kejahilan ajun

44 4 0
                                    

~HAPPY READING~

Jeandra dan kedua anaknya saat ini sedang berada di dalam mobil perjalanan ke kantor jeandra, suasana di dalam mobil sepi tapi ramai dengan obrolan si kembar yang berdebat perihal warna tayo

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Jeandra dan kedua anaknya saat ini sedang berada di dalam mobil perjalanan ke kantor jeandra, suasana di dalam mobil sepi tapi ramai dengan obrolan si kembar yang berdebat perihal warna tayo.

"Tayo entyuh walna na biyu" Ajun memberi tau jiun tentang warna mobil bus, yang berada di dalam buku gambar anak-anak.

"Telwus talau yang tyuning capa?" Jiun menujuk gambar mobil bus yang berwarna kuning.

"Yogi"

"Lani itu yang kuning, Rogi itu yang hijau nak" jeandra membenarkan jawaban Ajun yang salah memberi tau jiun, tentang warna mobil bus yang ada di buku gambar di pegang Ajun.

"Papa Tyan jeyek, Ajwun nda mawu bicala denan papa" Ajun protes pada papanya yang ikutan bersuara, membernarkan tentang nama kartun bus tersebut.

Jeandra menghela nafas lelah, mendengar Ajun ntah ada masalah apa dengannya, sampai dirinya dikatai jelek sedari tadi sebelum berangkat oleh Ajun "kan tadi, bunda udah bilang papa itu ganteng" jeandra mengingatkan Ajun tentang perkataan yashica bahwa dirinya 'ganteng'.

"Iya tawu, tyapi tyan itwu tayta Buna. Byutan Ajwun"

"Tyapi papa, nda jeyek kok" ucap jiun lebih dulu sebelum jeandra berbicara "tyapi nda dyanteng-dyanteng byanet kok" lajut jiun dengan wajah dan nada bicara yang polos.

Rasanya jeandra tadi ingin berbangga diri, karena jiun membela nya tapi saat mendengar kelanjutan jiun, sekarang rasanya ia ingin menangis. Karena dirinya dibilang tidak ganteng-ganteng banget oleh jiun ya, berarti dirinya jelekkan "nyesel gua waktu Ica lagi hamil, malah berantem sama si Juna. Anak gue ngeselin nya jadi kek dia" monolog jeandra pada dirinya sendiri yang tengah fokus menyetir mobilnya.

***

Mobil jeandra sudah berhenti tepat di depan gedung kantornya, jeandra segera turun dari mobil dan memberikan kunci mobilnya kepada satpam kantor tersebut agar nanti di parkirkan olehnya. Sebelum itu jeandra menurunkan dua tuyulnya yang duduk di belakang, membukakan seat belt mereka berdua.

Sudah menurunkan jiun dari dalam mobil, sekarang giliran Ajun, tapi saat ingin menurunkan Ajun, Ajun menolak dengan menggeser tubuhnya. Jeandra melihat Ajun menolak di turunkan olehnya, ada rasa sedih dan bingung kepada Ajun. Apa anaknya ini masih memperkarakan dirinya jelek? Sepertinya tidak mungkin, karena biasanya juga tidak sampai seperti ini batin jeandra menatap Ajun bingung.

"Ajun, yuk turun sayang, kan ini udah di sampai kantor papa" jeandra berusaha membujuk Ajun, agar mau diturunkan dengan nya, bukannya terbujuk Ajun justru semakin menjauh tubuhnya dari sang papa.

"Ajwun nda mawu cama papa, coalnya papa bawu" ucap Ajun dengan mencubit hidungnya menggunakan jari tangan kecilnya.

Jeandra kaget mendengar ucapan Ajun yang sekarang mengatakan dirinya bau. Apakah Ajun belum puas sedari tadi mengatai dirinya jelek "terus sekarang kamu, mau diturunin sama siapa?" Jeandra sudah pasrah dengan anaknya satu ini Ajun.

THE FAMILY HUNANTA'S (On Going)Kde žijí příběhy. Začni objevovat