Waktu akan keluar dari kelas tadi, kebetulan Bagas melewati Naya yang sedang fokus pada ponselnya dan tanpa sengaja Bagas melihat gadis itu sedang berbalas chat dengan Juna. Karena itu, Bagas langsung mengecek bagaimana keadaan Juna detik ini. Dan ya, sesuai dugaannya, kawannya itu senyum-senyum sendiri bak orang sedang kasmaran.

Bahkan waktu kelas 12-B sudah mulai berolahraga, Juna berjalan melewati lapangan dan beberapa kali curi pandang ke arah Naya. Alhasil Bagas makin curiga dibuatnya.

Waktu jam istirahat tiba, Juna sudah duduk manis di markas menunggu Naya datang. Tapi waktu pintu terbuka, ternyata bukan gadis itu yang datang, melainkan Bagas.

"Lo suka ya sama Naya?" Bagas langsung to the point. Pertanyaannya yang tiba-tiba itu jelas mengejutkan Juna.

"Nggak."

"Terus ngapain tadi lo lewatin lapangan dan ngeliatin Naya beberapa kali sambil senyum-senyum gak jelas? Lo bahkan senyum-senyum kaya orang gila pas di kelas gara-gara chattingan sama Naya, kan?"

Sepasang mata Juna membelalak. Ia tertangkap basah!

"Ngaku aja sih. Gue udah temenan sama lo dari kelas 10, jadi gue bisa langsung tau cuma dengan liat gimana cara lo natap Naya. Lo nggak pernah natap siapapun dengan tatapan kaya gitu termasuk Ryena," ucap Bagas lagi.

"Emang kaya gimana tatapan gue ke dia?"

"Berbinar gitu. Kaya anjing ngeliat tulang—"

"Sialan lo!" rutuk Juna tak terima.

"Yang lo post di ig story itu ... Naya, kan?" terka Bagas. Cuma ia yang berpikir demikian. Kawan mereka yang lain berpikir bahwa yang dipost Juna di story instagramnya semalam adalah Ryena. "... Gue cuma mau ngasih tau aja sih. Mending lo jangan naksir Naya, soalnya saingannya lo banyak."

"Emang siapa lagi selain si Noel?" tanya Juna penasaran.

"Gue pernah nggak sengaja denger obrolan Naya sama Ryena, katanya Naya punya secret admirer."

Seketika Juna langsung berdiri tegap dengan mata membelalak. "Siapa?"

"Mana gue tau! Kalau si Naya dan semua orang tau namanya bukan secret admirer lagi dong, bego!" Bagas jadi nge-gas. "... Katanya sih Naya beberapa kali nemuin susu strawberry di lokernya. Bahkan pagi ini juga. Gue sama Raehan liat sendiri waktu dia buka lokernya dan ngambil susu strawberry yang ada sticky notenya. Nggak tau tulisannya apa. Awalnya gue kira lo yang naruh."

Juna termenung sejenak, sebelum tiba-tiba melangkah pergi. "Woy, Jun! Mau ke mana?" seru Bagas. Ia segera mengekori Juna yang sama sekali tak menyahuti seruannya.

Ternyata Juna menuju ke ruang keamanan. Seumur-umur berteman dengan laki-laki itu, baru kali ini Bagas melihat Juna sekonyol ini karena hendak mencari identitas pengagum rahasia Naya di cctv yang mengarah ke loker kelas 12-B.

Bagas cuma diam dengan wajah datar, memperhatikan Juna yang kelewat serius mencari tahu siapa yang pagi ini menaruh susu strawberry di loker Naya.

Klik!

Juna menekan tombol pause waktu menemukan bagian yang dicarinya. Ia dan Bagas sama-sama memicingkan mata, melihat lebih jelas siapa laki-laki itu. Beberapa saat kemudian mereka saling tatap dengan mata membelalak karena terkejut akan fakta soal siapa secret admirer Naya itu.

"Lo beneran nggak suka sama Naya, kan?" Bagas mengekori Juna setelah keluar dari ruang keamanan.

"Suka. Dan gue nggak mau mundur," sahut Juna membuat Bagas memijat pelipisnya—pusing!

Babu || Kim Junkyu (Re-write)Where stories live. Discover now