Bab 8

122 22 4
                                    

Naya's POV

Klek!

Lagi-lagi kutemukan susu strawberry di dalam lokerku. Ini kali ke tiga. Loker setiap kelas diletakkan di belakang tempat duduk seluruh penghuni kelas. Dan aku kebetulan tak pernah menguncinya karena sama sekali tak pernah meletakkan barang berharga di dalamnya. Terkadang, aku menaruh seragam sekolah atau buku tiap kali aku terburu-buru menuju suatu tempat dan tak sempat untuk memasukkannya ke dalam tas sekolahku.

Awalnya, aku berpikir bahwa pengirim susu strawberry ini mungkin salah mengira bahwa lokerku ini adalah loker orang lain, karena memang tak ada nama di setiap loker. Namun, pada susu kedua yang kutemukan di dalam lokerku, tertempel selembar sticky note di depannya bertuliskan 'tetep semangat ya, Naya cantik!'.

Sementara kali ini, pada sticky note yang tertempel di susu strawberry ke tiga ini tertulis 'aku harap kamu bakal lebih sering senyum kaya tempo hari kedepannya. Semangat untuk hari ini, Naya<3'.

Aku tersenyum? Tempo hari? Satu-satunya yang terlintas dalam benakku adalah saat Ryena bicara padaku di markas Juna cs, setelah para siswi yang memfitnahku minta maaf. Aku ingat hari itu diriku tersenyum lama sekali karena Ryena.

Aku sama sekali tak mengenali tulisan tangan pada sticky note yang sudah dua kali aku temukan pada susu strawberry dalam lokerku. Yang jelas bukan tulisan Juna, karena aku tahu betul tulisan tangannya.

"Kenapa? Ada yang gangguin lo lagi?"

Ryena tiba-tiba muncul di pintu, menatapku dengan tatapan khawatir.

"Nggak kok," sahutku. "Boleh aku tanya sesuatu?" izinku, saat atensi Ryena tertuju pada susu strawberry yang ada di tanganku.

"Boleh. Apa?"

"Yang suka naruh susu strawberry di loker aku, itu kamu atau bukan, ya?" tanyaku ragu-ragu. Aku tetap ingin memastikan meski yakin sekali bukan Ryena pengirimnya. Masa ia memujiku cantik? Harusnya aku yang memujinya begitu.

"Bukan. Gue cuma pernah sengaja titip susu strawberry waktu Juna nyuruh lo beli sesuatu ke minimarket, yang emang mau gue kasih ke lo karena gue tau lo suka susu strawberry. Tapi kalau naruh di loker nggak pernah. Gue gak pernah naruh apapun di loker lo," ucapnya seraya berjalan mendekat ke arahku. Kini hanya ada kami berdua, karena anak seisi kelas sudah berhamburan ke kantin.

Senyum Ryena tiba-tiba merekah. "Wow, Naya ... sekarang lo bahkan punya secret admirer?" godanya.

Aku menggaruk kepala, merasa kikuk. "Apa salah kirim ya? Ini ke tiga kalinya aku nemuin susu strawberry di loker aku."

"Mana mungkin salah kirim, jelas-jelas ada nama lo di situ. Dan di sekolah ini yang namanya Naya tuh cuma lo doang," ujarnya. "... Kok tulisan tangannya kaya gak asing ya?" Ia terus memperhatikan tulisan tangan di selembar sticky note yang tertempel pada susu strawberry du tanganku. "... Jangan-jangan pengirimnya anak kelas gue?"

Anak kelas 12-A?
Jika dugaanku benar bahwa saat aku tersenyum adalah waktu di markas tempo hari, maka pengirimnya kemungkinan adalah kawan satu gengnya Juna? Dan kawan satu gengnya Juna yang ada di kelas 12-A adalah Shafiq, Daniel, dan Aji.

"Gue jadi penasaran pengen cari tau!" ucap Ryena kelihatan gemas, menyadarkan aku dari dugaan yang kurasa tak perlu aku pikirkan. "... Tapi jangan deh. Kalau dia sengaja naruh susu di loker lo tanpa nyantumin nama, mungkin dia pengen jadi pengangum rahasia lo aja. Gue yakin, dia bakal nunjukkin diri kalau udah saatnya," ucapnya lagi.

Aku sontak tersenyum dan kembali menatap tulisan manis di selembar sticky note berwarna pink di tanganku. Siapapun pengirimnya, aku ingin berterima kasih, karena susu ke dua yang dia kirim untukku sedikit memberiku kekuatan untuk tetap datang ke sekolah selama ini.

Babu || Kim Junkyu (Re-write)Where stories live. Discover now