BAB 3

20 14 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.25 tapi Zenith masih berada di tempat kerja nya, semua karyawan sudah lebih dulu pulang hanya tinggal Zenith yang masih membereskan beberapa barang yang masih berantakan, setelah selesai membersihkan semua nya Zenith langsung bergegas pulang ke rumah karna hari sudah larut malam. Zenith mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang jalanan raya masih terlihat ramai namun ketika masuk ke daerah perkompleka suasana mulai terasa sunyi, saat di ppersimpangan ada motor yng tiba-tiba menyerempet Zenith dari arah samping membuat motor Zenith dan motor pengendara itu terjatuh.

"Aduh" Pekik Zenith merasakan kaki nya yang sakit akibat terhimpit motor nya.

Sedangkan pengendara tadi bangkit dan langsung melepas helm full face yang iya kenakan, dia berjalan ke arah Zenith dan mengulurkan tangan nya untuk membantu Zenith berdiri. Zenith menatap uluran tangan itu namun iya abai kan, dia berdiri dan membersihkan kotorn di baju dan celana nya, pemuda itu mantap ke giatan Zenith yang menepi nepuk kaki dan tangan nya yang kotor, pemuda itu melihat luka di bagian siku Zenith.

"Tangan lo luka, sorry tadi gue gak sengaja" Ucap Cowok itu.

"Hmm ya" Balas Zenith menatap cowok itu dan kembali melihat luka di lengan nya, Zenith meringis kala luka itu terasa perih saat ia sentuh, namun dengan cepat tangan cowok itu menahan tangan Zenith yang ingin kembali menyentuh luka nya.

"Jangan di sentuh tangan lo kotor" Cegah cowok itu.

Zenith hanya diam dan menepis tangan cowok itu, dan mendirikan motor nya yang masih tergeletak di aspal cowok itu berinisiatif membantu Zenith namun di tolak.

"Gak perlu gue bisa sendiri" Tolak Zenith yang melihat cowok itu mencoba membantunya.

"Biar gue tolong sebagai tanda maaf gue" Ucap cowok itu.

"Gak perlu gue bisa sendiri dan jangan sentuh gue" Tegas Zenith.

"Okey, tapi luka lo itu cukup parah harus di obatin dulu" Ucap nya.

"Gak perlu, lain kali kalau bawa motor hati-hati untung gue yang lo tabrak kalau sampai anak kecil kan bahaya" Ucap Zenith menaiki motor nya dan memasang helm nya kembali.

"Lo mau kemana?" Tanya cowok itu.

"Balik lah" Jawab Zenith, dan langsung meninggalkan cowok itu sendiri. Sedangkan cowok itu hany  bisa memperhatikan Zenith yang sudah berlalu pergi.

"Cewek aneh, tapi menarik" Ucap Cowok itu dengan senyuman tipis tercetak di bibirnya.

Setelah beberapa menit Zenith sampai di rumah nya, Zenith melangkah masuk dan melihat rumah sudah gelap sudah di pastikan Bunda dan kedua adik nya sudah tidur, Zenith berjalan ke arah meja makan dan melihat apa ada yang bisa dia makan karna sejak pulang dan bekerja tadi dia belum sempat makan.

"Hmm masak mie instan aja dah gue" Zenith berjalan ke arah dapur dan membuat Mie instan untuk diri nya.

"Kakak udah balik" Itu adalah suara pian adik laki-laki Zenith.

FOUR GIRL'SWhere stories live. Discover now