Chapter 3

36 21 3
                                    


~16.48

Selesai acara wisuda sekolah, Bima ingin mengajak Tara untuk makan berdua di salah satu Restoran sederhana yang ada di kota mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selesai acara wisuda sekolah, Bima ingin mengajak Tara untuk makan berdua di salah satu Restoran sederhana yang ada di kota mereka. Kota Tangerang Selatan.

Bima memang sengaja mengajak Tara untuk makan berdua (hanya berdua) di Restoran favoritnya ini. Tapi ini bukan sekedar makan berdua, karena pak Bima juga berniat untuk mengajak nya jalan-jalan menghabiskan hari yang lelah ini.

"Kamu serius nggak mau makan?" tanya Bima saat Tara menolak untuk dipesankan makanan.

Dan walaupun pria itu terus menawarinya. Tara akan tetap menjawab dengan alasan yang tentunya sama.

"Aku udah kenyang"

Tara ya tetaplah Tara.
Mau berapa kali pun Bima menawari makan, Tara akan tetap menolak dengan alasan yang sama seperti sebelumnya.

"Katanya kamu udah diterima kerja disebuah perusahaan ya?" Bima sengaja mengalihkan topik obrolan agar tidak terlalu canggung diantara Tara dan dirinya.

"Bapak tau dari mana?" tanya balik Tara.

Sebenarnya Tara sudah lama curiga dengan gurunya karena sebelumnya Tara tidak pernah memberi tahu kepada siapapun tentang hal dirinya keterima kerja. Kecuali keluarganya sendiri.

"Dari tante Rasih" jawab Bima dengan polos.

Sudah terdugong kecurigaan Tara terhadap ibunya selama ini. Jadi benar selama ini memang ibunya yang selalu memberikan informasi-informasi tentang dirinya kepada bujangan satu ini.

YAAA!! Shiballl!

Rasanya Tara ingin sekali berteriak dan berubah bentuk menjadi Hulk lalu memakan semua manusia-manusia yang cepu di dunia ini. Salah satunya ibunya sendiri.

"Udah ketebak sih" gumam Tara.

Namun kenyataannya, ia hanya bisa tersenyum tipis sambil menatap lurus ke halaman Cafe yang terlihat ramai.

"Kalo udah mulai kerja di sana, nanti berangkatnya bareng saya aja" usul Bima membuat pandangan Tara langsung tertuju padanya.

"Gak usah Pak" tolak nya dengan cepat. Meskipun Tara tahu gurunya itu pasti akan tetap memaksa.

"Kenapa?" Bima terdengar lemas setelah mendengar penolakan dari Tara.

"Nggak apa-apa. Cuma nggak enak aja sama pak Bima" jelasnya.

World is Not What it Seems? (On Going)Where stories live. Discover now