four

12 1 0
                                    


Maria

Aku bangkit dari tempat duduk ku dan pergi menuju kamar mandi..tapi tiba-tiba. aku mendengar suara kaca pecah dengan keras dgn  cepat aku berlari ke bawah.

"Siapa itu!" Aku melihat sekitarku.. tanpa kusadari tiba-tiba sebuah pistol diarahkan tepat di belakang kepalaku.
Aku terpaku.."maafkan saya.. tapi kau harus ikut dengan kami."

"siapa yang mengirim kau? Apakah ayah ku? Bilang ke dia aku gamau ketemu."pria itu menurun kan pistol nya dan berjalan melewati ku.

"Tuan Axel.. yang mengirim ku."

Waktu berlalu

Aku berdiri dihadapan rumah yang begitu besar.. dengan pemandangan indah di samping rumah itu.

Saat aku sedang melihat-lihat tiba-tiba Axel keluar dari rumah itu dan mendekati ku.

"Maria.. bagaimana kabar mu?"
Aku terdiam sejenak..aku merasakan sesuatu yang tidak beres.

"Kau..apa yang kau mau dari ku?"
Tiba-tiba ekspresi Axel berubah.
Yang awalnya terlihat khawatir tiba-tiba ia terlihat menyeramkan.

"Aku..mau kau menjadi dokter pribadi ku, Maria."
Aku melihat Axel dengan tatapan tajam..aku sungguh berusaha sgt keras untuk tidak balik badan dan pergi meninggalkan nya.

Aku menggelengkan kepalaku, Axel melihat ku dengan tatapan mata yang sangat lama..dia kebingungan.

"Axel. Aku tidak bisa..!"
Axel melangkah kearah ku tapi aku menjauh.. berusaha menjaga jarak ku.
Aku menundukkan kepalaku.

"Aku sudah berusaha sangat lama.. untuk meraih kehidupan yang layak ini. Tapi semuanya berubah saat kau datang! Axel—" aku mengangkat kepala ku dan saat itu juga aku rasa aku akan menangis.

"A-aku.. tidak mau membuang semua nya untuk mu...kita baru kenal, Axel."

Axel merenungi semua yang aku ucapkan..dia melihat ku dengan tatapan kosongnya itu.

"Kenapa..kau mengatakan semua itu? Apa kau... takut kepada ku? Tapi kenapa? Aku tidak pernah menyakitimu,Maria.. kenapa?"

Aku lebay banget ya? Aku marah ke orang yang salah... semua trauma ini. Rasa takut tanpa alasan... semua ini.

"Maaf...aku mengeluarkan amarah ku ke orang yang salah. Kau tidak salah Axel..sifat mu itu yang membuat ku takut—" Axel tiba-tiba meletakkan tangannya di bahu ku.

"Aku hanya mau kau menjadi dokter pribadi ku.. keselamatan mu itu sudah pasti! Dan gaji mu akan dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya nya.. kumohon Maria!"
Aku terkejut mendengar dia memohon kepada ku.. jika dia memang perlu dokter pribadi. Kenapa tidak minta yang lain? Ada begitu banyak dokter yang lebih baik daripada ku..

Aku tau itu.

Itu merupakan sebuah fakta.

Aku tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi lebih baik..

"Kumohon...aku perlu kau. Kau menunjukkan sesuatu kepada ku! Tidak pernah ada seseorang yang semenarik dirimu Maria... hanya kau yang aku mau."
Aku berusaha mencari kata-kata yang tepat.

"Jika perlu..aku akan memberikan mu waktu selama sebulan untuk memikirkan semuanya."
Aku mengangguk dan dengan begitu aku di bawa kembali ke rumah.

Saat aku masuk kedalam.
Aku terjatuh ke lantai...nafas ku terasa begitu pendek.

Aku menahan semuanya begitu lama.. semuanya kembali lagi!

Maria(10 tahun)

"Maria..mulai sekarang kau akan ku latih! Kau harus tau semuanya untuk melanjutkan bisnis ku." Ucap ayah ku dgn senyuman yang lebar.

"Tapi..aku mau jadi dokter." Aku memegang erat boneka kelinci ku..ayah ku membalas
"dokter? Kau hanya membuang waktu mu! Kau cuma bisa menyembuhkan orang-orang yang tidak tau terimakasih!! Kau mau tau sesuatu Maria? Ibu mu meninggal karena seorang dokter. Dokter itu mengabaikan ibu mu sampai sekarat..aku sudah berusaha untuk mencari dokter yang bisa membantu tapi tidak... tidak ada yang mau! Maka dengarkan ucapan ayah, Maria."

Aku menundukkan kepalaku dan aku hanya bisa mengangguk..ibu ku tidak meninggalkan dunia ini karena kelalaian seorang dokter..

Tapi ayah yang membunuh nya.













Maria(masa sekarang)

Aku terbangun dari mimpi ku.. dengan cepat aku pergi ke kamar mandi dan membasahi wajah ku.

Aku memandang diri ku di cermin.

'Aku tidak akan pernah menjadi seperti mu, ayah.'

To be continued

THE DOCTOR AND THE MAFIAWhere stories live. Discover now