01 || The Story Begins

35 4 0
                                    

Dalam sebuah rumah yang besar, dihuni oleh seorang Ibu bersama 12 anak perempuan. Mama Mira sedang membuat sarapan bersama salah satu anaknya, Salma. Wanita itu sedang menikmati suasana pagi yang tenang dan damai—

"NARAAAAAA!! BALIKIN JEPIT RAMBUT GUE ANJIR!!"

"BALIKIN BANDO GUE DULU!! BANDO GUE BELOM DIBALIKIN SAMA LO!!"

"RANIA! YUNARA! JANGAN LARI-LARI NANTI JATOH, SATU RUMAH YANG REPOT!!"

"MBAAAKK! LIAT DASINYA JHARNA, GAK?!"

"HUWAAAAA MAMAAAA!!"

"GIA, JANGAN GANGGUIN LOLI BISA GAK SIH!!"

"ASTAGA, YEMIMA?! RAMBUT LO KENAPA PENDEK GITU?!"

"KEREN ATUH, MBAK!!"

"JELEK! SINI, MBAK BENERIN— GAK USAH KABUR JUGA, JAMILAH!!"

"MAMAAA TOLONGG!! LAURA DIKELILINGIN NARA SAMA RANIA INIII!! PUSING ASTAGA TOLONG SIAPAPUN SEDEKAHIN MEREKA KE FAKIR MISKIN WOYY!!"

"Indahnya keributan." Ucap Ishana sambil menyesap tehnya dan melihat kegaduhan di depannya layaknya seperti menonton comedy show. Gadis itu tidak mau bergabung dengan keributan dan membuang-buang waktu berharganya, jadi lebih baik menonton saja.

Mama Mira menggelengkan kepalanya ketika mendengar kegaduhan di pagi-pagi—yang seharusnya tenang. Sudah terbiasa dengan keributan anak-anaknya. Sebenarnya Mama Mira khawatir suara keributan itu akan mengganggu para tetangga.

"Mama kok bisa tahan ya sama keributan kebun binatang? Aku kalau jadi Mama, udah langsung minggat dari sini." Ucap Wilona yang sudah berseragam rapih dan duduk manis di meja makan melihat Mamanya yang sedang memasak.

"Udah terbiasa." Hanya itu yang Mama Mira ucapkan sambil meletakkan semangkuk nasi goreng di meja makan. "Kamu bantu ngepangin rambut Loli, ya." Mama Mira memandang Wilona, daripada gadis cantik itu tidak melakukan apa-apa lebih baik bantu adik-adiknya.

"Oke, Mama!" Tangan Wilona langsung hormat dan segera membantu adiknya yang berada di ruang keluarga.

"Mama nggak mau sarapan dulu disini? Kasian Mama udah bangun pagi-pagi langsung buatin sarapan untuk kita." Ucap Salma yang sedang menyiapkan bekal untuk Mama Mira karena wanita tersebut akan berangkat kerja setelah membuat sarapan untuk anak-anaknya.

"Nggak sayang. Mama ada pasien pagi ini. Nanti Mama makan di rumah sakit, kok." Mama Mira mengelus kepala Salma dengan penuh kasih sayang.

"Oke. Janji ya, Ma. Jangan skip makan."

"Janji, sayang. Mama berangkat dulu ya. Panggil kakak adek kamu suruh makan sebelum telat kuliah dan sekolah. Pintu rumah jangan lupa di kunci." Ucap Mama Mira yang sibuk mengemas barang-barangnya.

"Siap, baginda Ratu!" Tangan Salma langsung hormat.

"Anak-anak, Mama pergi dulu ya! Sarapannya jangan lupa di makan! Di sekolah baik-baik! Semangat belajarnya!" Teriak Mama Mira berjalan ke pintu depan.

"OK! HATI-HATI MAMA!"

"SEMANGAT KERJA MOMSKI!"

"DADAAAHH MAMA! SEMANGAT NYARI MONEY-NYA BIAR NARA BISA FOYA-FOYA!!"

Shylla menoyorkan kepala Yunara setelah mengucapkan kalimat itu.

"MAMAAAAA! LOLI MAU CIUM MAMAA!" Si bungsu Clarissa ini berlari mengejar Mamanya sebelum wanita itu menginjak keluar dari rumah.

"Oh iya. Sini-sini Mama cium dulu, biar semangat sekolahnya." Mama Mira merentangkan kedua tangannya.

Lolita yang pertama yang mendapatkan pelukan dan ciuman dari Mamanya, disusul saudari-saudarinya dan semua berpelukan seperti teletubbies. Mama Mira mengecup anaknya satu persatu tidak ada yang tertinggal atau terlewat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Clarissa's GirlWhere stories live. Discover now