya. Mungkin dia akan berpikir bahwa aku telah mengejek dirinya dan ia tak nyaman denganku.

Aku membawanya pergi keluar rumah, lebih tepatnya hanya duduk ditaman belakang rumahnya yang cukup luas dan indah.

Aku meliriknya dan dia hanya menunduk, menunggu aku membuka percakapan dengannya.

"Anne Elizabeth Eddelwise"

Dia menatapku saat aku mengucapkan namanya. Aku meliriknya juga dan mendekati wajahnya. Bertatapan langsung dengan mata indahnya.

"Akan kubuat kau menjadi milikku seutuhnya. Kau akan segera mengingatku Anne"

Aku mencium bibir kecilnya yang indah dengan lembut. Meraih tengkuknya untuk memperdalam ciuman itu.

Diam tak berkutik saat aku melakukan hal itu padanya. Aku tahu dia mungkin sedikit terkejut dengan apa yang baru saja aku lakukan pada dirinya.

Aku menjauhkan wajahku dari wajahnya dan menatapnya dengan dingin dan sedikit seringaian.

"Kau benar-benar sangat manis"

Ia masih menatapku dengan terkejut dan kemudian berdiri, berjalan mundur sambil menatapku kemudian pergi berlari menjauh dariku.

Akan kujadikan kau milikku Anne Elizabeth Eddelwise. Aku sudah lama menunggumu sayang.










***********************************
Hai semuanya aku harap kalian suka dengan cerita ini. Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama tokoh tempat dan lainnya.

Jangan lupa untuk kritik saran vote dan komennya.

Peter Pevensie Fanfiction
X
Anne Eddelwise (OC)

By Thisistian

I LOVE YOU💕

It was Love❤ Peter Pevensie Where stories live. Discover now