Epilog

7 1 0
                                    

Hubungan Nick dengan Kanaya hanya sekedar permainan belaka, Nick membenci Kanaya, perempuan sok polos, lugu dan naif. Nick ingin menghancurkan kehidupan Kanaya dengan pernikahan ini.

Nick ingin memegang kendali kehidupan Kanaya, dia akan membuat Kanaya menjadi patuh dan bergantung padanya, setelah itu Nick akan membuangnya seperti perempuan itu membuang dirinya.

Siapa sangka, hubungan ini menjadi lebih serius dari yang dia duga. Kanaya hamil anaknya, Nick ingin menyangkalnya namun pada kenyataanya anak yang dikandung perempuan itu darah dagingnya. Nick tidak pernah terpikir untuk menjadi sosok ayah secepat ini.

Nick menolaknya. Tapi Kanaya menerima dan mempertahankan anak itu.

Kanaya tak pernah lagi menampakkan wajahnya. Kanaya mengurung diri dikamar, hati Nick gusar, setiap kali mereka bertatap muka Kanaya tidak pernah mau menatapnya, Nick semakin khawatir apalagi melihat perut itu sudah semakin membesar, dia menghitung sudah berapa lama kandungan Kanaya.

Nick hanya bisa menduga-duga, kandungan itu sudah memasuki hampir tiga bulan. ada perasaan senang dan hangat sekaligus, melihat Kanaya selalu tersenyum setiap kali mengelus perut itu hati Nick berdesir, dia luluh saat itu.

Nick selalu bergairah melihat perempuan itu, kali ini Kanaya tampak lebih seksi hanya di baluti pakaian dalam dengan perut yang semakin besar. Mungkin melakukan satu kali disini tidak masalah, tapi Nick tahu Kanaya tidak akan mau lagi berhubungan dengannya.

Nick sekarang bahagia, Kanaya mengabadikan moment janin itu dalam album nya. Sampai kata-kata sakral itu terucap di bibir manisnya.

Seperti diterbangkan ke langit lalu dihempaskan begitu saja. Nick kacau, dia selalu menghindari Kanaya apabila pembicaraan itu membahas perpisahan.

Apakah perempuan itu sudah menemukan pria yang lebih baik darinya? Melihat perempuan itu pulang larut malam diantar oleh pria lain membuat hatinya memanas.

Nick tidak pernah berniat untuk pulang dengan keadaan mabuk, bahkan sampai membuat perempuan itu menangis, demi Tuhan. Nick ingin memperbaiki kesalahanpaham diantara mereka berdua, Nick ingin menjadi sosok ayah yang baik untuknya.

Nick tidak pernah berniat berselingkuh. Namun Nick memanfaatkan mantan pacarnya untuk memanasi Kanaya. Nick tidak bermaksud menyakitinya.

Kanaya-nya kesakitan, tangisan itu terdengar pilu, tindakannya membawa bencana, kanaya keguguran dan keduanya tidak bisa diselamatkan.

Nick menyesal, sangat menyesal. Sekarang dirinya seperti mayat hidup, menyesap rokoknya sambil melamun. Kanaya meninggalkan banyak kenangan,  bahkan ketika dia menemukan album diari milik Kanaya. Kanaya-nya juga mencintainya.

Nick mengusap wajahnya, air matanya luruh. Keluarganya hanya tahu Kanaya gugur jatuh dari tangga, Nick semakin merasa bersalah.

Pernikahan yang ingin dia permainkan kini malah dirinya dipermainkan. Bukankah ini balas dendam Nick, tapi bukan dengan menghilangkan dua nyawa sekaligus. Jika, Nick bisa kembali bertemu dengan Kanaya, dia  diberi kesempatan satu kali lagi Nick akan menebus dosanya, dan mencintai Kanaya sepenuh hati

Sampai lima tahun pertunangan sepupunya, Nick dipertemukan oleh sosok yang dia kenali,  jantung Nick hampir lepas melihat Kanaya ada dihadapannya, Nick tahu Kanaya sudah tidak ada tapi perempuan ini mirip sekali dengan Kanaya namun perbedaan mereka kentara sekali, sifatnya kasar dan tatapan itu terlihat angkuh dan sombong.

Tatapan mereka bertemu, perempuan itu menyeringai sinis.

Long time no see, Henry Nick!” perempuan itu mengulurkan tangannya pada Nick, Nick menatap nanar perempuan itu.

“panggil saja, Joana. I know him, she is my inspiration, you know who she is, right? Ms. Kanaya. Anda boleh menyimpan fakta tentang kematian mba Kanaya dari banyak orang, tapi saya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kedatangan saya bukan membuka lembaran baru tapi mendatangkan karma buat anda pak. Terima kasih Pak Nick, senang sekali berkenalan dengan anda.”

Nick mendengus kesal. Perempuan macam apa itu, kasihan sekali yang nantinya akan menjadi pacar perempuan itu. Pasti tersiksa  dengan kelakuan iblis itu. Nick mengusap rambutnya, wajahnya mengerut menatap tangannya dipenuhi darah, apakah Nick berhalusinasi lagi. Nick mengatur nafasnya untuk  meredakan paniknya namun tidak kunjung hilang, suara tangisan itu menggema mengingatkan Nick pada Kanaya.

Oh tidak.

Cry, Cigarettes After SexWhere stories live. Discover now