BAB 7

4 2 0
                                    

          Di Indonesia, tampak keluarga Darsono sedang makan malam bersama. Disela-sela mereka makan, Yanti mengatakan sesuatu sekaligus juga membuka pembicaraan makan malam.
         
“Nak, sampai kapan kamu jomblo begini, udah mau tiga puluh tahun lho umurmu” ucap Yanti

Harris yang mendengarkannya pun menghela nafas panjang.

“Ma.... Nikah itu ga sekedar nikah aja, banyak yang harus dipersiapkan” jawab Harris

“Iya mama tahu Harris, tapi tuh ya mama udah pengen banget tuh nimang cucu, ya ga pa” sambung Yanti

“Iya betul tuh Ris. Rekan kerja papa tuh ya udah gendong cucu semua Ris” balas Darsono

Mendengar obrolan mama papa yang terus memaksa abangnya untuk menikah membuat Harika tertawa.

“Hahahaha, hayo lo bang, semua temen papa udah gendong cucu semua hahaha” ucap Harika

“Diem lu!” balas Harris jengkel

“Udah ya pa, ma, nanti Harris juga bakal nikah kok, tinggal nunggu saat yang tepat aja” sambung Harris

Mereka pun kembali menikmati makan malam bersama lagi. Padahal, Yanti berbicara seperti itu bukan untuk memaksa tetapi agar anaknya tidak fokus ke karir saja, ada Sunnah Rasul yang masih harus ditunaikan oleh Harris.

Darsono dan Yanti adalah tipikal orang tua yang tidak memaksakan kehendaknya sendiri kepada sang anak. Membiarkan anaknya mau jadi apa asal, masih dalam batas wajar.

          Hari ini, tanggal 17 Februari 2024 Tania dan Rafael telah melangsungkan pernikahan di Gereja Saint Nicholas Amsterdam, Belanda. Pernikahan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh para orang tua dari kedua belah pihak namun sayang, Joanna tidak bisa ikut serta ke Belanda karena sangat disibukkan dengan kerjaannya.
         
          Dan sekarang, perasaan Syafira tidak enak, ia kembali mencoba menelepon Rafael setelah tadi malam ia juga menelepon Rafael tetapi terus-terusan tidak diangkat. Ia menelepon Rafael untuk menanyakan kabarnya sebab, kemarin Rafael bilang padanya bahwa hanya sebentar saja pergi ke Belanda, tapi berlanjut sampai satu bulan tidak pulang.
         
“Rafael mana si?! Dari tadi malam ga diangkat terus” ujar Syafira kesal

“Duhh Ael, angkat dong, kamu kemana si?!!” sambungnya lagi

Dan tak lama Syafira kesal lalu melempar handphonenya ke kasur.

          Malam harinya, Rafael dan Tania sudah resmi menjadi suami istri. Dan inilah saat pertama kalinya mereka bicara empat mata.
         
“Tania, maafkan aku jika dari kemarin aku cuek atau bahkan tidak memperhatikanmu,”

“Mulai hari ini aku akan belajar untuk mencintaimu dan juga belajar untuk menjadi suami yang baik” ujar Rafael membuka obrolan

“Iya Rafael, gapapa, aku juga paham kok gimana kondisi kamu” balas Tania

“Terimakasih ya” ucap Rafael seraya mengedepankan badannya dan mencium kening Tania kedua kalinya setelah dari gereja tadi

Tania yang dicium tiba-tiba pun langsung salah tingkah dan pipinya juga memerah.

“Oh ya, kita belum kasih nama ke anak kita kan?” tanya Rafael

“B-belum Raf” jawab Tania canggung setelah dicium sama Rafael

“Hmm, nama apa ya yang cocok...” pikir Rafael

“Gimana kalau Zeline Paulien” ucap Tania

Sebenarnya, nama tersebut sudah dipikirkan oleh Tania dari jauh-jauh hari.

“Bagus, bagus, tapi lebih bagus tambahin nama kita” balas Rafael

“Hmmm, Raftan? Atau Rafnia?” tanya Tania

“Rafnia!” jawab Rafael seraya menjentikkan jarinya

“Oke, jadi nama anak kita adalah Zeline Paulien Rafnia” ujar Rafael

“Yang artinya Surga Kecil Rafael Tania” sambung Tania seraya tersenyum lebar.

