BAB 14 - PERTEMPURAN (2)

Começar do início
                                    

Pangeran Cleon memperhatikan keadaan medan tempur. Semuanya tampak menyerang satu sama lain. Kemudian pandangan Pangeran Cleon beralih ke hewan setinggi 5 meter yang berada jauh di depan mereka.

"Itu Anthanasius?" tanyanya entah pada siapa.

"Iya, di dalam tubuh hewan itu ada Anthanasius," jawab Varischa.

"Berarti fokus serang kita hanya pada Anthanasius, karena dia yang mengendalikan semuanya."

Varischa mengangguk atas ucapan Pangeran Cleon. Bagaimana pun, prajurit serigala itu hanya dalam pengaruh Anthanasius. Sama seperti wanita ular ini.

"Anthanasius? Jadi dia yang menyihir kami?" tanya wanita ular.

"Ya, dia adalah Tetua di kerajaan kami. Entah apa motifnya, tapi dia hanya ingin keluar dari dimensi Azra," ujar Pangeran Cleon.

Wanita ular mengangguk mengerti. Di depan sana, perang masih berlangsung. Tapi tampaknya pihak kerajaan D'Forse dipukul mundur telak. Banyak dari prajurit kerajaan yang mulai kewalahan karena ganasnya prajurit serigala. Wanita ular resah melihat pemandangan tersebut. Dia tidak bisa membiarkan para prajurit serigala itu membabi buta orang-orang kerajaan.

Kejap kemudian wanita ular secara tiba-tiba lari ke arah pertempuran. Pangeran Cleon dan Varischa terkejut setengah mati dan berusaha untuk mencegah wanita ular tersebut. Pangeran Cleon dan Varischa mengejar wanita ular, ini seperti mereka menyerahkan nyawa mereka ke pertempuran di sana. Di tengah-tengah adegan berlari, wanita ular tiba-tiba berubah menjadi ular kobra putih seperti waktu di dalam gua. Seketika Pangeran Cleon dan Varischa berhenti mendadak dan melihat apa yang akan dilakukan wanita ular.

Seperti ada kekuatan menghentikan waktu, semua orang yang sedang sibuk menyerang satu sama lain, terdiam dan terkejut melihat ular kobra putih sebesar itu meliuk-liuk ke arah mereka.

"MUNDUR!" Raja Maizer memberikan perintah mundur kepada semua prajurit dan orang-orang yang ada di pihaknya. Mereka mengira bahwa itu adalah kiriman dari Anthanasius lagi.

Tapi, belum sempat mereka mundur, ular itu membelah kerumunan para prajurit dan melewati pasukan kerajaan D'Forse begitu saja. Ular kobra putih seperti menyeruduk pasukan serigala, sehingga para serigala itu berterbangan entah kemana dan jatuh dengan naas ke tanah berselimut salju tipis. Ular yang merupakan wanita ular tadi juga mengibaskan para serigala dengan ekornya. Kali ini keadaan terbalik, pasukan serigala lah yang kalah, dan sisa dari pasukan serigala mundur ke arah Anthanasius.

Pangeran Cleon secara tiba-tiba meletakkan tangan di pinggang Varischa, kemudian ia membuat sebuah alas transparan yang bercahaya berwarna biru di kakinya, lalu setelahnya mereka seperti terbang rendah. Alasan Pangeran Cleon melakukan itu adalah karena mereka berada di wilayah pasukan serigala yang sedang berlarian karena panik. Jika mereka tidak pergi, dia dan Varischa akan terkepung. Varischa sempat terkejut, namun cepat-cepat ia memeluk tubuh Pangeran Cleon erat-erat agar tidak terjatuh.

Seluruh bangsa D'Forse kebingungan. Si ular seperti melindungi mereka semua. Di tengah-tengah kebingungan, Pangeran Cleon dan Varischa sampai di hadapan rombongan kerajaan D'Forse. Pangeran Hannes yang terlebih dahulu menghampiri mereka.

"Ino di mana?!" Pangeran Hannes terlampau panik, jadi nada suaranya sedikit meninggi.

"Ino aman, aku melindunginya dengan energi listrik ku." Pangeran Cleon menjawab.

"Varischa!" Itu suara Tuan Amberson. Dia berada sedikit jauh, jadi cepat-cepat ia berlari sembari memanggil keturunannya itu.

"Tuan Amberson!" Varischa berlari ke arah Tuan Amberson dan langsung menghambur ke tubuh besar Tuan Amberson. Terlihat seperti seorang Ayah dan anak perempuannya. Apalagi karena Tuan Amberson yang berumur awet berkat kehidupan abadi.

(Seri 2) D'FORSE | FINDING THE MISSING Onde histórias criam vida. Descubra agora