Menyicil Pindahan

14 2 1
                                    

Reesha

Ternyata pindahan rumah tidak segampang itu, terlalu menguras tenaga dan pikiran. Awalnya yang rencana kami hanya sehari di rumah orang tuaku atau pun di rumah orang tua Abrian dan hal itu tidak dapat direalisasikan. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki sedikit. Kami secara perlahan menyicil beberapa barang yang perlu dipindahkan ke rumah kami. Sudah 3 hari kami menginap di rumah orang tuaku karena orang tua Abrian sedang honeymoon entah yang sudah keberapa kalinya. Tentunya orang tua Abrianlah yang menyuruh kami untuk menginap di rumah orang tuaku. Mengingat cuti Abrian yang sisa beberapa hari lagi, kami langsung mempersiapkan pengajian untuk rumah sebelum kami tinggali dan hari itu jatuh pada hari sabtu nanti.

"Ree lemarinya mau ngadep mana?" Tanya Abrian yang membuatku berhenti menata dapur. Aku segera pergi ke kamar dan memberi instruksi peletakan lemari. Posisi lemari sangat penting agar kamar nantinya tidak terlihat sempit. Aku mengamati seisi kamar terlebih dahulu sebelum memutuskan meletakkan lemari di sebelah mana.

"Taruh di space ini aja mas, nanti di sebelahnya buat meja rias. Aku balik ke dapur dulu." Tanpa menunggu respons Abrian, aku kembali ke dapur. Perlahan membuka kardus yang berisikan piring, mangkok, dan peralatan dapur lainnya. Satu persatu aku masukkan ke kabinet dan menatanya dengan rapi.

Setelah isi dapur aman terkendali, aku kembali ke ruang tamu untuk memindahkan koper ke kamar. Aku langsung menaruh beberapa koper itu di lemari, karena hari ini tidak akan menata baju di lemari. Hari ini kami hanya memindahkan barang dan membersihkan rumah sebelum kami tinggali besok.

"Ree sini deh." Lagi-lagi Abrian memanggilku.

Aku melangkahkan kaki ke sumber suara yang bertepatan di ruang tamu. Ternyata sofa baru kami sudah datang dan aku segera menghubungi Mas Dheeon yang kebetulan memiliki waktu senggang. Tenagaku tidak sekuat itu untuk memindahkan posisi sofa berkali-kali sampai menemukan posisi yang pas. Tidak lupa aku meminta dibawakan vacum cleaner, karena aku yakin hanya disapu dan dipel tidak akan membuat rumah ini langsung bersih.

"Bantuin Ree mindahin ke sebelah situ." Secara terpaksa aku berdiri dan mengikuti kemauan Abrian memindahkan posisi sofa. Benar saja Abrian terlalu rewel karena posisi sofa yang kurang pas.

"Udahlah mas, nunggu Mas Dheeon aja." Aku sudah tidak sanggup lagi kalau harus memindahkan posisi sofa lagi. Sofa ini terlalu berat jika harus diangkat dengan 2 orang saja, bahkan aku meminta Mas Dheeon agar menjemput paksa Mas Sandy. Toh hari ini Mas Sandy tidak ada jadwal mengajar dan hanya perlu absen ke kampus saja.

Aku mendudukkan diri di kursi yang ada di mini bar dan melihat handphoneku yang terlihat terdapat beberapa pesan. Sepertinya aku sedikit menyesal melihat handphone.

 Sepertinya aku sedikit menyesal melihat handphone

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.
Cerita KitaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα