13. bertemu kembali

2.6K 324 51
                                    


Pagi itu, eun dan yoo jonghyuk sedang berlatih, tepatnya yoo jonghyuk melatih eun cara bertempur dengan orang lain.

Pria itu tahu kalau eun sendiri tidak pernah melawan orang lain, yang anak itu lawan hanyalah monster. Ia juga bingung kalau disuruh lawan orang lain.

Jadi kali ia akan mengajari anak itu dengan dengan sangat serius, bukan berarti dia mulai menjadi perhatian ya sama anak itu. Hanya karena anak ini berguna saja.

Haeun di suruh untuk menyerang yoo jonghyuk, entah itu menggunakan senjata, pukulan ataupun skill. Yang penting latihan ini akan selesai jika salah satu dari itu menyentuh yoo jonghyuk walau sedikit saja.

Kadang juga, yoo jonghyuk akan menyerang, dan anak itu harus menghindar. Haeun dapat menghindari serangan cepat yoo jonghyuk, mungkin karena refleks nya sendiri bagus.

Ia pun dengan cepat beradaptasi, menyerang sambil menghindari serangan paman jonghyuk nya.

Melihat ini yoo jonghyuk cukup bangga. Penglihatan nya memang tidak salah, anak ini tuh berbakat dan cepat memahami.

Haeun mengeluh dalam hatinya, ia capek tapi tidak berani untuk mengatakannya. Paman jonghyuk ini aneh, dia kebal dengan segala perbuatan manja nya.

Saat ini, eun telah menemukan celah. Dia baru akan memukul yoo jonghyuk dengan tinjunya. Di sekeliling yoo jonghyuk pun ada 5 buah duri duri es. Menghapus segala tempat untuk melarikan diri.

Mata haeun bersinar, bersemangat. Namun dalam sekejap mata, sosok pria dihadapnnya menghilang. Dan eun sendiri berhadapan dengan duri esnya sendiri, yang sangat tajam dan seolah akan tepat menembus wajahnya sendiri.

Tiba tiba sebuah tarikan terasa di kerah bajunya. Tubuh kecilnya dengan mudah terangkat. Duri es yang tajam melewati tempat eun berada sebelumnya, menembus lantai dan membuat retakan panjang disekitar nya.

Ketika yoo jonghyuk hendak mengejek dan menyuruhnya berlatih lebih keras, ia melihat mata anak itu yang berkaca-kaca, basah. Langsung saja ucapan kejam yang hendak ia katakan ia telan kembali.

[konstelasi 'secretive plotter' marah padamu karena membuat inkarnasi nya menangis]

"Jangan nangis." Yoo jonghyuk tak habis fikir, dengan canggung ia menepuk nepuk punggung anak itu, berusaha menenangkan nya.

Bagaimana kalau tadi eun tidak ia angkat, walau ada shield yang melindungi pasti anak itu akan menangis keras.

Eun tampak sesegukan, sebenarnya ia berpura-pura menangis agar pamannya ini lengah dan menggendong nya, Lalu dia akan menyerang!

Tapi melihat kecanggungan paman ini yang berusaha membujuknya, eun jadi tidak tega.. Sudahlah, lagian ini ia baru pertama kali melihat sosok pamannya yang selembut ini.

"Master!! Master! " Teriakan terengah engah mengganggu kedua orang itu. Lee jihye tampak sedang berlari, sangat terburu buru sampai bahkan mukanya memerah.

"Master! Eun! Aku sudah berkeliling stasiun mencari kalian." Tiba-tiba jihye menyadari sesuatu. "Eun kenapa nangis?" Ia menatap curiga pada masternya, sudah pasti ulah masternya sih.

"Ada apa." Tanya yoo jonghyuk dengan datar, ia bersyukur dan puas atas kedatangan Lee jihye yang sangat tepat waktu.

Haeun membenamkan seluruh wajahnya dalam tengkuk yoo jonghyuk, yang dalam pandangan jihye anak itu malu karena ketahuan menangis.

Tubuh yoo jonghyuk tentu menjadi semakin kaku. Melihat ini, jihye dengan cepat mengambil haeun. Menggendongnya sambil menepuk nepuk punggungnya.

"Master! Tadi aku bertemu dengan seorang pria yang mengaku sebagai companion master." Jihye ragu ragu sejenak dan mengatakan. " Tapi dia terlihat seperti seorang penipu.. "

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Jan 28 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

Bagaimana rasanya jadi anak MC? [ Orv x Child! Male Oc]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum