Part 2

9 0 0
                                    

Sandrina sedang sibuk bekerja, Bos Hans menghampiri Sandrina dan meminta untuk melakukan sebuah pekerjaan untuknya.

"Aku telah menjatuhkan berkas ini, dan susunannya menjadi tidak teratur, kamu harus menyusunnya kembali.. kamu harus menyelesaikannya dalam waktu setengah jam..."
Jelasnya dengan wajah yang dingin.

Sandrina yang tidak bisa menolak hanya bisa mengangguk sambil melihat banyaknya berkas yang belum ia selesaikan. Bos meningalkannya, Sandrina hanya bisa menghela nafas.

~
Setengah jam berlalu, Sandrina masuk ke ruangan Bos dengan membawa berkas yang telah ia selesaikan. Ia mengetuk pintu.

"Bos, Ini saya Sandrina.."
Ucapnya.

"Masuklah...!!"
Ucap Hans yang sedang memainkan telepon genggamnya.

Sandrina tidak berani menganggu Bos yang sedang sibuk bermain telepon. ia meletakkan berkas itu diatas meja. Namun, Hans tidak sengaja melihat tangan Sandrina. Sandrina bergegas meninggalkan Bos Hans.

"Dia masih memakai gelang yang ku berikan dulu, Sampai sekarang. dia pasti belum mengetahui kebenaran hubungan kami.. lagipun hal ini sudah berlalu.. dan waktu itu kami masih remaja. ataukah dia tidak tega membuangnya, karena mengetahui gelang itu mahal.."
Ucap Hans sambil bermain telepon.

~

"Sandrina........!!!!!!!"
Teriak Bos dari dalam ruangan.

Staff yang berada diluar kemudian melirik Sandrina. Sandrina yang merasa terkejut , ia bergegas ke ruangan Bos Hans.

"Ada apa Bos???"
Tanya Sandrina ketakutan.

"Bukankah aku sudah mengatakan untuk lebih hati-hati??? aku tidak menemukan berkas nomor 51, berkas ini adalah berkas asli yang sangat penting.. Cepat Cari...!!!!!!"
Ucapnya dengan Emosi.

Sandrina hanya bisa menunduk ketakutan, bahkan ia menahan tangisnya. Ia keluar dengan terburu-buru dan memeriksa meja kerjanya. Sandrina menghabiskan waktunya untuk mencari kertas tersebut. bahkan saat jam pulang kerja, ia masih berada di kantor.

"Dimana harus aku mencarinya ???"
Ucapnya dengan cemas..

"Perasaan aku tidak melewatkan satupun berkas yang ia perintahkan.. "
Sambungnya.

Sandrina keluar dari kantor pada pukul 10 malam. ia tidak menemukan kertas tersebut. dan merasa putus asa. Ia berpikir bahwa Bos akan segera memecatnya. Sandrina berjalan dengan perasaan yang tak karuan. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Hans yang dulu sangat berbeda dengan yang sekarang.

"Ia benar-benar melihatku seperti orang asing..!"
Gumamnya dengan mata yang berkaca-kaca.

~

Sandrina berangkat kerja dengan tidak semangat, raut wajah yang penuh dengan beban. Ia merasa takut untuk bertemu dengan Bos Hans.

Hans baru saja tiba di kantor, ia melewati Sandrina yang sedang duduk bekerja. Sandrina mengalihkan pandangannya. Ia berharap Hans tidak mengungkit tentang berkas itu.

Di dalam ruangan kerjanya, Hans melihat seorang Office Boy sedang membersihkan ruangannya.

" Selamat pagi pak..!!"
Sapa Office boy tersebut.

"Pak, tadi aku menemukan ini dilantai, di bawah meja bapak.. saya pikir ini adalah berkas yang penting.."
Ucap Office boy itu sambil menyerahkan selembar kertas .

  Hans kemudian mengambil dan melihat kertas tersebut. Hans menyadari bahwa itu adalah berkas yang ia cari. Ia kemudian mengingat kembali saat mengambil berkas tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I CAME FROM THE PASTWhere stories live. Discover now