Part 2

13 2 1
                                    

'Keesokan harinya...'
Pagi ini Calla sudah diperjalanan menuju bandara bersama dengan rekan kerjanya. Mereka akan terbang ke Bandung untuk menghadiri rapat yang diadakan oleh klien-nya sekaligus mengontrol proyek yang sedang digarap oleh perusahaan tempatnya bekerja, harusnya atasannya yang menghadiri rapat ini. Namun beliau tidak bisa karena harus keluar negeri menghadiri rapat yang lain. Jadilah Calla yang menggantikannya.

"La..." panggil Lista, rekan kerjanya.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Pak Argan tadi bilang kalau udah sampai dihotel lu diminta buat nelpon beliau, ada yang mau beliau sampaikan ke lu mengenai rapat besok." Sahut Lista menyampaikan pesan dari atasannya.

"Iyaaa, ingetin gua ya Lis. Karena gua anaknya pelupa banget," pinta Calla.

"Iya..."

Tak lama mereka berdua sampai dibandara dan langsung cek in. Sebentar lagi pesawat akan segera terbang menuju tempat tujuan mereka.

'Beberapa jam kemudian...'
Calla dan Lista akhirnya sampai di Bandung, keduanya memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum menuju kehotel.

Tempat makan yang mereka berdua pilih adalah kfc. Makanan yang paling simple dan gak menunggu lama untuk disantap, apalagi keadaan perut mereka saat ini sangat lapar dan meminta untuk segera diisi.

Sembari menunggu pesanan datang, Calla memilih untuk sholat dzuhur terlebih dahulu. Agar saat dihotel nanti dia bisa langsung beristirahat.

"Ta lu tunggu bentar ya, gua mau shalat dzuhur dulu." Pintanya.

"Iya, ku shalat aja sekarang. Takutnya waktu dzuhur habis," ucap Lista.

Calla langsung pergi menuju mushola yang berada ditempat tersebut dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Assalamualaikum warrahmatullah..."

"Assalamualaikum warrahmatullah..."

"Asyhadu alla ilaha illa huwar rohmanur rohim. Allohummazhab 'annil hamma wal hazana.
Artinya: "Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia Zat Yang maha Pengasih dan penyayang. Ya Allah, hilangkan dariku kebingungan dan kesusahan." Calla mengusap wajahnya setelah membaca doa tersebut.

Lalu dia berdoa, kira-kira begini isinya. "Ya Allah ya Rahman. Ampunilah doa kedua orang tua hamba, kasihani lah mereka sebagaimana selama ini mereka sudah merawat, membesarkan dan menyayangi hamba hingga sekarang. Panjangkanlah umur hamba dan orang tua hamba. Jangan matikan hamba sebelum bisa membahagiakan kedua orang tua hamba dan sebelum hamba bisa membawa mereka ketanah suci mekkah. Ya Allah hamba tidak akan menyebutkan nama siapapun yang kelak akan menjadi jodoh hamba. Hamba hanya meminta yang terbaik, karena hamba tahu engkau lebih tahu mana yang baik untuk hamba. Aamiin ya rabbal allamiin."

Setelah melaksanakan shalat dzuhur. Calla langsung kembali kemejanya, disana sudah tersusun rapi makanan yang mereka pesan tadi.

"Maaf gua makan duluan, perut gua udah gak bisa nahan lapar lagi." Lista meminta maaf karena makan tanpa menunggu Calla terlebih dahulu.

"Gak papa, gua lupa bilang juga kalau lu bisa makan duluan gak usah nunggu gua." Ucap Calla yang berdoa sebelum memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Oh iya. Tadi nyokap lu chat gua, katanya udah sampai belum. Gua bilang udah dan lu lagi sholat. Terus kata nyokap lu kalau udah sampai jangan lupa telpon," kata Lista menyampaikan pesan dari mamah Calla.

"Hampir aja lupa, kalau gua belum ngasih tahu nyokap kalau udah sampai. Nanti gua telpon habis nelpon pak Argan." Balasnya menikmati makanannya.

"Jam 16.00 aja telponnya, pak Argan masih ada rapat sama klien yang lain kalau jam-jam sekarang." Saran Lista.

"Iya habis sholat ashar baru gua telpon nanti," Calla menghabiskan makanannya dengan cepat agar segera beristirahat setelah ini, apalagi badannya cukup pegal dan capek. Karena banyak pekerjaan yang harus dia lakukan. Belum lagi dia harus mengirimkan skipsinya ke pembimbing agar cepat direvisi dan diacc, lalu dia bisa mendaftarkan diri untuk sidang. Setelah dari perjalanan dinas ini sepertinya dia akan mengajukan libur selama beberapa hari agar bisa fokus pada kuliahnya.

LAVENIA CALLAWhere stories live. Discover now