"Ya, karena kita adalah Blackrose. Dan berkatmu kita sudah melangkah sejauh ini"

"Boleh aku tahu kenapa Letnan memilihku?"

"Karena kau luar biasa dan juga.. karena kau mengingatkanku pada putriku"

"Letnan sudah menikah?!" Terkejut Winter.

"Tentu saja, istriku sangat cantik begitu juga dengan putriku, usia kalian hanya terpaut 5 tahun"

"Istri?" lagi-lagi Winter terkejut bukan main, dan itu mengundang tawa Seulgi.

"Ya.. istri"

"Ah.. jeoseonghamnida" ucap Winter akan reaksinya.

"Datanglah kerumahku, kami akan mengadakan makan malam bersama, hari ini putriku ulang tahun"

"A-animnida, aku tidak ingin merusak suasana"

"Ei~ apanya yang merusak. Mereka justru akan sangat senang kau datang, sejujurnya aku sering menceritakanmu"

"Ne?" kagetnya untuk ketiga kali.

"Karena itu kau harus datang"

.

.

"Aku pulang" ucap Seulgi.

"Yeobo-omo! Siapa ini?" tanya sang istri.

"Ini rekanku yang sering aku ceritakan" Baru saja akan mengenalkan Minjeong memotongnya.

"Annyeonghasaeyo, Kim Winter imnida" Minjeong memperkenalkan diri. Seulgi tampak terkejut dengan nama yang Winter sebutkan. Namun Minjeong tampak acuh dengan itu.

"Geurae. Winter-ah ini istriku, Irene"

"Omo~ cantiknya"

"Kamsahamnida"

"Jimin-ah Eommamu sudah pulang!" ujar Irene.

Terdengar suara langkah kaki dari lantai atas.

"Eomma!" panggilnya dengan riang berlari memeluk Seulgi. Sudah berhari-hari sang Eomma tidak pulang, tentu ia akan sangat merindukannya.

Saat sedang memeluk matanya melihat sosok asing yang berdiri dibelakang Seulgi.

"Oh ya, kenalkan ini rekan Eomma, Minjeong. Minjeong ini putriku, Jimin"

"Annyeonghasaeyo, aku dengar ini hari ulang tahunmu" Winter berikan hadiah yang dibelinya.

"Saengil cukhae" lanjutnya.

Jimin hanya diam menatap Minjeong dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Jimin-ah?" panggil Seulgi menyadarkan.

"Ah ne, kamsahamnida" Jimin menerima hadiah itu.

"Ayo saatnya makan, hidangannya sudah siap" ucap Irene.

"Geurae-geurae ayo makan" ajak Seulgi.

Merekapun makan malam bersama diiringi obrolan ringan.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Jimin pada Minjeong.

"Tentu"

"Berapa umurmu?"

"20 tahun"

"Benarkah itu? Kau masih sangat muda"

"Muda? Itu justru terlalu tua, dia terlihat lebih muda dariku, apa kau mensabotase kelahiranmu?" ucap Jimin yang mengundang tawa.

"Bagaimana bisa kau bisa menjadi anggota polisi semuda itu?" antusias Irene.

"Aku mendapat beasiswa dan lulus lebih awal, menjadi polisi adalah cita-citaku sejak kecil"

"Wae?" tanya Jimin.

JiMinjeong/WinRina Stories [Multishoot]Where stories live. Discover now