5.

1.1K 210 19
                                    

Selamat Membaca
Vote ajalah, gpp
💝

"Cepat sedikit dong, Ma!"

Andai Minji bukan anak yang diharapkan, pasti sudah Jisoo melemparkan bocah cerewet itu ke tong sampah yang mereka lewati sebelumnya, biar si bocil diangkut oleh truk dan dibuang ke TPA atau diolah bersama limbah lainnya.

"Momma kakinya seperti siput," ejek bungsu Kim mengacu pada laju langkah Mommanya yang lamban. Ia tak sabaran.

"Protes terus! Jalan sendiri, sana!" Jisoo memaku kaki, tak bergerak, berniat menurunkan anaknya.

Minji erat melingkarkan kaki di pinggul Jisoo, menolak menyentuh lantai semen. "Ets! Momma sudah menyanggupi untuk menggendongku sampai tempat tujuan," lugasnya merasa benar.

"Terpaksa, garis bawahi." Kim dewasa menegakkan tubuh, menggeliat ringan lantaran pegal.

"Ah Momma bisa saja."

Eh?

Jisoo mendengus, meneruskan langkah yang tertunda.

"Cepat, Ma! Mommy dan Ruka sudah jauh di depan, masa Momma kalah."

Jisoo diam di tempat. "Tutup mulutmu, Bunny. Ucapanmu tidak membantu sama sekali."

"Oh?" Minji mengerjap polos. "Lalu apa yang bisa kubantu?"

"Turun!"

"Tidak mau."

"Kalau begitu, ringankan berat badanmu." Jisoo tidak berdusta kala mengeluh, si bungsu memang berat, tubuhnya tambun.

"Heh! Mau seringan apa lagi, Momma? Aku sudah kurus begini. Kata Mommy, aku langsing."

Omong kosong. Anak itu tidak sadar diri, dan Jennie tak mengungkapkan fakta.

"Kalian akan ikut masuk atau tetap berdiri di sana?" usik Jennie di ujung pandang, Ruka setia di sisinya.

"Ikut masuk dong, Mom. Tapi ini, Momma lama."

Jisoo menunjukkan raut lelah meminta bantuan yang mengetuk perasaan si mandu cantik. Jennie memberikan pasangannya limpahan tatapan prihatin, tetapi tak sudi memberi pertolongan.

"Paksakan! Sebentar lagi juga sampai."

Iya, sebentar lagi. Tapi mereka perlu menempuh tangga guna menjangkau pintu masuk Restoran.

Lidah Jisoo terulur keluar saking kewalahannya, terengah dan terburu menggapai udara. Tak selang berapa lama, ia beralih ke mode keren, sadar ia harus menjaga image supaya tidak tampak seperti anjing sekarat.

Segelintir pengunjung Restoran bergaya Eropa terkenal itu menoleh dua kali atau ada pula yang melekatkan pandangan ke arah Keluarga Kim yang menarik minat. Mereka mengabaikan urusan pribadi sejenak demi mengagumi sosok-sosok yang kerap menjadi buah bibir media, disebutkan betapa menawannya visual keluarga muda dari Sutradara tersohor Kim Jisoo dan Perancang busana kenamaan Jennie Kim, pun dua buah hati. Media benar, kendati terhalang benda di kepala, Mahakarya Tuhan tidak dapat disembunyikan. Paras keluarga Kim memang menakjubkan.

Kepala pelayan menghampiri, senang hati membawakan seluruh barang-barang Jisoo dan Jennie yang merupakan tamu prioritas, kemudian mengantarkan keempatnya ke ruang tertutup di lantai tiga, tempat yang telah dipesan atas nama Kim Jisoo.

Mereka menaiki lift. Di waktu yang singkat, Jisoo bisa beristirahat.

"Silahkan masuk, Nyonya-Nyonya," tutur pria berdasi kupu-kupu tersebut, gesture-nya sopan kala membungkuk usai membukakan pintu, lalu undur diri ke belakang tamunya.

Baby, It's Cold Outside - JENSOO Where stories live. Discover now