Walaupun anak dari sebuah insiden tapi, Zeline berhak hidup untuk mendapatkan cinta dari kedua orangtuanya maupun cinta dari kedua kakek dan neneknya.

          Setelah makan malam bersama tadi, Darsono pergi ke ruangan kerjanya, Harika pergi ke kamarnya dan yang tersisa Yanti dan Harris di ruang keluarga. Yanti ingin mengobrol dengan Harris yang kebetulan ada disebelahnya saat ini.
         
“Harris, mama nanya sesuatu boleh?” tanya Yanti

“Boleh dong ma, mau nanya apa?” jawab Harris sekaligus bertanya

“Sampai kapan kamu menunggu Syafira? Dia sudah punya pacar, Ris” ucap Yanti

“Lebih baik kamu dengan Bunga saja, single dan suka juga sama kamu kan?” sambung Yanti

“Sampai Syafira jadi milik Harris, iya Harris tau kalau Syafira udah punya pacar tapi mama kan tau kalau dari dulu Harris suka sama Syafira. Lagipula Harris ga suka sama Bunga, walaupun sama-sama single” jawab Harris

“Kalau memang bukan jodohnya, Harris akan tetap lapang dada. Tapi untuk saat ini, Harris bakal doa lebih kenceng lagi biar Syafira jadi milik Harris!” sambung Harris

“Hahaha kamu sampai segitunya ya sama Syafira. Yaudah mama bantu doain semoga Syafira memang jodohnya kamu” balas Yanti seraya tertawa kecil

“Aamiin!!” ucap Harris meng-aminkan ucapan mamanya seraya tersenyum.

Hampir setiap hari Harris melihat postingan Syafira di instagramnya yang semakin romantis dengan Rafael. Bahkan, ia hampir menyerah untuk mendapatkan Syafira tapi, ia yakin akan kekuatan di sepertiga malam. Seperti saat ini, pukul 03.00 WIB Harris menjalani sholat tahajud dan berdoa.

“Ya Allah, jika Syafira memang ditakdirkan untuk hamba, maka dekatkanlah ya Allah. Dan jika Syafira bukan untuk hamba, jauhkanlah dia dari hamba dan hilangkanlah rasa ini untuknya ya Allah. Hamba berserah padamu atas apa yang terjadi nanti. Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad, aamiin yaa rabbal alamiin” ucap Harris.

          Tiga hari berlalu semenjak pernikahan Rafael dan Tania. Tania meminta izin kepada Rafael untuk memposting foto pernikahan mereka di gereja kemarin.
         
“Rafael, aku mau post foto kita kemarin, boleh?” tanya Tania

Rafael pun berpikir bahwa mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk memberi tahu semuanya kepada Syafira.

“Iya, boleh, silahkan” jawab Rafael mengizinkan

“Semoga nanti dengan kamu melihat postingan tersebut, kamu bisa berlapang dada menerimanya, walaupun itu sulit. Maafin aku Syafira, karena aku telah membuat kamu sakit hati dengan meninggalkan kamu dengan cara yang seperti ini,”

“Maafin aku Syafira, aku ga mau ngegantung kamu terus, makanya aku memilih menikah dengan Tania. Mungkin memang sudah takdirnya kita tidak akan bisa bersatu. Tuhan kita pasti tahu apa yang terbaik buat umatnya. Maaf, jika khayalan-khayalan kita dulu kini hilang sirna tak bersisa”

“Terimakasih sembilan tahunnya, Syafira Kinandita Wicaksono. Aku yang brengsek ini tidak pantas untuk kamu yang berhati malaikat. Sekarang, aku rela jika kamu bersama yang lain dan, semoga kamu mendapatkan yang lebih baik dari diriku ini”  ujar Rafael dalam hati dan tetap saja tak kuasa menahan air matanya.

“Rafael? Kenapa? Kamu masih teringat Syafira?” tanya Tania yang bingung melihat Rafael yang tiba-tiba menangis

Tersadar akan perkataan Tania, Rafael langsung menyeka air matanya yang jatuh.

“Kalau kamu ga bolehin aku gapapa kok, biar disimpen di galeri aja” sambung Tania lagi

“Boleh kok boleh, post aja Nia, aku udah lupain Syafira” jawab Rafael bohong. Ia belum begitu melupakan Syafira

“Okey, makasih ya” balas Tania

Selepas itu, Tania langsung mengklik tombol posting diakun instagramnya.

—BERSAMBUNG

Petualangan Menggapai Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang