Irene membuka sedikit matanya. Samar2 dia lihat suasana dan menemukan Seulgi tidur terduduk dengan kepala bersandar dipinggir brankarnya, Irene-pun tersenyum dan mengelus  pipi Seulgi lembut membuat Seulgi terusik

"M-maaf aku mengganggu tidurmu" Irene

"kau sudah sadar sayang? Sebentar aku akan panggil Lim" Seulgi mengecup kening Irene dan keluar memanggil Lim

"Wah kakak udah sadar? Chaeng bangun Chaeng kak Irene sadar" Sooya dan Chaeyoung menghampiri Irene. Tak lama Lim dan Seulgi datang.

"kondisinya sangat baik, setelah observasi selesai Irene boleh pulang" Lim

"pulang ke Boseong ya sayang?" Irene mendongak menatap Seulgi

"kemanapun yang kau mau sayang" Seulgi sambil mengecup kening Irene

Sooya menggandeng lengan Chaeng dan bersandar pada bahunya. "Mau dicium juga ya?" Chaeng

"Engga kamu bau" Sooya

Mereka hanya tertawa melihatnya. Semuanya memilih berbincang dan sarapan diruangan Irene termasuk Lim karena sebenarnya Lim tidak ada jadwal tapi dia lebih memilih tetap dirumah sakit untuk memantau Irene

ceklek...

Pintu ruangan Irene terbuka, semua mata tertuju kearah pintu untuk melihat siapa yang datang. 

"Jane?" ucap Seulgi

Semuanya terdiam dengan pikiran masing2. Chaeyoung hanya tertunduk, tak berani mendongak apalagi menatap Sooya ataupun Jane

"Jane? Jane adik kamu kan Seul?" Irene dan Seulgi menjawabnya dengan anggukan lemah

"Hai kakak ipar? Bagaimana keadaanmu? Aku membawakanmu buah" Jane 

"Aku baik Jane wah kau repot2 sekali, terima kasih yah" Irene tersenyum ramah karena tak tau apa2 

"Kau dengan siapa kesini?" Irene

"Aku dengan supirku, dia dimobil dan selain aku menjengukmu aku juga merindukan suamiku" Jane berjalan mendekati dan menggandeng lengan Chaeyoung yang bebas membuat Sooya langsung melepaskan gandengannya dan kaget. 

"S-suami?" Sooya menatap nyalang pada Chaeng yang masih tertunduk

"Ya dan baby juga merindukan daddy-nya" Jane bersandar pada bahu Chaeng "daddy elus dan ciumlah dulu baby karena dia merindukannya, biasanya setiap pagi dia dapatkan dan pagi ini tidak makanya tadi dia menendang sangat keras jadi aku kesini" Jane menuntun tangan Chaeng pada perutnya

"B-baby?" Sooya dengan air mata yang sudah mengalir menatap perut Jane yang sedikit sudah membesar

"Chaeng apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?" Irene yang juga bingung

"Omo?! Chaeyoung tidak memberitahumu kak? Kau ini bagaimana sayang hal sebesar ini kakakmu tidak tau, biar aku jelaskan ya" Jane mengusap pipi Chaeng dan menciumnya sekilas "Aku dan Chaeyoung telah menikah dan sebentar lagi anak kita akan lahir. Maafkan dia mungkin ingin memberi kejutan saat baby lahir tapi dibalik itu dia adalah suami dan calon daddy yang baik" Jane sambil tersenyum menatap Chaeng yang setia tertunduk

"Suami dan calon daddy yang baik?" Sooya

"Ya dia sangat siaga dan selalu mencium baby dan mommynya disetiap kegiatannya, oh kau pasti Sooya? Teman kecil Chaeng kan" Jane menatap Sooya

Air mata Sooya sudah sepenuhnya luruh. Hatinya hancur rasanya berkeping-keping mendengar penuturan Jane. Kekasih yang sangat baik dan sangat Sooya banggakan ternyata menikahi wanita lain. "J-jadi ini?! Jadi ini alasan kamu selalu nolak bantuan aku Chaeng?! Karena kamu memilih dia?!" Sooya berbicara dingin 

"A-aku bisa jelasin semuanya Sooya, ini engga seperti yang kamu lihat" Chaeng

"Hm? Lalu apa? Benar kan aku istri dan sedang mengandung anak kita" Jane

"Jane cukup!" Seulgi

"aku benci kamu Chaeng! AKU BENCI KAMU!" Sooya dan berlari keluar ruangan dan Chaeng menyusulnya. Sempat Jane menahannya namun Chaeng menepis tangan Jane dan menyusul Sooya

"Kamu juga bohongin aku Gi?" Irene

"Sayang aku bisa jelasin semuanya" Seulgi

"Aku pusing tolong kalian semua keluar dari sini" Irene

Lim menepuk pundak Seulgi dan memberi kode untuk keluar meinggalkan Irene agar dia tenang

Diluar...

"Maksud kamu apa Jane? Kau membuat oppa malu!" Seulgi

"Aku tidak mau kehilangan Chaeyoung bahkan saat anak ini lahir aku mau hanya Chaeyoung daddy nya dan hanya aku mommy nya" Jane

"Tidak seperti ini!" Seulgi

"Jika hanya ada cara ini yang bisa maka aku akan lakukan! Kalau begitu aku pulang dulu, salam untuk kakak ipar" Jane

Seulgi terduduk gusar melihat kelakuan Jane adiknya. Dia tidak tau harus berbuat apa.

Disisi lain...

"Sooya! Soo sayang mohon dengar penjelasanku" Chaeng

"APA LAGI! SEMUANYA JELAS CHAENG DIA ISTRIMU DAN SEDANG HAMIL ANAKMU! AKU MEMBENCIMU!" Sooya berlari dan menaiki taksi membuat Chaeyoung berusaha mengejar dan mengetuk-ngetuk kaca jendela taksi hingga ia terjatuh 

"Soo hiks Sooya maafkan aku" Chaeyoung berlutut dijalan melihat kepergian taksi Sooya

Disisi lain...

"Tinggal kita lihat kelanjutannya sayang" monolog Jane tersenyum mengelus perutnya

In BetweenWhere stories live. Discover now