Part3

1.8K 77 1
                                        

*Tok.. Tok.. Tok..*

"Nenek, Shania pulang!"

*Kreeek..*

Dibukanya pintu itu oleh sang nenek. Wajah gembira itu seketika berubah menjadi layu saat ia menyambut kedatangan Shania dan Veranda. Kali ini nenek terlihat berbeda dari yang sebelumnya, seperti ada sesuatu yang mengganjal. Tapi apakah itu? Tatapan nenek sangat sulit ditebak.

"Shania dari mana saja? Kok pulang telat gak ngabarin nenek dulu?" Ucap Nenek sang nenek dari balik pintu.

"Ungーー maaf nek, tadi Shania abis dari rumah Ve ngerjain tugas"

"Itu Ve kenapa?" Tanya nenek heran kepada Shania, ketika dirinya melihat Ve bertingkah seperti orang mabukーMatanya menutup, sedangkan mulutnya terbuka keatas dalam posisi berdiri di samping Shania.

"ーVe gak mabuk kan?" Lanjut nenek.

Dalam hati kecilnya, Shania berbicara "Oh rupanya itu yang membuat air wajah nenek berubah hahaha. Dasar Ve!"

"Oh itu Ve lagi ngantuk Nek, Ve kalo ngantuknya kumat memang kayak gitu hehe :)" Jelas Shania cengengesan seraya menatap sahabatnya.

"Oh kirain nenek kalian abis mabuk. Yasudah, sekarang kalian masuk. Kasihan Veranda sudah nahan kantuk"

Kemudian nenek berjalan masuk ke dalam rumah.

[Shania's POV]

"Ve!" Aku menepuk pundak Veranda beberapa kali ketika hendak sampai di bibir kasur. Yep, aku memapahnya dari depan teras sampai ke dalam kamarku. Ini benar - benar gila. Rasanya seperti menggendong karung beras 100kg.

"A--oh iya iya. Eh sekarang kita dimana Shan? Kayaknya ini bukan rumah aku deh. Liat deh, kamar aku tuh gak serapih ini" Tanya Veranda dengan wajah 'innocent' nya. Dia juga mengusap - usap kedua matanya.

Aneh. Padahal Ve udah berkali - kali mampir ke rumah. Ya, walaupun cuma beberapa kali masuk ke kamarku, tapi seenggaknya dia inget bagaimana keadaan kamarku -,-

Aku menghela nafas panjang "Siapa bilang ini kamar kamu? Kita sekarang ada di rumah aku dan sekarang kamu ada di dalam kamar aku, Ve"

"Oh iya ya hehehe, aku lupa hehehe" Kata Ve disusul dengan sengiran kuda dan memamerkan rentetan giginya.

"Aduh iya, aku lupa" Ve menepuk keningnya pelan.

"Kenapa Ve?"

"Motor nya weey! Motornya ketinggalan di mini market -_-" Ucap Ve panik. Ve kenapa sih? Perasaan tadi kita kesini kan dianterin Boby sama Kinal deh.

"Kenapa Ve?"

"Kita gak punya banyak waktu Shan. Please kawanin aku ngambil motor kakak aku yang ketinggalan di minimarket '3' Please?"

Selama kurang lebih 2tahun kami bersahabat, baru kali ini Ve mengemis kepadaku. Ya uhm, lucu tapi terkesan childish, haha. Ve terus menerus menarik - narik tanganku, sementara aku hanya terdiam duduk di bibir kasur dengan tampang heran dan menatapnya layaknya orang asing.

Aku mendengus pelan "Lah? Motor? Kita kan kesini sama Boby, sama Kinal. Kamu gak inget? -_-"

"Yah, justru kamu yang gak inget -_- Ceritanya itu panjang Shan. Nanti deh aku ceritain. Tapi kawanin aku dulu, ya ya?"

Lalu Ve bersenandung kecil dengan posisi bertekuk lutut di depanku dan mengepalkan tangan di depan dada, seperti orang - orang yang sedang memohon. "Do you wanna help your bestfriend? C'mon let's go and go..."

Lucu( ^ω^ )

"Iya iya.. Haha dasar childish. Tunggu ya, aku ganti baju dulu" Kataku enteng. Segera ku beranjak dari kasur dan mencubit pipi bakpao miliknya. Hihihi, gemes( ^ω^ )

Unavoidable [BobNju JKT48]Where stories live. Discover now