10¹

176 30 6
                                    

(Anggap ini yibo, pake nasal kaluna)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap ini yibo, pake nasal kaluna)

Yibo terbangun dengan tatapan kosong, namun detik berikutnya bangkit ke posisi duduk dengan spontan. Menatap ke seluruh penjuru ruangan.

"khhh.... Pa_pah !" Gumamnya pelan bahkan hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

Kedua tangannya terkepal meremas selimut. Entah dimana dia, tapi ini seperti tempat yang ia benci.

Tatapan sendunya teralihkan oleh perban yang terbalut rapi pada tangan kirinya.
"Zhan Ge!" Bisiknya. 

Klek....

"Yiyi, astaga anak Mama hiks!" Wang Wuxianlangsung berlari memeluk anaknya.

"Mama jangan menangis, ibo tidak apa-apa. zhan-ge?" Yibo berkata dengan suara lemas seperti baru saja tidur.

"Ah pemuda itu, dia kakak kelasmu? Lihat di sana!" Wuxian mengusap air matanya kemudian menunjuk sofa putih di sudut ruangan. Ada Xiao Zhan yang tertidur pulas dengan side profil tegas dan tampan.

"Sejak semalam dia tidak ingin pulang sebelum yiyi siuman, oh... Ngomong² kenapa yiyi bisa terluka?" Tanya wuxian sembaki menoel hidung macung Yibo.

"Ibo tidak sengaja meraih pegangan kitchen set saat ingin jatuh pasca mencari Priuk Mama. Mungkin tangan ibo tergores... Hiks tapi ini sangat sakit!" Yibo menatap tangan kirinya yang berbalut perban dengan wajah kuyu.

"Ssssst, sudah tidak apa². Besok jika ingin menyeduh sesuatu pakai dispenser. Seperti mama perlu mengganti kitchen set dengan pintu geser." Yibo mengangguk dan memeluk wuxian.

Yibo menatap Xiao Zhan yang sedang tidur, setelahnya langsung memalingkan wajahnya saat Xiao Zhan mulai membuka matanya.

"Hufft... Maaf nyonya Wang, aku seperti tertidur cukup lama!" Xiao Zhan berkata setelah selesai dengan ritual menguap dan peregangan.

"Ah kau sudah bangun rupanya. Tidak masalah nak. Panggil Mama saja.  Mama sangat berterimakasih padamu, jika tidak ada dirimu mungkin aku sudah kehilangan anak kesayangan Mama ini." Jelas wuxian menangkup pipi yibo yang masih setia membenamkannya di dadanya.

Xiao Zhan berdiri menghampiri yibo "Yibo?"

"Heuuh?"gumaman itu mengundang kekehan kecil di bibir Xiao Zhan.

"Kau baik?"

"Ya, terimakasih. Maaf ge!" Jawab Yibo teredam.

"Maafkan aku, aku tidak tau." Yibo menatap Xiao Zhan penuh tanya.

"Tentang apa?" Yibo bingung dengan ucapan Xiao Zhan.

"Aku tidak tau jika kau di rumah sendirian." Dengan wajah datarnya Xiao Zhan mengusak rambut Yibo yang sedikit berantakan.

'memarnya bahkan belum hilang, sekarang tangannya! Besok apa lagi? Eh tidak tidak, bocah itu ceroboh sekali!' Tentu di ucapkan dalam hati. Menatap Lamat lamat interaksi anak dan ibunya itu.

"Ah nak_?"

"Xiao Zhan, mama bisa panggil Zhan atau Xiao Xiao!" Menjawab kebingungan Wuxian dengan senyum tipis.

"Ya Xiao Xiao saja, apa kau sudah makan tadi? Jika belum mama akan belikan makanan di kantin. Maaf ya membuat mu repot karena anak mama ini!" Wuxian berkata sambil menoel hidung anaknya.

"Tidak masalah mama, manusia memang harus saling membantu!" Lagi, garis lengkung samar membuat Yibo menatap fokus.

'Dasar Zhan Ge, padaku saja tidak pernah tersenyum. Pada Mama ku malah senyum senyum. Apa kau menyukai Mama ku? Ishh awas saja, akan ku adukan pada papa Wang ji. Tidak tau saja jika papa cemburu planet mars saja bisa tukar dengar Pluto!'

Xiao Zhan melihat ekspresi wajah Yibo yang menatapnya sengit, bibir manyun dan jangan lupakan death stare yang terlihat tidak menyeramkan itu.

"Maaf mama, sepertinya aku harus pulang. Mungkin nanti kalau mama butuh bantuan bisa telfon Zhan saja, nomornya ada di Yibo!" Jelas Zhan menuding Yibo.

"Tidak ikut sarapan sayang? Biar sekalian mama belikan!" Weiying menatap Zhan dengan memohon.

"Hhh, maaf tapi Zhan hanya pamit sebentar tadi malam." Menggaruk belakang kepalanya.

"Oh begitu, bisakah nanti siang datang kemari lagi? Mama harus mengurus bayi besar mama!" Dengan wajah malu malu Weiying menatap Zhan. Xiao Zhan paham dan hanya mengangguk untuk mempercepat urusannya.

Sedangkan Yibo masih setia bungkam. Menatap jengkel padanya. Entah apa kesalahannya. Tapi sama sekali tidak menyeramkan. Malah terlihat seperti anak TK.

"Hati hati di jalan Xiao xiao!" Wuxian tersenyum saat Zhan berpamitan. Tidak dengan Yibo yang masih diam di pelukan Wuxian.

Sepeninggalan Xiao Zhan, Wuxian beralih menatap Yibo anaknya. Kemudian menangkup kedua pipinya. Memainkan pipi yibo sampai sag empunya marah.

"Mama stop!"

"Ahahaa, mama tidak bisa bagaimana? Ibo menggemaskan sekali!" Ujar wuxian sambil mencubit pipi yibo sekali lagi.

Perdebatan itu berlangsung sampai Yibo bosan dan menyuruh wuxian membeli yogurt pisang dan makanan untuknya.

~°•°~

TBC....

UPDATED TIPIS TIPIS, BIAR KELIATAN NAPAS... AUTHOR LAGI GALAU BERAT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEGE PENDIAM (PENDING ALUR) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang