Yudan

73 10 0
                                    

"Sayang, aku tidak akan menanyakan maukah kau menikah denganku.

Zzrrtt!

"Karena dengan kau memakai cincin ini,

Zzrrtt!

"Itu artinya kau sudah bersedia menyerahkan dirimu padaku."

Zzrrtt!

Zzrrtt!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Taavi..."

Yudan tersentak dari alam mimpinya begitu mendengar suara Ardan. Dia menggosok matanya secara perlahan dengan tangannya untuk mengembalikan kesadarannya yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Aku bahagia bisa memilikimu, sayang

Zzrrtt!

"Taavi..."

Dia pun menoleh dengan cepat kearah Ardan saat mendengar suaranya lagi. Saat itulah Yudan melihat adiknya bergerak tidak nyaman dalam tidurnya seperti sedang memimpikan sesuatu yang buruk.

"Meskipun hanya sebentar...

Zzrrtt!

"Taavi..."

Bintik-bintik keringat dingin mulai bermunculan dari dahi Ardan bersamaan dengan meluncurnya nama Taavi dari belah bibirnya yang masih nampak pucat tidak semerah biasanya.

Yudan langsung menghampirinya. "Dek..." Dia pun menggenggam erat tangan Ardan yang terangkat seolah mencari pegangan.

"Aku mencintaimu sayang

Zzrrtt!

"Taavi..."

Masih dalam kondisi tidak sadar, Ardan mencengkeram erat tangan abangnya. Dia juga terus menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri tanpa henti.

"Ardan..." Yudan merasa sedih. Dia tidak tahan melihat kondisi Ardan saat ini.

Andai bisa, rasanya Yudan ingin dia saja yang pergi meninggalkan dunia ini menggantikan Taavi. Agar adik satu-satunya yang sangat dia sayangi itu tidak lagi menderita karena kehilangan separuh jiwanya.

Tapi apa daya Yudan? Dia hanyalah kakak tidak berguna yang tidak bisa menjadi tempat berbagi untuk kesedihan adiknya. Makanya daripada meluapkan segala kepedihan di hatinya pada Yudan, Ardan malah memilih menikmatinya dalam kesendirian.

"Setidak berguna itukah aku bagimu dek?" Tanyanya sambil mencoba menahan tarikan tangan Ardan.

"Aku sangat mencintaimu Ardan, aku mencintaimu."

Zzrrtt!

"TIDAK!!! TAAVI!! JANGAN PERGI!!!"

Ardan terbangun. Dia tiba-tiba bangun dengan air mata bercucuran. Matanya pun menelisik ke seluruh penjuru arah hanya untuk dihadapkan pada kenyataan kalau Taavi nya, kekasih tercintanya, pujaan hatinya serta separuh nafasnya telah benar-benar menghilang dari hidupnya untuk selama-lamanya.

Lost (End)Where stories live. Discover now