65-68

265 34 0
                                    

Bab 65 Apakah Matahari Bersinar?

padahal turun gunung sedikit lebih mudah dibandingkan naik.

Tapi Lin Shu tidak bisa berjalan terlalu cepat dengan seseorang di punggungnya.

Butuh waktu hampir tiga jam untuk kembali ke kaki gunung.

Di kaki gunung, Lin Shu naik taksi langsung ke rumah sakit terdekat.

Setelah menenangkan gadis yang terluka itu, dia kembali ke Gunung Haohan dan mengendarai keledai listrik kecilnya.

Saat itu sudah waktunya minum teh sore, dan Lin Shu bahkan belum makan siang.

Tadinya aku sangat ingin membawa gadis yang terluka itu ke rumah sakit, tapi aku belum merasa lapar.

ini akan membuat Anda rileks dan perut Anda akan mulai protes.

Lin Shu menemukan restoran ramen daging sapi di dekatnya.

Saat ini, tidak ada pelanggan di toko tersebut.

Lin Shu menemukan tempat duduk dan duduk, mengambil menu dan melihatnya.

“Bos, ayo kita makan semangkuk mie daging sapi rebus.”

bos menjulurkan kepalanya keluar dari dapur dan melihatnya.

"Oke, tunggu sebentar!"

Tidak sebentar.

Semangkuk mie daging sapi rebus yang harum disajikan.

"Tolong gunakan mie daging sapi rebusmu perlahan-lahan."

Mencium aroma ini, perut Lin Shu mulai membesar lagi.

aku tidak sabar untuk mengambil sumpitku dan makan.

Saat Lin Shu sedang makan mie, dua pelanggan lagi datang ke toko.

“Bos, satu ramen daging sapi dan satu pangsit daging sapi.”

"Oke, tunggu sebentar, kalian berdua."

"Aku akan membeli dua botol Coke lagi."

"Oke, kamu bisa mengambilnya sendiri."

Karena lemari es berada tepat di sebelah Lin Shu, pelanggan ini datang untuk mengambil Coke dan harus melewati Lin Shu.

Ketika pria itu baru saja berjalan melewati Lin Shu, bau yang akrab dan istimewa masuk ke hidung Lin Shu.

Baunya seperti tepung, dan sangat kuat.

lin Shu secara tidak sengaja berdiri tegak dan menatap pria ini.

Usianya sekitar empat puluh tahun, tingginya sekitar 1,7 meter, dan mengenakan pakaian hitam.

Lin Shu hanya melihatnya sekilas, berhenti memperhatikan, dan berkonsentrasi makan mie.

Setelah makan mie, Lin Shu tidak pergi dengan tergesa-gesa. Sebaliknya, dia membuka Douyin dan mulai menonton video.

Kedua orang yang makan mie di sana tidak peduli, lagipula, Lin Shu mengenakan pakaian pengantar barang.

Wajar jika tidak istirahat saat ini.

IKLAN

hanya saja di ruang siaran langsung teman air terasa sedikit aneh.

Di waktu senggang normal, Lin Shu akan mengobrol dengan teman air.

Namun kali ini, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya fokus menonton video.

Aku Selalu Sial Saat Memilih Pekerjaan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang