6. potensi

1.7K 252 12
                                    


Beberapa bongkah meluncur dari tanganku. Mereka berukuran sebesar genggaman tangan orang dewasa. Dan menembus batu di depanku, menimbulkan retak retak di sekujur pembukaan batu.

{Ayah! Eun berhasil!} tak sampai 10 menit, eun berhasil membuat diri es dengan kekuatan kehancuran yang kuat. Membuat ayahnya bangga.

{Bagus! Eun hebat sekali! Ini isi kembali mana mu}

[Sponsor anda memberikan 'mana potion' pada anda]

{diminum}

Aku meminun ramuan merah ditanganku. Rasanya seperti, ga ada rasa. Setelah meminumnya, tubuhku kembali segar.

Lalu aku mencoba membuat satu ice Thorns yang lebih besar. Kini seukuran lenganku, mengarahkannya   ke batu besar di dekatku.

Duar

Batu itu hancur, yoo jonghyuk yang sedang meneliti rampasan ditangannya pun menatap, terkejut dengan berapa cepatnya anak ini menguasai.

Yoo jonghyuk menghampiri Haeun. Menyuruhnya melancarkan skill seperti tadi pada batu besar yang ia tunjuk.

Duar

Batu besar itu juga hancur seperti tadi, bahkan saya ledaknya lebih kuat dari sebelumnya.

Aku menatap paman itu dengan mata berbinar, ingin mendapatkan pujian. Paman itu malah tidak mengatakan apa apa.

"Paman! Bagaimana?" Aku menarik narik ujung jubah paman itu.

".. Biasa aja" Aku membatu, padahal ayah bilang aku hebat.. Aku merengut.

"Berusaha lebih keras lagi" Yoo jonghyuk dalam hati mengakui bakat anak ini, tapi dia tak akan mengakuinya. Tapi melihat anak ini cemberut menghasilkan kesenangan tersendiri baginya.

[konstelasi 'ghost of infinite world' mengatakan bahwa inkarnasi Haeun sudah sangat hebat]

"Benarkah?" Aku menatap berbinar pada layar biru dihadapanku. "Terimakasih kaka ghost" Aku tersenyum, walau konstelasi ini hanya menghiburku.

[konstelasi 'ghost of infinite world' mensponsori anda 500 koin]

Yoo jonghyuk berdecih, tiba tiba bunyi kelaparan keluar dari perut Haeun. Membuat yang terakhir tersipu malu.

Ahhh aku maluu kalii! Paman itu pun menatapku dan aku makin malu. Kenapa sih bunyi nya keras sekali?!

Kemudian aku merasakan sesuatu lagi di kepalaku. Paman ini suka sekali menaruh benda di kepala orang. Aku mengambil nya dan ternyata itu biskuit seperti tadi pagi.

"Makan itu, setelah ini kita lanjut"

Oh, ternyata paman ini perhatian juga. Sepertinya dia tipe yang dingin diluar perhatian didalam? Ngomong ngomong biskuit ini enak, banyak coklatnya dan aku suka. Aku memakannya dengan lahap.

Setelah itu, aku dan paman melanjutkan perjalanan membantai bantai monster. Tapi kali ini ada yang berbeda, paman itu menyuruhku menyerang monster tikus dengan ice Thorns.

Aku ragu, lagian aku tidak pernah lawan yang beginian. Kutatap paman itu, yang sedang menatapku dengan datar, menunggu pergerakan ku.

Aku menelan ludah, memunculkan Ice Thorns ditanganku. Bersiap meluncurkannya ke arah monster tikus.

Ice Thorns seukuran lengan ku menembus perut tikus tanah. Membuat sang tikus berteriak pilu dan berlari. Bunga bunga mengalir dari perutnya, merembes ketanah.

Dalam sekejap, tikus tanah tergeletak tak berdaya di atas rel kereta api, penuh dengan bunga bunga. Aku menatap paman jonghyuk, mempertanyakan.

"Lumayan." Mendengar jawabannya aku tersenyum lebar, penuh kebahagiaan. Aku jadi semakin bersemangat untuk membantai habis tikus tikus ini.

Bagaimana rasanya jadi anak MC? [ Orv x Child! Male Oc]Where stories live. Discover now