JiMinjeong/WinRina Stories [Multishoot]

Blackrose [2/3]

Main cast: Kim Winter/Minjeong, Yoo Jimin (as Kang Jimin).
Subcast : Ningning, Giselle, Irene, Seulgi, Jaehyun, Taeyeong.
Genre : GxG, romance, action.
Rated : 18+

Warning!!

Winrina area! This story is a fiction not a true story, pure creation itself so please understand if there are many deficiencies both in terms of writing, or the plot of the story. Enjoy and hope you like the story and please support with follows, votes and comment.

***

Author POV

5 tahun kemudian..

Cahaya lampu kerlap kerlip yang berganti warna, music DJ yang bergema kencang, orang-orang barat yang menari, alcohol menjadi minuman utama setiap orang disana.

Beberapa pria yang duduk di meja Club terlihat memandang kagum akan kecantikan dan kecekatan satu gadis yang terlihat tengah membuatkan minuman yang mereka pesan.

Dengan cepat gadis itu menyajikan minuman berakohol itu satu persatu pada pelanggan yang menunggu.

"Woah kau benar-benar hebat"

"Kau sangat berbakat Winter"

"Kau seperti paket lengkap, ya.. idaman para pria"

"Aku kemari hanya untuk melihatmu"

Gombal para pria, mereka berusaha meluluhkan hati gadis Bernama Winter itu.

"Aku jadi penasaran denganmu, kira-kira apa lagi yang bisa kau lakukan" ia berkata dengan menggoda.

"Hei jangan merebut perkataanku!" ujar pria satunya yang hendak mengatakan itu juga.

"Apa maksudmu merebut, kau yang terlalu lamban!"

"Apa kau bilang!" mereka tampak akan berkelahi, para pria lainnya tampak senang dengan itu tak berniat mencegah.

Brak!

Winter menggebrak meja dan berhasil mencuri perhatian para pria itu.

"Aku juga pandai berkelahi, berhenti atau aku yang akan menghajar kalian" ucap Winter.

Para pria itu terdiam karena suara yang terdengar itu untuk pertama kalinya, Ya.. ini pertama kalinya Winter berbicara.

.

.

"Berhenti, why?"

"Aku harus terus bergerak"

"Aku akan membayarmu lebih, kau tidak perlu lagi berkelana dan mencari kembali mencari pekerjaan seperti itu. Banyak pelanggan yang datang hanya untukmu, mereka memujamu, kau tidak suka itu?" ucap pemilik Club itu.

"......" Winter hanya diam tak ingin merespon.

"Ayolah pikirkan sekali lagi"

"Aku pikir sudah saatnya aku kembali"

"Hahh~" sang pemilik hanya bisa menghela nafas tak bisa mencegah.

.

.

"Pesawat telah lepas landas, para penumpang dipersilahkan untuk turun. Jangan lupa untuk memeriksa barang bawaan anda dan terimakasih telah menggunakan Gold Air untuk penerbangan anda"

Winter mengambil tas gendong dan memakainya lalu keluar dari pesawat. Ia berjalan dengan hati kosong dan gundah, ya.. perasaan yang tidak berubah sejak hari pertama malam itu.. malam saat ia harus kehilangan sosok yang dikaguminya karena kesalahannya.