Seperti biasa, Net memanfaat-kan keadaan, hingga bukan hanya kecupan saja yang ia dapat-kan dibibir-nya.
Lagi pula.
Bukan-kan morning kiss memang seperti ini?
Iya-kan?
Jadi Net tidak salah.
•••
Siang ini, James makan siang berdua dengan Yim sang teman.
Melihat-nya baru saja memasukki ruangan tadi pagi.
Tentu saja Yim langsung melayang-kan banyak pertanyaan
Pemuda itu juga sempat merasa kesal, karena James meninggal-kan ponsel-nya.
Membuat diri-nya percuma saja jika menghubungi James.
Pemuda cantik yang kemarin dicari oleh Net atasan mereka, bahkan tanpa menggenakan pakaian-nya, hanya celana bahan saja yang masih tersemat manis ditubuh tegap itu.
Mendengar cerita Yim, tentu saja James melotot kaget.
Ia terkejut sekali saat tahu jika Net mencari-nya dalam keadaan yang seperti itu.
Nanti tolong ingat-kan dia untuk menanyakan hal ini pada Net!
Namun agak-nya James juga merasa sedikit gelisah, ia takut semua rekan kerja-nya merasa aneh, karena Net mencari diri-nya.
Bahkan dalam keadaan seperti itu.. Terlebih lagi situasi-nya kemarin.. Istri Net ada disini.
“Jadi James.. Apa ada sesuatu hal yang terjadi.. Lalu kau melihat-nya?”tanya Yim.
Dikala mereka menunggu pesanan tiba.
Ini adalah kedua kali-nya Yim bertanya, karena tadi pagi James tidak menjawab-nya.
“Hum? Tidak ada sesuatu yang terjadi Yim,”
Yim menggernyit-kan dahi-nya.
“Tapi.. Presdir Net bilang kemarin ada sesuatu yang terjadi, dan itu membuat-mu pergi..”“Dia mungkin hanya terlalu berlebihan,”elak James.
Yim mencondong-kan tubuh-nya kedepan.
“Lalu.. Apa yang kau lihat? Kan.. Presdir Net mencari-mu kedevisi kita dalam keadaan tanpa pakaian atas, saat itu juga kudengar istri-nya berkunjung, apa mereka baru saja melakukan hubu—”“—Permisi. Ini pesanan anda Tuan-tuan, terimakasih, dan selamat menikmati,”sela pelayan yang mengantar-kan pesanan mereka.
James menghela nafas-nya lega, telinga-nya terasa panas mendengar segala yang Yim ucap-kan.
Selain itu ia jadi kesal, karena Net mengumbar aset-nya kesemua orang!
Bisa ia bayang-kan, seberapa terpana-nya semua orang menatap tubuh tegap, yang terbentuk sempurna itu secara cuma-cuma, beruntung sekali bukan?
Sialan sekali...
“Terimakasih Nona,”
James mengulas senyuman penuh keterpaksaan pada pelayan itu, disaat Yim tersenyum ala psychopath, karena pelayan itu menghenti-kan jiwa keingintahuan-nya.
•••
“Net.. Kau pulang?”
Wanita paruh baya itu tersenyum manis, membuat-nya semakin terlihat cantik, bahkan diusia-nya yang tidak lagi muda ini, melihat intensitas Net, berdiri diambang pintu masuk mansion.
Iya, Net mengunjungi mansion kedua orang tua-nya di-jam makan siang.
“Tentu saja Mom.. Bukti-nya, aku ada disini,”balas-nya.
Membawa kaki-nya melangkah mendekat kearah sang ibu, yang berdiri didekat sofa ruang tamu luas itu.
Memeluk hangat wanita yang telah melahirkan-nya itu, kemudian mengecup lembut dahi-nya.
“Aku merindukan-mu Mom.. Bagaimana kabar-mu?”
Net berseru tanya, setelah sang ibu mengajak-nya duduk berdampingan disofa persegi panjang itu.
“Mommy juga merindukan-mu, dan Mommy juga baik-baik saja, ah, sudah hampir tiga bulan ini kau tidak pulang kemari Net.. Tidak ada sesuatu yang buruk terjadi-kan?”
Net tersenyum simpul.
“Aku tahu itu Mom.. Bagus-lah, kalau Mommy baik-baik saja.. Ah bagaimana dengan Daddy? Dimana dia? Oh Mom, maaf-kan aku, dan yeah.. Ada sesuatu yang buruk terjadi, maka dari itu aku datang kemari.. Untuk memberitahukan-nya,”Mendengar ucapan Net, sang ibu yang bernama lengkap Anelyn Albert itu terduduk tegap, perasaan-nya jadi tidak enak.
“Daddy-mu juga baik-baik saja.. Dan dia ada di—”
“—Daddy disini Son..”sahut sebuah suara tegas, yang terdengar sama persis dengan Net.
Kedua-nya menoleh dimana asal suara itu berada, pria paruh baya melangkah tegap pada anak tangga disana.
Seulas senyuman hangat khas seorang ayah tersemat diwajah-nya, yang masih tetap tampan diusia yang tak lagi muda.
“Kau sendiri saja? Dimana Love?”kata sang ayah, sekaligus menanya-kan keberadaan Love.
Pria paruh baya itu mendekat, lalu terduduk disingle sofa.
Mendengar pertanyaan itu, seketika membuat raut wajah Net menjadi datar.
Kedua orang tua-nya menggernyit heran, melihat perubahan raut wajah sang anak.
Saling melempar-kan tatapan, hingga Anelyn bertanya kembali pada Net sang anak.
“Net.. Ada apa? Sesuatu yang buruk apa.. Yang kau maksud-kan tadi?”tanya-nya penuh kehati-hatian.
Net terdiam cukup lama, tidak langsung membalas pertanyaan yang sang ibu layang-kan.
“Net,”panggil Dallen Albert, sang ayah.
Hingga sederet kalimat itu meluncur bebas dari bilah bibir tipis Net.
Namun berhasil membuat kedua orang tua-nya merasa terkejut, heran, sekaligus bingung.
“Aku akan mencerai-kan Love dalam waktu dekat ini Dad.. Mom.. Entah itu esok, atau bahkan mungkin lusa, inti-nya secepat-nya,”
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/352485878-288-k939641.jpg)
YOU ARE READING
𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]
FanfictionJames, pemuda cantik yang rela menjadi simpanan Net lelaki berkulit tan, yang notabene-nya adalah atasan-nya sendiri disebuah perusahaan besar tempat-nya bekerja. Monday, 25 september 23 start : 07 januari 24 end :
Secepat-nya
Start from the beginning