Eps. 9. | Penakut

8 1 0
                                    

Hai aku Skyla Shainy Legercent, gadis yang berusaha untuk tetap hidup demi dirinya. Mendapat perlakuan kekerasan dari sang ayah? Aku sudah biasa. Jangan bilang aku lemah!! Aku hanya tidak ingin melawan orang tua ku sendiri.

Dan.. untuk kalian semua makasih yah mau membaca setiap lembar Diary ku.

 untuk kalian semua makasih yah mau membaca setiap lembar Diary ku

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Yaa aku tau, aku tidak cantik. tetapi... aku memiliki pangeran yang bisa mengubahku menjadi gadis tercantik di dunia..

***

Mereka pun Sampai di High School Internasional dengan menjadi pusat perhatian.

Skyla lebih dulu turun dari motor Sport itu dan membuka helmnya.

"Gue duluan ya"

"Ga mau ditemenin? Lo belum sembuh ai"

"Gapapa el" Skyla pun pergi setelah melambaikan tangan pada lelaki itu.

"Sky, Grazer berulah lagi lo harus hati-hati terutama Shainy" Ujar Mark.

"Bener, lo pasti paham kan? apa yang dikatakan mark"

Skyler mengangguk sebagai jawaban, ada rasa khawatir dalam hatinya.

Friken menghela nafas "kita ga bisa diem aja"

"Malam ini kita kumpul di markas" Ujar Skyler.

Mereka pun mengangguk sebelum Memasuki koridor sekolah untuk menuju kelasnya.

***

Saat berada dikelas Skyla langsung diberikan beberapa pertanyaan.

"Sha, lo diapain sama om kylleo?!" Tanya Sheina yang Khawatir melihat lukanya.

"Shaa, ini tuh ga bisa dibiarin, Mana ada ayah yang tega pukulin anak satu-satunya!" Sentak Frisya.

"Lo itu perempuan Sha!"

Skyla? Dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Perkataan temannya memang benar, tapi dia tidak bisa berbuat apapun.

Frisya mengusap pundaknya "Jangan di pendam sendiri sha, lo bisa ceritain semuanya sama kita"

"Dan ga selamanya lo kuat berdiri sendiri untuk menghadapi semuanya"

"Gue tau Ra, cuman gue juga bingung harus kaya gimana lagi. Gue juga udah ga punya tujuan hidup" Ujar Skyla

"Kalian berdua kan tau mamah masih koma dan gue udah diusir dari rumah sedangkan gue gatau harus pulang kemana" lanjutnya

Mereka berdua terdiam mendengar itu sambil melihat wajah Skyla yang pucat.

"Shaa lo boleh tinggal sama gue, atau di Apartement Ara" Ujar Sheina sambil memeluk tubuh Skyla.

"iya shaa lo bisa tinggal di Apartement gue" sahut Frisya yang ikut memeluk sahabatnya.

"Makasih ya, kalian selalu mau bantuin gue"

"Apapun buat lo sha" sahut mereka berdua.

***

Jadwal pelajaran pun berganti ke jam olahraga, dimana seluruh murid harus berganti seragamnya.

"Sha lo kenapa?" Tanya Frisya yang melihat Skyla gelisah.

Mereka sudah berada di Toilet untuk mengganti pakaiannya.

"Aduh.. gue ga bawa baju olahraga, barang-barang gue masih di rumah ayah"

"Yah sha, lo nanti dihukum gimana?" Sentak Sheina.

"Yaudah gapapa, kalian ganti aja gue mau cari di loker. Siapa tau ada cadangan"

Skyla pun pergi meninggalkan toilet menuju loker nya.

Namun saat dibuka, tidak ada cadangan baju olahraganya melainkan beberapa buku pelajaran.

Skyla menghela nafas sebelum kembali menutup loker itu.

Bruk

"Lo cari baju?"

'Deg'

Skyla terdiam menatap tangan kekar itu mengukungnya di depan loker.

Perlahan dia berbalik untuk melihat wajah lelaki itu.

Dan..

"Skyler! Ngagetin tau ga!!" Kesal Skyla.

Skyler pun hanya tersenyum sambil mendekatkan wajahnya.

Skyla menahan nafasnya saat wajah mereka sangat dekat.

Bahkan hidung mancung mereka saling menempel.

Skyler kembali memajukan wajahnya perlahan membuat Skyla menutup matanya.

Pletak

"Awh!" Skyla mengusap keningnya yang memerah.

"Kenapa merem ai?"

"G-gak"

Skyla pun berusaha melepaskan tangan Skyler yang mengukungnya.

"Ish awas el!"

"Lo belum jawab pertanyaan gue"

"Pertanyaan apaa??"

"Baju olahraga lo gaada?" Tanya Skyler.

Skyla pun mengangguk sebagai jawaban "Iya, baju nya masih di rumah ayah"

"Yaudah pake baju gue"

"Whatt bercanda lo??!! Gamau!" Tolak Skyla

"Kenapa ai?"

"Bisa abis gue! Berangkat bareng sama lo aja udah di sinis-in apalagi pake baju lo bisa dimakan gue!!"

"Yaudah, mau pake baju ini atau lo yang gue makan hem?!" Tanya skyler yang kembali mengukung tubuh skyla.

Skyla menelan ludahnya kasar sebelum mengambil baju olahraga itu.

"I-iya Yaudah gue ganti baju dulu" Ujar Skyla yang langsung pergi begitu saja.

"Penakut" gumam Skyler yang melihat tubuh skyla mulai menjauh.

SkylaSt Onde as histórias ganham vida. Descobre agora