bab 6

31 7 0
                                    

Sarah terbelalak. Sontak ia langsung mundur. Sisah kecupan Zaki saja masih terasa di bibirnya,mana mungkin ia sanggup untuk menerima serangan suaminya itu lagi.

"Oky, diantar Aby" jawab Sarah cepat sebelum Zaki semakin mendekatkan wajahnya.

Zaki pun tersenyum. "Gitu dong,kan gak perlu berdebat jadinya" ucap Zaki sambil  mengusap kepala Sarah.

' ihhh, serem banget sih, masa dikit-dikit  mau nyosor? Ustadz macam apa itu ' batin Sarah ia sangat kesal karena Zaki selalu mengancamnya.

Sementara itu Zaki santai saja ia sedang mengganti pakaian di lemari yang posisinya ada di samping Sarah.

"Aby gak bisa apa ganti pakaiannya di kamar mandi?" Tanya Sarah sambil menutup wajahnya. Ia malu setiap kali melihat tubuh bagian atas Zaki.

Tak dapat dipungkiri tubuh suaminya itu sangat atletis. Sehingga Sarah tergoda olehnya.

"Di sini kan juga gak ada orang, kenapa harus ke kamar mandi" tanya Zaki.

Saat ini pakaian Zaki tidak terlalu banyak di lemari Sarah, sebab ia berencana ingin mengajak istri kecilnya itu pindah meski sebenarnya rumah Zaki tidak terlalu jauh dari pondok.

Ia mengambil pakaian casual kaos, celana dan jaket) karena akan mengantar Sarah ke sekolah, Kebetulan hari ini Zaki tidak ada kelas pagi.

"Gak ada orang? Terus aku apa?" Protes sarah.

"Kamu bukan orang lain, kamu istri saya" jawab Zaki sambil tersenyum.sarah hanya memicingkan matanya. ' pede bener sih nih  orang bilang aku istrinya ' Batin Sarah kesal.

Beberapa saat kemudian mereka berdua turun menuju ruang makan untuk menikmati sarapan bersama. Meski Ustadz Zaki terbiasa mengenakan pakaian Casual jika sedang tidak mengajar  atau ada kegiatan lainnya.bisa di bilang ia adalah Ustadz modern.

"Assalamu alaikum"  ucap Zaki saat tiba di meja makan.

"Waalaikum salam, mari sarapan dulu" ajak Abah.

Sarah mengerutkan keningnya. " Abah udah sehat?" Tanyanya, ia heran kemarin abahnya seperti orang yang sudah tidak memiliki energi untuk bangkit samasekali, Namun kini terlihat begitu bugar.

*Yaelah Sarah harusnya bilang Alhamdulillah huhu.

"Alhamdulillah sudah,kamu senang kan Abah sakitnya gak lama-lama" tanya kiyai.

"Ya seneng sih,cuman kok mencurigakan?" Tanya Sarah terang terangan.

"Sarah, tolong duduk sayang!" Ucap Zaki tanpa malu. Namun matanya memberi kode pada Sarah agar patuh.

"iya" sahut Sarah ketus, meski begitu ia tetap patuh pada perintah Zaki karena ingat akan ancamannya.

Kiyai pun tersenyum melihatnya. Ia senang karena baru satu hari menikah namun Zaki sudah bisa mengontrol Sarah.

"Sarah bersikap sopan pada suamimu,kamu harus menghormati Ustadz Zaki sebagai suami!" Nasihat kiyai.

"Iya,bah" jawab Sarah singkat, Saat ini wajahnya masih di tekuk, Ia tidak bisa tersenyum sedikitpun.

Ketika sedang makan Zaki mengutarakan niatnya yang akan segera mengajak Sarah pindah.

"Kiyai,saya sebelumnya.minta maaf tapi jika di izinkan saya akan mengajak Sarah pindah ke rumah saya, dalam waktu dekat" ujar Zaki setelah menelan makanannya.

Uhuk! Uhuk!

Sarah langsung tersedak. "Kok pindah?!" Tanyanya.

"Oh silahkan, sekarang Ustadz Zaki sudah memiliki hal penuh atas Sarah, Jadi bisa membawanya kapan saja" Jawab kiyai. Ia tidak menggubris pertanyaan Sarah

S dan ZWhere stories live. Discover now