The storm bring Zeya
Suara gemuruh merebak seolah langit tengah mengamuk. Petir dan kilat menyambar bersamaan dengan ombak yang menghantam batu karang. Angin riuh membawa hujan dan laut untuk menciptakan badai sampai langit sepenuhnya berwarna abu.
Di ujung lubang karang itu seekor bayi nantang meringkuk ketakutan, semakin menempel pada dinding menjauhi ombak yang terus menabrak dinding depan. Kemudian pandangannya tertuju pada sebuah hammock tanpa pemiliknya.
Temannya telah pergi bahkan sebelum dirinya terbangun, beberapa lolongan ia keluarkan berusaha memanggil Grace. Namun segala macam suara di luar tak membiarkan lolongannya terdengar. Kakinya gemetar saat mencoba untuk berdiri, dia memberanikan diri untuk menggigit sepotong kayu yang merupakan busur panah yang biasanya Grace bawa.
Dengan tekadnya itu dia berhasil untuk menginjakkan kaki keluar. Grace mungkin dalam bahaya di luar sana yang terjadi badai. Rock melompat ke atas menghindari ombak dengan busur panah itu yang hampir tiga kali lipat dari ukuran tubuhnya. Dia menatap luasnya lautan di depan sana. Dia menggigil, tapi ada hal penting yang harus dilakukan, mencari temannya.
"Kau membuat aksesoris untuk siapa?" Tanya Lo'ak pada Tuk yang sibuk dengan karang dan manik-manik di tangannya. Karena hujan yang begitu lebat, Tuk dilarang untuk pergi bermain.
"Itu sangat rahasia," jawab gadis kecil itu yang berusaha fokus untuk memasukkan setiap manik pada tali.
"Jangan ganggu aku," sambung Tuk dengan menggoyangkan tangannya, mengusir Lo'ak. Lo'ak memutarkan mata lalu pandangannya tertuju pada Kiri yang tertidur di teras rumah mereka.
YOU ARE READING
𝑨𝒗𝒂𝒕𝒂𝒓: 𝓢𝓴𝔂 𝓟𝓮𝓸𝓹𝓵𝓮
Fanfiction"𝑮𝒓𝒆𝒂𝒕 𝒎𝒐𝒕𝒉𝒆𝒓, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖. 𝑩𝒆𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏, 𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂?" 𝙆𝙚𝙨𝙚𝙞𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙪𝙣𝙞𝙖. °° 𝑮𝒓𝒂𝒄𝒆, 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒔...