Bagian 2.Positif

Depuis le début
                                    

"Where are you now?" Ucap tata dengan sedikit gugup.

"Di rumah" ucap nathan "kenapa? Are you okay?"

"Aku mau ngomong sesuatu tapi janji jangan kasih tau siapa-siapa"

Nathan diseberang sana menjadi agak sedikit gugup apa lagi pria itu sangat amat menyayangi adiknya itu bahkan ia bertanggung jawab penuh saat tata memilih untuk bekerja dan tinggal di kota. "Kenapa ta?"

"Ta?"

"Ta? Kenapa diem hey?"

"Tata??"

"Kamu masih disana??"

"Ehh iya kak" tata tersadar dalam lamunannya. "Kak maafin tata ya"

"Kamu hamil?" Tanya nathan spontan
Membuat tata terkejut.

"Ka-kakk tau dari ma-mana" ucap tata gugup.

"Pulang,omongin dirumah,kakak tau sekarang kamu takut tapi kamu harus bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu perbuat"

Tutt....

Nathan memutuskan sambungan teleponnya sepihak membuat adik perempuan pertamanya itu menjadi semakin ketar-ketir.

"Gimana ni?" Tanya tata kepada deva yang sedari tadi sudah ketakutan.

"Besok masih libur kan?" Tata mengangguk "besok kita pulang"

"Yakin?" Tanya tata dan deva hanya mengangguk.

"Yakin" ucap deva dengan penuh keyakinan.

...

Keesokan paginya sesuai dengan rencana kemarin malam mereka berdua bersiap-siap untuk pulang kedesa dengan penuh ketakutan yang ada di otak tata adalah ia akan diblack list dan tidak lagi mendapat uang jajan dari kakaknya yaitu nathan.

Sekitar pukul delapan pagi kedua orang tersebut berangkat pulang kedesa yang memerlukan waktu sekitar 3 jam dari kost mereka.

Tak lupa deva mampir ke toko berlogo lebah guna membeli beberapa cemilan serta air mineral untuk calon ibu dari anaknya.

Dengan ditemani motor Scoopy kesayangan deva mereka berdua berangkat dari kota.

...

Setelah 3 jam berlalu akhirnya mereka sampai lebih tepatnya sampai didepan rumah tata. Rumah megah bergaya minimalis itu membuat deva ingin mundur saat itu juga. Deva terdiam sejenak hingga tata membuyarkan lamunannya.

"Kenapa??" Deva menggeleng "ayo masuk"

Saat sampai diteras rumahnya tata terkejut sudah ada kedua orang tuanya yang kebetulan tinggal di luar negeri tiba-tiba ada dirumah tanpa ia ketahui. "Mama papa??" Ucap tata berlari menghampiri kedua orang tuanya.

"Tata anak mama" ucap sintya prashanti memeluk putrinya tersebut. "Kamu pulang sama siapa?"

Melihat deva agak sedikit bingung nathan langsung mengambil alih agar suasana tidak semakin rumit. "ma ayo masuk kita ngobrol didalem aja" ucap nathan dan diangguki oleh kedua orang tuanya.

Setelah memasuki ruang tamu deva pun melirik sekeliling dengan tatapan takjub. Ada banyak foto keluarga. Pajangan berupa miniatur kapal pesiar yang kebetulan nathan adalah salah supervisor disalah satu company kapal pesiar terbesar di dunia.

Serta banyaknya pajangan minumal beralkohol dari luar negeri bahkan banyak wine yang belum pernah deva liat sebelumnya. Beberapa piala yang bertuliskan nama claritha dan clanitha.

Deva dan tata duduk bersebelahan. Sedangkan regan dan sintya duduk didepan mereka. "Mella..." Panggil nathan kepada istrinya. "Bawa minuman keluar"

Setelah mella datang deva kembali terkejut bisa-bisanya artis terkenal mella audina menjadi istri calon kakak iparnya. "Diminum dulu ma pa,ehh ada tata kamu sama siapa?"

"Sama deva mbak" jawab tata singkat.

"So to the point tata" ucap regan yang sedari tadi menunggu klarifikasi dari anak tersayangnya itu.

Tata yang sedang menyesap minuman di gelasnya menjadi Tremor.

"Jadi gini om" ucap deva membuat semua orang menatap kearahnya. "Nama aku deva. Aku adalah pacar dari tata" ucap deva membuat tata terkejut.

"Aku minta maaf sebesar-besarnya kepada om dan tante juga kak nathan. Karna ini semua kesalahan aku" ucap nathan dengan sopan. Nathan menarik nafasnya. " Tata hamil"

Deg!!

Regan mencerna ucapan pemuda dihadapannya dan mengangguk sedangkan sintya sudah tidak mampu menahan air matanya.
"Kenapa kamu berani datang sendiri kesini?" Ucap regan. "Kenapa kamu tidak mengajak orang tuamu?"

Deva tersenyum kecut. "Aku dateng kesini untuk bertanggung jawab dan aku rasa gak perlu buat bawa orang tua. Karena kebetulan juga aku kurang akrab dengan orang tuaku"

"Kenapa?" Tanya regan. "Maaf sebelumnya tapi kami harus tau latar belakangmu nak"

Deva tersenyum dan mulai bercerita. "Aku anak kedua dari 4 bersaudara km,kakak pertama sudah meninggal saat masih dikandungan,beberapa tahun kemudian aku lahir disusul sama adik perempuanku yang cuman beda 1 tahun sama aku" deva menitihkan air mata. "Tapi. Saat aku duduk dibangku sekolah dasar ibu meninggal"

"Maaf nak, ibu mu meninggal kenapa?" Tanya sintya dengan penuh rasa penasaran.

"Aku kurang tau jelas tante karna waktu itu umurku baru 10 tahun. Tapi yang aku tau ibu bunuh diri dengan meminum banyak obat hingga membuatnya overdosis. Setelah beberapa tahun kemudian bapak nikah lagi dan punya anak lagi"

"Kamu tinggal sama bapakmu?"

Deva menggeleng. "sejak ibu meninggal nenek dan kakek merasa kesepian. Dan kebetulan rumah bapak dan ibu gak jauh masih satu desa jadi aku tinggal sama nenek kakek"

Regan mengangguk. "Kamu kerja?"

Deva mengangguk lagi "aku kerja om, walaupun cuman staff cafe tapi aku janji akan bahagiain tata"

"Om sebenernya kecewa sama tata,deva. Tapi mau bagaimana nasi sudah menjadi bubur" ucap regan pasrah. "kamu harus janji sama om,jaga tata dengan baik apalagi anak kalian nanti"

Everything for kiaraOù les histoires vivent. Découvrez maintenant