BAB 1

14 2 0
                                    

               Malam ini Syafira menghabiskan banyak waktu dengan Rafael, kekasihnya tercinta.

“Makasih ya sayang udah bayarin belanja aku” ucap Syafira dengan senyum bahagia

“Sama-sama sayang. Kamu bahagia kan?” tanya Rafael

Yang seharusnya tidak perlu dipertanyakan, bisa terlihat dari raut muka Syafira yang selalu tersenyum lebar.

“Bahagiaaaaa banget dong Ael sayanggg” jawab Syafira seraya memeluk tangan Rafael erat.

               Di perjalanan menuju rumah Syafira, Rafael ingin mengajak Syafira ke VF club, salah satu club di Jakarta Pusat. Hasrat Rafael ingin meminum sudah tidak tertahankan lagi.

“Sayang,” panggil Rafael

Syafira yang duduk disampingnya seraya memainkan handphone sontak menoleh.

“Ya sayang? Ada apa?” tanya Syafira

“Hmm, kita ke-,” jawab Rafael yang belum selesai tapi sudah dipotong dengan Syafira

“Eh Ael, udah mau jam setengah dua belas. Cepetan Ael, nanti papi marah” ucap Syafira

Rafael tetap ingin mengajak Syafira ke VF.

“Fira sayang, kita ke VF dulu sebentar yaaa?” tanya Rafael

“Lagipula baru jam setengah dua belas, biasanya aku antar kamu balik juga ada yang sampai jam satu” 

Syafira terkejut dengan pernyataan Rafael itu.

“Ke VF? Engga, aku ga mau. Kamu ga liat jam berapa sekarang? Ini pasti papi udah marah-marah dirumah. Dan satu lagi,kamu antar aku balik jam satu itu karena papi lagi keluar kota,”

“Kamu kan tau kalau di agama aku itu ga boleh minum, bahkan nyentuhnya aja ga boleh”

“Kalau kamu mau ke VF,pergi aja sana sendiri tapi, antar aku pulang dulu”

Mendengar tolakan Syafira yang begitu keras membuat Rafael harus mengalah dan berlapang dada.

               Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB yang dimana sekarang Syafira belum juga pulang setelah berpergian bersama Rafael. Hal ini lantas membuat Mahatir dan Amanda takut, takut terjadi apa-apa dengan Syafira.

“Duh mi, Syafira ga ada angkat telfon papi lho ini,”

“Kemana lah mereka, jam segini belum juga pulang,”

“Pasti Rafael ngajak Fira ke club lagi deh ini, mi” oceh Mahatir

“Sabar papi, nanti Fira pasti pulang kok, sabar ya” ucap Amanda menenangkan Mahatir.

           Selang lima menit Amanda berbicara dengan Mahatir, terdengar suara mobil yang ditutup. Rafael mengantar Syafira sampai ke dalam rumah.
Melihat putrinya melengos masuk, Mahatir langsung meredamkan emosinya.

“SYAFIRA, RAFAEL, JAM BERAPA SEKARANG HAH?!!” tanya Mahatir dengan nada tinggi

“KAMU YA RAFAEL, SUDAH BERAPA KALI SAYA BILANG. KALAU MAU AJAK SYAFIRA KELUAR, PALING LAMBAT, PALING LAMBAT PULANGNYA JAM 9 MALAM” sambung Mahatir dengan emosi

Petualangan Menggapai Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang