"Mau melepas sendiri atau saya yang ngelepasin?" Tanya Zaki ia memberi pilihan sulit untuk Sarah.

"Lepas sendiri" jawab Sarah kesal.

"Oke,silahkan" Zaki masih belum beranjak dari tempatnya.

Akhirnya Sarah pun duduk dan melepaskan hijabnya di hadapan Zaki.

' MasyaAllah...Cantik sekali, selama ini kecantikannya seolah tertutup dengan sikap tidak baiknya itu,' batin Zaki sambil menatap Sarah Yang begitu cantik dengan rambut hitam yang bergelombang.

Leher Sarah pun terlihat jenjang,serta garis rahang yang begitu nyata. Membuat gairah Zaki bangkit. Jantungnya berdebar cepat,seolah ingin menerkam gadis itu
' Astagfirullah ' Zaki langsung sadar. Ia teringat janji bahwa tidak akan menyentuh Sarah,sampai gadis itu siap.

"Sini biar saya aja yang simpan!, kamu istirahat saja" ucap Zaki sambil mengambil hijab dan ikat rambut Sarah yang sudah di lepas.

"Terimakasih,ustadz," jawab Sarah.sejak Zaki berjanji tidak akan menyentuhnya. Sarah bisa bersikap lebih kooperatif dengan Zaki.

Meski pernikahan mereka tidak didasari atas cinta,Namun Zaki tidak berniat untuk melepaskan Sarah begitu saja.baginya,pernikahan hanya satu kali seumur hidup. Dengan menerima pernikahan itu,artinya Zaki siap hidup bersama dengan Sarah selamanya.

Setelah menaruh jilbab sarah,Zaki memadamkan lampu.

Ctek!

"Ustadz!" Pekik Sarah.ia ketakutan saat lampu kamarnya di matikan.

Zaki pun langsung menyalakan lampunya lagi "kenapa?" Tanya Zaki.

"Aku takut gelap,jangan di mati in lampunya" pinta Sarah manja.

"Kenapa harus takut kan ada saya di sini" jawab Zaki.
"Justru itu aku takut sama ustadz!" Jawab Sarah kesal.

Sontak saja Zaki terkekeh mendengarnya,"HIHI kamu pikir saya ini hantu, Sampai takut seperti itu Hem?" tanya Zaki.

"Udah deh gak usah ngeledek,pokoknya aku gak mau lampunya di mati in!" Pinta Sarah kesal.
"Baiklah saya mengalah," ucap Zaki lalu ia naik ke atas tempat tidur.

"Ustadz mau ngapain?" Tanya Sarah panik melihat Zaki naik ke atas tempat tidur.

"Ya...tidurlah masa mau joget" tanya Zaki sembari menepuk batal.

Sarah terkekeh kecil,ia sangat ingin mengusir Zaki dari tempat tidur namun melihat sikap Zaki yang baik,Sarah pun tak tega mengusirnya. Akhirnya ia memberi batasan sebuah guling di antara mereka.

"Ini batasnya awas aja ya kalau,sampe lewatin garis ini  nanti aku gigit!" Ancam Sarah.

"Hemm" sahut Zaki ia sudah memejamkan matanya.

"Dia beneran tidur ya?" Gumam Sarah.ia memastikan Zaki telah terlelap. Kemudian ia pun bisa tidur tenang.

Keesokan harinya, Zaki bangun lebih awal.saat ia membuka mata  Zaki disungguhi oleh pemandangan gadis cantik yang masih terlelap.

"MasyaAllah...indahnya ciptaan mu" gumam Zaki ia menyingkirkan rambut Sarah yang menutupi sebagian wajahnya, karena rambut Sarah yang panjang dan lembut itu Zaki memainkan rambut Sarah dengan memutar-mutar rambut Sarah di jarinya sembari menatap Sarah. Saat ini posisi Sarah berada di pelukan Zaki. Jangan tanya pembatasnya ada di mana
Guling itu sudah berserakan karena ditendang oleh sarah. Bahkan kini Sarah menjadikan tubuh Zaki sebagai guling.

"Huuhh! Cobaan ini begitu berat,Bagai mana aku bisa tahan jika cara tidurnya seperti ini?" Gumam Zaki saat menyadari bahwa kaki Sarah sudah melingkar di tubuhnya.

Zaki tidak langsung membangunkan Sarah
Ia ingin menikmati momen itu,Zaki malah memeluk Sarah dan mengecup keningnya.

"Dasar istri kecil Shalehah" gumamnya.ia sengaja mengejek Sarah dengan kalimat baik agar menjadi doa.

Saat Zaki sadar bahwa Sarah mengerejapkan matanya, Zaki buru-buru melepaskan pelukannya dan pura-pura terlelap,ia sengaja memposisikan diri,seolah Sarah lah yang sedang memeluknya.

' kenapa ada malaikat tampan di sampingku? ' batin Sarah,ia belum sepenuhnya sadar.

"Astagfirullah" ucap Sarah ia terkejut kala sadar dirinya sedang memeluk Zaki
' Ya ampun kenapa aku meluk dia,sih? Gimana kalau aku yang di bilang agresif ' batin Sarah. Lalu ia bangun

Menyadari hal itu Zaki memutuskan untuk membuka matanya.

"Alhamdulillah..." Zaki membaca doa bangun tidur.

"Selamat pagi, istri ku Sarah" sapa Zaki dengan senyuman tipis

"Pagi,ustadz" sahut Sarah kemudian ia langsung turun dari tempat tidur dan mengambil pakaian dan langsung mandi.

Saat Sarah masuk ke kamar mandi,Zaki tersenyum, ia Merasa gadis itu semakin menggemaskan.
' Ternyata seru jua nikah sama ABG, ' Batin Zaki.

Sepertinya hati Zaki mulai Terusik. Ia yang dulu mengenal Sarah sebagai gadis nakal dan pembangkang. Kini melihat sisi lain dari gadis itu. Ternyata Sarah hanya anak manja dan polos.

"Sepertinya dia hanya mencari perhatian dari orang tuanya," gumam Zaki,ia mulai dapat menebak apa yang sebenarnya di alami oleh Sarah.

...............

Beberapa saat kemudian Sarah telah keluar dari kamar mandi, Melihat istrinya yang sudah segar pun Zaki sebagai pria normal tergoda, ia turun dari tempat tidur kemudian mendekati Sarah, melihat hal itu Sarah sontak panik dan langsung mundur, "Ustadz mau apa?" Tanya Sarah

Semakin Sarah mundur,Zaki pun semakin maju dan memojokkan Sarah,

"Mulai sekarang jangan panggil saya ustadz lagi" pinta Zaki.

"Terus panggil apa?" Sarah balik bertanya.

"Panggil Aby!" Pinta Zaki lagi.

"Hah? gak mau ah" Sarah protes. Ia sangat risih jika harus memanggil Zaki dengan sebutan seperti itu.

Mendengar penolakan Sarah seketika Zaki langsung menghukumnya dengan mengecup bibir istri kecilnya itu.

***
HIHI salting gak tuh, BTW follow dong masa baca gak follow.

See u,

N

S dan ZWhere stories live. Discover now