Part 1

9 0 0
                                    

    Sandrina yang tertidur lelap bersama sahabatnya bernama Misel terkejut mendengar suara alarm dari telepon genggam Sandrina. Mereka berdua terbangun dan memeriksa telpon masing-masing.

  "Yessssssssssssssssss !!!!!!"
Teriak Sandrina dengan wajah yang riang.

"Apakah kamu diterima??"
Tanya Misel dengan raut wajah penasaran.

Sandrina kemudian menggangguk . Mereka kemudian berpelukan. Namun, Sandrina kemudian menyadari bahwa Misel juga melamar diperusahaan yang sama dengannya.

"Misel.. apakah kamu???"
Ucap Sandrina, namun Misel memotong
ucapannya.

"Tidak apa-apa.. aku masih bisa mencari pekerjaan ditempat lain. Aku ikut bahagia melihatmu.. akhirnya, kamu memiliki pekerjaan yang bagus..Sandrina aku bangga padamu.."
Ucap Misel dengan mata yang berkaca-kaca.

   Persahabatan diantara mereka sudah terjalin selama bertahun-tahun, bahkan dari usia remaja. Berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu membuat keduanya saling memahami kehidupan masing-masing. mereka berdua memutuskan untuk menyewa sebuah kontrakan kecil untuk mengejar masa depan yang cerah untuk mengubah nasib mereka. 

  Kuliah sambil bekerja, mereka berdua telah mengalami hal pahit itu, mengorbankan waktu dengan bekerja dan belajar. Namun, mereka belum
mendapatkan pekerjaan yang bagus setelah lulus kuliah. mereka saling menguatkan dan tetap pada pendirian untuk mengubah nasib buruk keluarganya.

   Sandrina mengajak Misel untuk keluar berjalan-jalan pada malam hari. Sandrina ingin menghibur Misel, walaupun Misel tidak mengatakannya. tetapi Sandrina memahami bahwa saat ini Misel
memiliki suasana hati yang kurang baik.

"Terima kasih mas.."
Ucap Sandrina membeli dua bungkus nasi untuk dinikmati bersama Misel di sebuah taman.

"Sandrina.. aku baik-baik saja.. jangan terlalu memikirkan tentangku .."
Ucap Misel dengan tersenyum.

"Hei.. aku mentraktirmu, karena besok aku akan mulai sibuk bekerja di kantor.."
Ucap Sandrina merayu Misel..

Mereka berdua duduk di sebuah kursi taman dan menikmati makanan sederhana mereka.

"Hufffffff...."
Ucap Misel menghela nafas.

"Ada apa??"
Tanya Sandrina.

" Terkadang aku memikirkan mengapa kita harus mengalami hal ini.."
Ucap Misel.

"Mungkin Tuhan punya rencana yang terbaik untuk kita.."
Ucap Sandrina.

"Kita sudah bersusah payah lulus kuliah, bekerja dengan keras. tapi sekarang kita begitu susah mendapatkan pekerjaan..kamu bahkan butuh waktu bekerja sebagai kasir selama 5 tahun baru mendapatkan pekerjaan yang sekarang..!"
Ucap Misel.

Sandrina menatap misel dari samping, ia merasa sedih melihat keadaan Misel. Ia tahu betul
bagaimana perjuangan Misel untuk mencari Nafkah keluarganya. sama seperti dirinya.

"Misel.. tenang saja ! jika nanti aku bisa bertahan di perusahaan ini.. aku akan menolongmu.."
Ucap Sandrina tersenyum.

" Benarkah ??? hmm tapi aku punya satu cara untuk mengubah nasib kita.."
Ucap Misel dengan tatapan menggoda.

"Apa itu?"
Tanya Sandrina penasaran.

"Menikah dengan lelaki kaya.."
Ucap Misel kemudian tertawa.

Sandrina kemudian menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum melihat Misel yang tertawa.

"Oh ya, bukan kah kamu pernah berpacaran dengan lelaki kaya ??"
Tanya Misel menggoda Sandrina.

I CAME FROM THE PASTWhere stories live. Discover now