(18.) Special Day

Start from the beginning
                                    

Zeya berdecih. "Ya iyalah lo tidur duluan, gimana, sih. Kalau abis main juga lo langsung ninggalin gue tidur, minimal pijatin kek, apa kek, ditinggal gitu doang."

Mendengar itu, Agaskar sontak terkekeh. "Harusnya gue yang minta dipijatin, kan gue yang goyang, gue yang cape gerak, lo mah enak rebahan doang sambil menikmati."

"Ya lo pikir karena goyangan lo itu nggak cape, Kak?" sahut Zeya.

"Nggak, lah. Buktinya lo ngedesah menikmati kan namanya."

PLAKKKKKKKKK!!!!

Seperti biasa, kalau mulut tanpa filter itu tidak ditampar, maka akan semakin menjadi-jadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti biasa, kalau mulut tanpa filter itu tidak ditampar, maka akan semakin menjadi-jadi. Agaskar hanya merintih pelan kemudian tertawa kecil saat telapak tangan istrinya menyentuh permukaan bibirnya.

"Gila lo, Kak, yaudah nanti next time gue nggak akan bersuara lagi. Gue bakal hening biar lo ngerasa main sama patung," imbuh Zeya.

"Eh jangan-jangan, jangan gitu lah sayang. Gue kan bercanda, sini-sini gue pijatin lagi," timpal Agaskar cepat memperbaiki situasi.

Ia langsung memperkuat cengkeraman pijatnya di punggung hingga pundak Zeya, bahkan sesekali memijat kepala istrinya yang mengeluh pusing sedaritadi. Hingga tangan berurat Agaskar singgah di leher Zeya.

Agaskar meneguk salivanya kasar, aroma tubuh semerbak wangi dari Zeya memang begitu khas yang terkadang menghantui Agaskar ketika mereka sedang tidak bersama.

Sejenak Agaskar menggeser rambut Zeya yang panjang terurai itu ke samping, menampilkan leher dari arah belakang yang dilingkar oleh sebuah kalung berlian pemberiannya.

"Babe...." Panggil Agaskar seraya menghembuskan napas hangat mendekati leher Zeya.

"Mmmhh....." Hanya itulah sahutan dari Zeya, kedua mata tertutup samar, kepalanya mendongak saat tangan kekar Agaskar mulai menyusuri leher depannya, seakan memberikan cekikan kecil.

CUPPPP!! CUPPPPPP!!

Kecupan demi kecupan terdengar jelas menyusuri beberapa bagian punggung hingga leher Zeya, Agaskar semakin dibuat mabuk akan aromanya, apalagi ini masih pagi, waktu yang sangat tepat dan sangat favorit untuk Agaskar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kecupan demi kecupan terdengar jelas menyusuri beberapa bagian punggung hingga leher Zeya, Agaskar semakin dibuat mabuk akan aromanya, apalagi ini masih pagi, waktu yang sangat tepat dan sangat favorit untuk Agaskar.

AGASKAR 2 [[ AFTER MARRIED ]]Where stories live. Discover now