Tak lama Melinda Dan Adrian salfok dengan Bucket yang berada di tangan Zay saat ini, dua pasutri itu saling melirik dan tersenyum.

"Ekhem kayanya sii, ada yang lagi kasmaran. " Ujar Melinda sembari meminum teh nya.

"Iyaa udah kecium nih Papi mau punya mantu. " Sahut Adrian sembari menaik turun kan alis nya dengan senyuman menggoda.

"Dih apaan si mami papi Gaje banget, tau ah Zay mau ke kamar cape. " Cetus nya lalu Berjalan menuju lift.

"Zay udah ga marah sama Mami lagi kan?" Tanya Melinda sedikit teriak karna Zay sudah lumayan Jauh dari ruang keluarga. Namun tak ada balasan apapun

"Masih marah itu, papi yakin. "

°°°°

Zay sudah selesai keramas karna siang ini sangat panas sekali dan membuat badan nya lengket, enak nya si makan Es krim tapi ia sedang malas untuk berjalan ke bawah.

Ia kini duduk di meja rias nya sembari mengeringkan rambut nya menggunakan hairdryer.

Drrttt drttt...

Ponsel di atas nakas nya berdering menandakan seseorang sedang menelponnya. Zay pun meraih Ponsel nya ternyata Rayan video call.

Zay menerimanya dan di ponselnya sedang menampakkan Rayan yang seperti baru selesai mandi.

"Assalamu'alaikum sayangg. " Salam Rayan dengan senyuman.

Zay tersenyum. "Waalaikumsalam." Zay menaruh Ponsel nya itu di depan cermin agar menghadap dirinya, dan ia melanjutkan dengan kegiatan yang tertunda lagi.

"Cantik banget si pacar abis mandi keliatan seger banget. " Puji Rayan jujur yang membuat Zay senyuman terukir di bibir Zay.

"Gombal mulu buaya. " ejek Zay sebal karna dari tadi selalu membuat dirinya tersipu. Di sana Rayan terkekeh

"Gapapa lah nge gombalin pacar sendiri, dari pada gombalin istri orang." Jawab Rayan yang Kini merubah posisi duduk nya menjadi rebahan.

Zay tak menjawab nya ia kini sedang sibuk mengeringkan rambut nya tanpa melihat Rayan yang sedang memandangi nya dari ponsel.

"Keringin dulu tuh rambut baru rebahan. " celetuk Zay memperingati Rayan, bagaimana tidak rambut masih basah sudah di bawa tiduran.

"Aku gaada benda itu gimana ngeringin nya. " Ucap Rayan masih memandangi Zay.

"Beli lah. "

"Males, mau nya sih di keringin kamu. "

"Manja."

"Love you. "

Zay hanya merotasi kan matanya sebal. Setelah ia rasa rambutnya sudah lumayan kering akhirnya ia membawa ponsel nya menuju Ranjang nya untuk rebahan.

Zay menyipitkan matanya saat melihat sedikit beda dari cowo yang saat ini berada di ponsel nya. "Yan kamu ga pake baju? " Tanya Zay saat ia lihat bahu Rayan tak memakai apapun.

Rayan menggeleng sembari menyengir. "Panas."

"Idih, ngajak cewe vc malah gapake baju, mau pamer Lo ya! " Tuduh Zay sedikit kesal, ahh jangan lah membuat Zay kepo dengan apa yang Rayan punya!

"Ngga lah, emang kebiasaan aja, kalo pamer tuh gini. " Ucap Rayan lalu membalik kan kamera ponsel nya menuju sixpack nya sembari mengelus nya.

Zay melotot kaget"GILA LO! "umpat nya lalu mematikan sambungan Video call nya itu lalu mematikan wifi nya dan melemparkan ponsel nya jauh dari dirinya.

Menatap langit langit kamar nya dengan mulut menganga kaget. Ia memegangi kepalanya. "Itu beneran Roti sobek? " monolog nya sembari termenung.

Wajahnya memerah padam ia pun mengambil bantal untuk menutupi wajah nya dan berguling-guling beruntal di atas kasur.

[ZAYARA]Onde histórias criam vida. Descubra agora