𝟑𝟏: 𝑴𝒆𝒎𝒐𝒓𝒊𝒆𝒔 𝒂𝒏𝒅 𝒇𝒓𝒆𝒆𝒅𝒐𝒎

98 11 5
                                    

*Kembali setelah hiatus yang sangattt lama, kalo lupa ceritanya boleh baca ulang yak, maaf ngebuat kalian menunggu tanpa penjelasan..
*Selamat membaca

*

Gwen menopang rahangnya sambil membuka sepatu kanannya dengan kedua tangannya. Kakinya terlihat membiru dan sedikit bengkak.

"Ah, sial," cetus Gwen, dia menoleh ke arah kotak obat darurat di dinding yang telah ia coba buka seharian.

Berapa kali pun dia mencoba, pintunya tetap tidak terbuka. Dia melihat gas pemadam api, dia bisa membuka pintu dengan itu, tapi tempatnya terlalu tinggi.

Disaat dia menyerah, jari Grace tiba-tiba bergerak. Gwen segera mendekatinya, Grace terbangun.

"Gwen?" Gwen tahu Grace akan merasa sangat bingung begitu membuka mata.

"Akhirnya kau bangun, seharian penuh aku menunggumu bangun," ucap Gwen tersenyum tipis.

Grace melihat kondisi Gwen yang berantakan dan kakinya yang terluka, dia segera bangun dan mencari kotak obat.

"Apa yang terjadi?" tanya Grace mengambil gas pemadam api untuk membuka kotak kaca dengan kotak obat darurat di dalamnya.

"Apa kau benar-benar membutuhkan itu?" tanya Gwen merujuk pada gas pemadam yang dibawa Grace.

Grace tertegun lalu menatapnya. Tanpa aba-aba dia melemparkan gas pemadam itu ke dinding di depannya, kotak kaca pecah. Dia mengambil kotak obat dengan tangannya yang sedikit terluka.

Grace mengeluarkan kain khusus untuk kompres dan obat suntik penahan sakit.

"Sekelompok Avatar menyerang kapal ini," ungkap Gwen yang membuat Grace tersentak.

"Mereka sepertinya bekerjasama dengan komandan Quaritch dan memburu RDA, tapi sayang sekali mereka tidak datang di waktu yang tepat. Tempat ini telah kosong sejak kemarin, hanya tinggal orang-orang ku, dan sekarang mungkin tinggal kau dan aku." Grace mendengarkan sambil mengobati Gwen.

"Kemana orang-orang RDA itu semua pergi?" tanya Grace mengerutkan alis.

"Ke Selatan, lebih tepatnya The First Heart."

'Awve Kehx'rdi??

1000 tahun yang lalu, sebuah meteor yang sangat besar terjatuh di Pandora. Meteor itu terbagi menjadi dua potongan, potongan pertama mendarat di selatan. Mendarat di sebuah daratan luas yang kosong, semakin lama terbentuklah dinding yang semakin tinggi membentuk lingkaran tak beraturan.

Tempat itu tepat berada di tengah perbatasan antar perairan kutub selatan dengan perairan air hangat. Beberapa kelompok na'vi yang bermigrasi mencoba untuk menjadikannya tempat tinggal, tapi dindingnya begitu tinggi dan tebal.

Yang paling aneh adalah tidak ada makhluk langit yang berani terbang di atasnya.

Na'vi memanggil tempat aneh itu dengan 'Awve Kexh'rdi. Manusia menyebutnya The First Heart.

 Manusia menyebutnya The First Heart

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝑨𝒗𝒂𝒕𝒂𝒓: 𝓢𝓴𝔂 𝓟𝓮𝓸𝓹𝓵𝓮Where stories live. Discover now